Zona Blank Spot Buleleng Belum Terpecahkan
Sejumlah desa di Buleleng masuk dalam zona blank spot. Sebanyak 47 dari 127 desa di Buleleng dinyatakan belum dapat tersambung internet.
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan desa itu merupakan desa yang berlokasi di puncak ataupun di lembah dataran tinggi. Kepala Dinas Kominfo Sandi, Ketut Suweca, mengatakan sejauh ini pihaknya terus mengupayakan seluruh desa di Buleleng ada sambungan internetnya. Sesuai dengan data Dinas Kominfo Sandi baru 80 desa tersebar di sembilan kecamatan yang sudah tersambung internet. Sisanya masih belum bisa dijangkau.
Menurutnya selama ini pengadaan jaringan internet di seluruh kecamatan dan desa menggunakan dua sistem, yakni fiber optik yang berkerjasama dengan pihak ketiga dan juga wireless yang menggunakan pemancar. Untuk menjangkau daerah-daerah blank spot, pihaknya mengaku sudah berupaya maksimal. Bahkan sudah membangun penangkap sinyal di sejumlah dataran tinggi, seperti Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Desa Pucak Sari, Kecamatan Busungbiu dan Desa Munduk di Kecamatan Banjar. Selain lima pemancar lainnya di wilayah kota.
“Kendalanya memang masih sulit di daerah puncak dan lembah gunung. Pakai fiber atau wireless agak sulit, tetapi tetap kami upayakan,” kata dia. Penyambungan jaringan internet ke desa-desa menurutnya memang program Pemkab Buleleng melalui Dinas Kominfo Sandi untuk dapat mengakses data secara online.
Data yang diupload melalui aplikasi akan memberikan banyak kemudahan untuk menyatukan data. “Ini adalah cara atau teknik peningkataan akuntabilitas dan transfaransi, disamping juga efesiensi dan kepraktisan dalam menjalankan tugas,” kata dia.
Dengan adanya sambungan internet ke seluruh desa, kecamatan dan perkantoran di wilayah Kabupaten Buleleng, diharpkan dapat terkoneksi dan terintegrasi satu dengan lainnya. Sehingga harapannya kedepan dapat memudahkan pengaksesan data terkait kepemerintahan.
Sementara itu desa yang sudah tersambungi internet akan dibebaskan untuk menganalisa sejauh mana kebutuhan warga desanya dalam menggunakan internet. Termasuk memasang wifi gratis di sejumlah titik di desa yang bersangkutan.*k23
Puluhan desa itu merupakan desa yang berlokasi di puncak ataupun di lembah dataran tinggi. Kepala Dinas Kominfo Sandi, Ketut Suweca, mengatakan sejauh ini pihaknya terus mengupayakan seluruh desa di Buleleng ada sambungan internetnya. Sesuai dengan data Dinas Kominfo Sandi baru 80 desa tersebar di sembilan kecamatan yang sudah tersambung internet. Sisanya masih belum bisa dijangkau.
Menurutnya selama ini pengadaan jaringan internet di seluruh kecamatan dan desa menggunakan dua sistem, yakni fiber optik yang berkerjasama dengan pihak ketiga dan juga wireless yang menggunakan pemancar. Untuk menjangkau daerah-daerah blank spot, pihaknya mengaku sudah berupaya maksimal. Bahkan sudah membangun penangkap sinyal di sejumlah dataran tinggi, seperti Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Desa Pucak Sari, Kecamatan Busungbiu dan Desa Munduk di Kecamatan Banjar. Selain lima pemancar lainnya di wilayah kota.
“Kendalanya memang masih sulit di daerah puncak dan lembah gunung. Pakai fiber atau wireless agak sulit, tetapi tetap kami upayakan,” kata dia. Penyambungan jaringan internet ke desa-desa menurutnya memang program Pemkab Buleleng melalui Dinas Kominfo Sandi untuk dapat mengakses data secara online.
Data yang diupload melalui aplikasi akan memberikan banyak kemudahan untuk menyatukan data. “Ini adalah cara atau teknik peningkataan akuntabilitas dan transfaransi, disamping juga efesiensi dan kepraktisan dalam menjalankan tugas,” kata dia.
Dengan adanya sambungan internet ke seluruh desa, kecamatan dan perkantoran di wilayah Kabupaten Buleleng, diharpkan dapat terkoneksi dan terintegrasi satu dengan lainnya. Sehingga harapannya kedepan dapat memudahkan pengaksesan data terkait kepemerintahan.
Sementara itu desa yang sudah tersambungi internet akan dibebaskan untuk menganalisa sejauh mana kebutuhan warga desanya dalam menggunakan internet. Termasuk memasang wifi gratis di sejumlah titik di desa yang bersangkutan.*k23
Komentar