nusabali

Panen Bagus Harga Murah, Petani Tomat Merugi

  • www.nusabali.com-panen-bagus-harga-murah-petani-tomat-merugi

Petani tomat khususnya di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, pada musim tanam kali ini mengalami kerugian.

Panen Bagus Harga Murah, Petani Tomat Merugi

TABANAN, NusaBali
Bahkan hasil panen yang melimpah dengan kwalitas buah bagus, justru anjlok di harga penjualan. Biasanya harga jual per kilogram Rp 5.000 kini laku seharga Rp 3.000 per kilogram. Anjloknya penjualan karena minimnya jumlah pembeli sebab masih suasana lebaran.

Salah seorang petani pasangan suami istri, I Wayan Tagel, 55, dan istrinya Ni Wayan Asih, 46, mengaku harga tomat di pasaran sangat murah. Sesuai informasi dari saudagar yang mengambil buah tomatnya, sekarang buah tomat per kilogram hanya Rp 3.000. Dan ini jauh berbeda sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Galungan. “Sekitar sebulan lalu masih ada harga per kilogram Rp 5.000 sampai Rp 10.000,” ungkap Wayan Asih, Selasa (19/6).

Murahnya harga tomat sangat berimbas di petani. Sebab tidak bisa mengimbangi biaya perawatan untuk menyemprot buah agar terhindar dari hama. Untuk hasilkan buah tomat yang berkwalitas, harus disemprot maksimal setiap empat hari. “Seluruh petani di sini mengalami hal sama,” katanya.

Oleh karena itu Asih tidak bisa memprediksi berapa keuntungan untuk hasil tomat yang dia sudah panen ke-11 kalinya di lahan seluas 20 are tersebut. Kalau sebelumnya sempat untung Rp 30 juta, dan sekarang Rp 5 juta saja tidak bisa dipastikan. “Belum tahu berapa keuntungan karena kami belum sempat hitung. Hanya diserahkan saja dulu ke pengepul,” akunya.

Mereka memprediksi turunnya harga tomat pada saat hasil panen bagus, karena masih suasana lebaran. Sehingga pembelian buah tomat masih sedikit. Di samping itu karena musim tanam bagus sehingga kelebihan pasokan. “Buah melimpah dibarengi sedang puasa dan lebaran sehingga sangat mempengaruhi harga,” tambah Wayan Tagel sembari membersihkan daun kering di sekitaran tanaman tomat.

Untung saja masih ada hasil tanam bawang dan mentimun yang harganya masih stabil di pasaran. Sehingga bisa menutupi biaya perawatan buah tomat. Menurutnya, jika harga dan buah tomat bagus, dengan lahan seluas 20 hektare menghasilkan 850 kilogram tomat, bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 50 juta. “Ini pernah kami alami setahun lalu,” akunya.

Meskipun demikian mereka tetap bertahan. Karena dibandingkan menanam padi, jauh lebih untung menanam tomat. “Ini tanam tomat yang terakhir jika sudah sampai 16 kali panen, maka petani di sini ganti tanam padi,” beber Tagel warga dari Banjar Sanda, Desa Bangli Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Hal yang sama diakui oleh Luh Sudarmi, 41, warga dari Banjar Candikuning I, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Harga tomat memang sangat murah sehingga tidak sebanding dengan biaya perawatan. “Ini karena stok melimpah dan pembeli sedikit,” ujarnya.

Diakui dari lahan 20 are yang ditanam tomat biasanya dia memperoleh hasil sekali panen sekitar 10 keranjang ukuran besar. Biasanya dia jual dan diambil oleh pengepul untuk dipasarkan di Pasar Candikuning. “Panen kali ini belum dapat saya prediksi keuntungannya, tetapi dipastikan menurun,” tuturnya. *d

Komentar