nusabali

Puluhan Siswa Berpretasi Tereliminasi

  • www.nusabali.com-puluhan-siswa-berpretasi-tereliminasi

Siswa yang gagal di jalur prestasi masih punya kesempatan mendaftar di jalur zonasi dan jalur miskin.

AMLAPURA, NusaBali
Semangat calon siswa baru mendaftar sekolah melalui jalur prestasi cukup tinggi. Hanya saja kuota atau jatah jalur prestasi hanya 5 persen dan 288 siswa yang akan diterima di SMAN 1 Amlapura dan SMAN 2 Amlapura. Sehingga puluhan siswa berprestasi gagal tembus SMAN 1 Amlapura dan SMAN 2 Amlapura. Jumlah siswa berprestasi yang tereliminasi di kedua sekolah itu sebanyak 59 orang.

Kepala SMAN 1 Amlapura, Wayan Sugiana, mengatakan kuota jalur prestasi hanya 5 persen dari 288 siswa atau sebanyak 14 siswa. Sementara pelamar di jalur prestasi sebanyak 39 siswa. Artinya sebanyak 25 siswa berprestasi terliminasi di jalur prestasi. Siswa baru di SMAN 1 Amlapura akan terbagi 8 rombongan belajar (rombel). Jumlah siswa per rombel 36 orang.

Sugiana menjelasjan, semua siswa yang mendaftar melalui jalur prestasi telah dimasukkan ke dalam sistem. Setiap piagam prestasi yang diselipkan calon siswa baru ada nilainya. Sehingga sistem nantinya yang menentukan dan dikeluarkan dalam bentuk ranking. “Kami hanya memasukkan saja, kriterianya sudah ada. Sistem yang menentukan dan keluar dalam bentuk telah diranking,” kata Sugiana.

Mengingat kuota 5 persen atau 14 siswa, maka ranking 1 hingga ranking 14 yang akan diterima sekolah. “Semuanya menjadi jelas, semua pendaftar menyaksikan hasil perankingan nanti. Kami tidak mengintervensi sistem yang telah dibentuk,” tambah Sugiana. Para siswa berprestasi yang gagal tembus SMAN 1 Amlapura bisa memilih jalur miskin sebesar 20 persen dan jalur zonasi.

Terpisah, Kasek SMAN 2 Amlapura, I Nengah Miyasa, mengatakan siswa berprestasi yang mendaftar sebanyak 48 siswa. Namun 34 siswa yang nantinya tereliminasi. Sementara Kasek SMAN Rendang, I Wayan Janiarta, mengaku kesulitan merekrut siswa berprestasi. Apalagi prestasi yang dimaksud sesuai persyaratan PPDB (penerimaan peserta didik baru) yang memiliki sertifikat prestasi diselenggarakan pemerintah, seperti Olimpiade Sains Nasional, Porjar, dan sejenisnya.

Sedangkan lomba-lomba diselenggarakan sekolah, swasta, MGMP (musyawarah guru mata pelajaran), himpunan mahasiswa, hal itu tidak diakui sebagai prestasi untuk melamar di SMA. “Di sekolah kami, baru enam siswa yang mendaftar dari jalur prestasi, sementara dicari 14 siswa,” kata Janiarta. *k16

Komentar