Buleleng Absen dalam Kesenian Arja di PKB
Kabupaten Buleleng tahun ini absen dalam parade kesenian arja Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 yang akan dibuka pada Sabtu (23/6) mendatang.
Kesulitan Regenerasi
SINGARAJA, NusaBali
Buleleng tidak ikut serta dalam pementasan seni klasik itu karena terhalang regenerasi penari arja. Kepala Bidang Kesenian, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Wayan Sujana ditemui di ruangannya, Kamis (21/6) kemarin menjelaskan tahun ini Buleleng memang harus absen dari parade arja “Sekaa arjanya masih ada di Desa Sari Mekar, bimbingan Putu Raksa tetapi penari mudanya hanya tinggal tiga orang, selebihnya sudah tua, sedangkan di PKB kita dituntut menghadirkan penari muda,” kata dia.
Selama ini, perkembangan kesenian arja di Buleleng memang tergolong merayap. Meski masih ada beberapa seniman yang mmepertahankan kesenian ini, namun jumlahnya sangat minim. Bahkan sekaa arja Sebunan yang ada di masing-masing banjar atau desa dikatakan Sujana sudah tidak ada. “Yang binaannya Putu Raksa itu pemainnya juga tidak semua dari sana, ada yang dari luar desa juga,” imbuh dia.
Dalam pengkaderan penari arja selama ini yang jadi menghambat besar adalah keterampilan dalam matembang. Generasi muda kini yang menguasai dasar tari, disebut enggan dan susah untuk belajar matembang. Proses penghafalan dan pengasahan hingga disebut layak itu pun tak semudah mempelajari lagu pop. Meski demikian pihaknya mengaku tetap akan menekankan dan bergerilya ke sanggar-sanggar untuk melahirkan kader-kader penari arja. Ia pun optimis karena saat ini ada beberapa generasi muda yang memang berminat sedang dibina dan dimatangkan.
Sementara itu dalam PKB ke-40, Kabupaten Buleleng mengikuti 29 jenis kesenian dan tiga eksebisi. Selain absen di parade kesenian arja, Buleleng juga absen dalam eksebisi seniman bintang. Sedangkan untuk parade dalam pembukaan PKB, Buleleng menerjunkan 280 orang peserta yang merupakan siswa SMAN Bali Mandara.
Dalam parade nanti selain selain menampilkan garapan kolosal Magoak-Goakan mengangkat potensi daerah, kontingen Buleleng juga akan menampilkan salah satu tradisi unik, yakni tradisi Bukakak, Desa Sudaji, di Kecamatan Sawan.
Sujana mengatakan pelibatan peserta parade dalam pembukaan PKB yang masih menggandeng SMAN Bali Mandara, untuk efektifivitas dalam pengumpulan jumlah personel. selain juga bertujuan memberikan edukasi pemahaman tradisi yang akan dibawakan dan memberikan sentuhan budaya pada generasi penerus. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Buleleng tidak ikut serta dalam pementasan seni klasik itu karena terhalang regenerasi penari arja. Kepala Bidang Kesenian, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Wayan Sujana ditemui di ruangannya, Kamis (21/6) kemarin menjelaskan tahun ini Buleleng memang harus absen dari parade arja “Sekaa arjanya masih ada di Desa Sari Mekar, bimbingan Putu Raksa tetapi penari mudanya hanya tinggal tiga orang, selebihnya sudah tua, sedangkan di PKB kita dituntut menghadirkan penari muda,” kata dia.
Selama ini, perkembangan kesenian arja di Buleleng memang tergolong merayap. Meski masih ada beberapa seniman yang mmepertahankan kesenian ini, namun jumlahnya sangat minim. Bahkan sekaa arja Sebunan yang ada di masing-masing banjar atau desa dikatakan Sujana sudah tidak ada. “Yang binaannya Putu Raksa itu pemainnya juga tidak semua dari sana, ada yang dari luar desa juga,” imbuh dia.
Dalam pengkaderan penari arja selama ini yang jadi menghambat besar adalah keterampilan dalam matembang. Generasi muda kini yang menguasai dasar tari, disebut enggan dan susah untuk belajar matembang. Proses penghafalan dan pengasahan hingga disebut layak itu pun tak semudah mempelajari lagu pop. Meski demikian pihaknya mengaku tetap akan menekankan dan bergerilya ke sanggar-sanggar untuk melahirkan kader-kader penari arja. Ia pun optimis karena saat ini ada beberapa generasi muda yang memang berminat sedang dibina dan dimatangkan.
Sementara itu dalam PKB ke-40, Kabupaten Buleleng mengikuti 29 jenis kesenian dan tiga eksebisi. Selain absen di parade kesenian arja, Buleleng juga absen dalam eksebisi seniman bintang. Sedangkan untuk parade dalam pembukaan PKB, Buleleng menerjunkan 280 orang peserta yang merupakan siswa SMAN Bali Mandara.
Dalam parade nanti selain selain menampilkan garapan kolosal Magoak-Goakan mengangkat potensi daerah, kontingen Buleleng juga akan menampilkan salah satu tradisi unik, yakni tradisi Bukakak, Desa Sudaji, di Kecamatan Sawan.
Sujana mengatakan pelibatan peserta parade dalam pembukaan PKB yang masih menggandeng SMAN Bali Mandara, untuk efektifivitas dalam pengumpulan jumlah personel. selain juga bertujuan memberikan edukasi pemahaman tradisi yang akan dibawakan dan memberikan sentuhan budaya pada generasi penerus. *k23
1
Komentar