nusabali

Dharma Wanita Maluku Barat Daya

  • www.nusabali.com-dharma-wanita-maluku-barat-daya

‘Berguru’ Kuliner ke Tabanan

TABANAN, NusaBali
Rombongan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Maluku Barat Daya ‘berguru’ pelatihan kuliner pangan lokal di Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Karya Lestari Desa Bongan, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Kamis (21/6). Rombongan yang berjumlah 30 orang itu diterima oleh Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa.

Sekda didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, Kadis Ketahanan Pangan Tabanan Ni Ketut Warsiki, dan Ketua DWP Kabupaten Tabanan Nyonya Wirna Ariwangsa dan anggota.

Ketua DWP Kabupaten Maluku Barat Daya Nyonya T Siamiloy/Tiauw mengatakan, Kabupaten Maluku Barat Daya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Maluku yang sangat kaya dengan sumber pangan lokal, baik dari laut maupun darat, seperti jagung, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan, rumput laut, dan kekayaan laut lainnya. Namun potensi yang ada tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal, karena masalah kemampuan sumber daya manusia untuk mengelola dan menjadikan sebagai komoditas pangan lokal yang bercirikan khas Kabupaten Maluku Barat Daya.

Diakuinya, berbagai upaya dan terobosan telah dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Salah satunya kegiatan studi banding ini. Studi banding untuk belajar mengasah diri, menimba berbagai pengalaman yang dimiliki oleh DWP Kabupaten Tabanan. “Nantinya akan digunakan sebagai modal pengembangan berbagai potensi pangan lokal Kabupaten Maluku Barat Daya,” ujarnya.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutan yang dibacakan Sekda Wirna Ariwangsa mengatakan Kabupaten Tabanan sebagian besar penduduknya adalah petani. Oleh karenanya, Pemkab Tabanan dominan melaksanakan program dan kegiatan yang berbasis pertanian.

“Program unggulan sektor pertanian yang dilaksanakan gerbang indah serasi, gerbang pangan serasi, gerbang emas serasi, pemberdayaan perkarangan pangan, model agribisnis terintegrasi, tourism based on local wisdom mode, dan action plan tourism models di kawasan nikosake (nira, kopi, salak, kelapa),” jelasnya. *d

Komentar