nusabali

Dinas Perikanan Imbau Nelayan Hati-hati Melaut

  • www.nusabali.com-dinas-perikanan-imbau-nelayan-hati-hati-melaut

Waspadai gelombang laut di perairan Selatan Bali antara 0,75 – 3,5 meter. Hujan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

MANGUPURA, NusaBali
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar juga memprakirakan terjadi angin kencang yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi. Untuk itu nelayan di Kabupaten Badung diminta lebih berhati-hati saat melaut.

Selain imbauan dari BBMKG Wilayah III Denpasar, imbauan juga disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung Putu Oka Swadiana, Rabu (20/6). “Kami tentu saja selalu mengimbau kepada seluruh nelayan di Badung supaya senantiasa memperhatikan peringatan yang dikeluarkan BBMKG. Sebab, hal itu penting demi menjaga keselamatan ketika sedang meluat,” ujarnya.

Menurut Swadiana, sekalipun nelayan bisa mencari sumber informasi sendiri terkait perubahan cuaca yang terjadi, namun pemerintah sebagai pengayom dan pelindung masyarakat tetap wajib membantu meneruskan informasi dari BBMKG.

“Sebetulnya nelayan dengan pengalaman selama ini sudah paham kapan harus melaut dan kapan istirahat. Karena setiap tahun memang siklusnya seperti itu. Tapi kami tetap imbau agar nelayan memperhatikan peringatan BBMKG,” harap Swadiana yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian dan Pangan Badung.

Sementara, berdasarkan informasi prakiraan cuaca harian wilayah Bali yang dirilis BBMKG Wilayah III Denpasar, terhitung hingga Jumat (22/6) besok, cuaca secara umum berpotensi hujan ringan di sebagian besar wilayah Bali. Suhu udara berkisar antara 21-33 derajat Celcius, dengan kelembaban udara berkisar antara 60 – 95 persen. Sementara angin umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 8 – 38 kilometer per jam.

Adapun tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar antara 0,25 – 2 meter, di perairan Selatan Bali berkisar antara 0,75 – 3,5 meter, di Selat Bali berkisar antara 0,5 – 3 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0,5 – 3 meter. Kondisi ini disebabkan oleh sebagian besar wilayah Bali sudah memasuki musim kemarau. Serta massa udara basah terkonsentrasi pada lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar (5.800 meter).

Kemudian, untuk prediksi cuaca tiga hari ke depan, dari analisa pemodelan cuaca, kondisi cuaca di wilayah Bali secara umum berawan dan hujan ringan. Terdapat potensi hujan sedang di Bali bagian Tengah dan Timur. Angin umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 8 – 38 km/jam. Sedangkan tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar antara 0,25 – 2 meter, di perairan Selatan Bali berkisar antara 0,75 – 3,5 meter, di Selat Bali berkisar antara 0,5 – 3 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0,5 – 3 meter.

“Waspadai potensi tinggi gelombang laut mencapai 2,0 meter atau lebih di perairan Utara Bali, Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan Bali,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Drs M Taufik Gunawan Dipl SEIS dalam siaran persnya.

Pihaknya juga berharap masyarakat nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari agar memperhatikan tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar wilayah perairan Selatan Bali. Pesan lainnya agar selalu memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca/iklim ekstrem.

Sedangkan Forecaster on Duty BBMKG Wilayah III Denpasar Luh Eka Arisanti, mengatakan dalam beberapa hari ke depan selain hujan yang harus diperhatikan adalah angin kencang. Untuk satu minggu ini masyarakat hendaknya waspada. Khususnya bagi nelayan ataupun yang bergerak di bidang kelautan/wisata bahari.

Dalam beberapa hari ke depan kecepatan angin antara 8 – 38 km/jam untuk wilayah Bali. Sementara untuk perairan selatan kecepatan angin di atas 40 km/jam. Sementara terkait hujan yang terjadi beberapa hari belakangan, Arisanti mengakatan tak ada yang perlu dikhawatirkan. Hujan yang terjadi ini faktor penyebabnya berdasarkan analisis BBMKG adalah faktor lokal. Dia mengaku sepanjang bulan ini pemanasan cukup tinggi. Hujan pada Selasa (19/6) terjadi hampir di seluruh wilayah di Bali. Kecuali Bali bagian Utara hujan terjadi hanya pada beberapa titik dan hanya terjadi pada siang hari.

“Hujan yang terjadi ini sangat sedikit. Itu terjadi hanya pada beberapa wilayah saja. Walaupun ini musim kemarau, tak menutup kemungkinan terjadi hujan. Itu karena pemanasan yang cukup intens menyebabkan terkumpulnya uap air dan membentuk awan-awan hujan. Biasanya, walaupn terjadi hujan pada musim kemarau tapi pasti tak bertahan lama. Kami prakirakan hingga tiga hari ke depan masih terjadi hujan,” tukasnya. *asa, p

Komentar