RPH Sapi di Tukad Unda Kurang Terawat
Kondisi rumah potong hewan (RPH) sapi di Banjar Suka Duka Kali Unda, Kelurahan Semarapura Kangin, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, memprihatinkan.
SEMARAPURA, NusaBali
Selain kondisi bangunannya yang kurang terawat, aktivitas pemotongan hewan di RPH ini sangat sedikit. Dinas Pertanian Klungkung yang membidangi masalah ini akan mengkaji apakah RPH ini masih layak ditempatkan di sana. Pasalnya RPH tersebut dibangun cukup lama, sementara kondisi sekarang tentu sangat berbeda. Bahkan di depan RPH juga merupakan akses menuju obyek wisata Tukad Unda, yang kian ramai dikunjungi wisatawan.
Pantauan NusaBali Kamis (21/6), areal RPH nampak kurang terawat, bahkan sebuah bangunan pada sisi selatan dijadikan tempat menaruh material kayu, bambu dan tangga. Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Gde Juanida saat dihubungi, tidak menampik kondisi tersebut. Dia mengakui, RPH ini kurang terawat karena pekan terakhir ini jarang ada aktivitas pemotongan hewan. Di samping itu, tidak ada petugas khusus untuk itu. “Yang saya tahu rata-rata setiap hari ada motong ekor sapi. Kadang-kadang juga belum tentu ada yang motong pada hari-hari tertentu. Untuk kebersihan daging potong masih aman karena pembersihannya menggunakan air PDAM,” katanya. Sementara itu, pengawasannya dengan mengambil sampel daging sapi di Pasar Galiran rutin setiap hari.
Pihaknya akan mengkaji kembali untuk pengembangan RPH ini atau akan dipindah, termasuk melihat aspek kuantitas pemotongan. “Nanti saya tugaskan kepala bidangnya, apakah perlu kajian seperti apa,” katanya. Bangunan RPH di Banjar Suka Duka Kali Unda sudah lama, pernah direhab tahun 2000. *wan
Selain kondisi bangunannya yang kurang terawat, aktivitas pemotongan hewan di RPH ini sangat sedikit. Dinas Pertanian Klungkung yang membidangi masalah ini akan mengkaji apakah RPH ini masih layak ditempatkan di sana. Pasalnya RPH tersebut dibangun cukup lama, sementara kondisi sekarang tentu sangat berbeda. Bahkan di depan RPH juga merupakan akses menuju obyek wisata Tukad Unda, yang kian ramai dikunjungi wisatawan.
Pantauan NusaBali Kamis (21/6), areal RPH nampak kurang terawat, bahkan sebuah bangunan pada sisi selatan dijadikan tempat menaruh material kayu, bambu dan tangga. Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Gde Juanida saat dihubungi, tidak menampik kondisi tersebut. Dia mengakui, RPH ini kurang terawat karena pekan terakhir ini jarang ada aktivitas pemotongan hewan. Di samping itu, tidak ada petugas khusus untuk itu. “Yang saya tahu rata-rata setiap hari ada motong ekor sapi. Kadang-kadang juga belum tentu ada yang motong pada hari-hari tertentu. Untuk kebersihan daging potong masih aman karena pembersihannya menggunakan air PDAM,” katanya. Sementara itu, pengawasannya dengan mengambil sampel daging sapi di Pasar Galiran rutin setiap hari.
Pihaknya akan mengkaji kembali untuk pengembangan RPH ini atau akan dipindah, termasuk melihat aspek kuantitas pemotongan. “Nanti saya tugaskan kepala bidangnya, apakah perlu kajian seperti apa,” katanya. Bangunan RPH di Banjar Suka Duka Kali Unda sudah lama, pernah direhab tahun 2000. *wan
Komentar