PUPR Perbaiki Bendung Subak Nungnung
Sempat diterjang air bah tahun 2016 lalu, Bendung Subak Nungnung di Kecamatan Petang akhirnya diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Dengan diperbaikinya bendung tersebut pengairan pertanian di kawasan Petang bagian utara akan lancar, sehingga petani di wilayah setempat tidak lagi mengandalkan air hujan untuk bercocok tanam.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Badung AA Gede Dalem, Kamis (21/6), mengatakan Bendung Nungnung sempat jebol diterjang air bah saat hujan lebat tahun 2016 silam. Diakuinya, kondisi bendung merupakan bangunan tua dan lama tidak diperbaiki, sehingga diharapkan dengan perbaikan ini dapat membantu para petani.
“Selam bendung ini belum diperbaiki krama subak memanfaatkan air hujan untuk bercocok tanam, dan hanya bisa panen setahun sekali. Makanya tahun ini Bendung Subak Nungnung ini menjadi prioritas perbaikan oleh pemerintah supaya air bisa lancar mengairi pertanian,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinas PUPR, total ada sekitar 100 hektare lahan pertanian yang akan terbantu bila Bendung Subak Nungnung diperbaiki dan dinormalisasi. Bahkan bendung tersebut tidak hanya untuk membantu mengairi persawahan, tapi juga sebagai atraksi wisata rafting.
Mengenai biaya perbaikan Bendung Subak Nungnung, pejabat asal Klungkung itu menyatakan senilai Rp 5,5 miliar. “Sekarang baru sebulan pengerjaan dan target bulan November 2018 sudah selesai,” akunya.
Sejauh ini, imbuh Gung Dalem, pengerjaan proyek masih lancar. Namun pihaknya khawatir saat curah hujan mulai meninggi. Sebab, di lokasi medannya cukup berat karena bendung ini berada di tengah hutan Pelaga. “Kebetulan jalan di sana masih tanah. Jadi kalau hujan medannya berat. Tapi semoga dengan cuaca seperti ini target selesai bulan November bisa tercapai,” harapnya. *asa
Dengan diperbaikinya bendung tersebut pengairan pertanian di kawasan Petang bagian utara akan lancar, sehingga petani di wilayah setempat tidak lagi mengandalkan air hujan untuk bercocok tanam.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Badung AA Gede Dalem, Kamis (21/6), mengatakan Bendung Nungnung sempat jebol diterjang air bah saat hujan lebat tahun 2016 silam. Diakuinya, kondisi bendung merupakan bangunan tua dan lama tidak diperbaiki, sehingga diharapkan dengan perbaikan ini dapat membantu para petani.
“Selam bendung ini belum diperbaiki krama subak memanfaatkan air hujan untuk bercocok tanam, dan hanya bisa panen setahun sekali. Makanya tahun ini Bendung Subak Nungnung ini menjadi prioritas perbaikan oleh pemerintah supaya air bisa lancar mengairi pertanian,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinas PUPR, total ada sekitar 100 hektare lahan pertanian yang akan terbantu bila Bendung Subak Nungnung diperbaiki dan dinormalisasi. Bahkan bendung tersebut tidak hanya untuk membantu mengairi persawahan, tapi juga sebagai atraksi wisata rafting.
Mengenai biaya perbaikan Bendung Subak Nungnung, pejabat asal Klungkung itu menyatakan senilai Rp 5,5 miliar. “Sekarang baru sebulan pengerjaan dan target bulan November 2018 sudah selesai,” akunya.
Sejauh ini, imbuh Gung Dalem, pengerjaan proyek masih lancar. Namun pihaknya khawatir saat curah hujan mulai meninggi. Sebab, di lokasi medannya cukup berat karena bendung ini berada di tengah hutan Pelaga. “Kebetulan jalan di sana masih tanah. Jadi kalau hujan medannya berat. Tapi semoga dengan cuaca seperti ini target selesai bulan November bisa tercapai,” harapnya. *asa
Komentar