nusabali

Pohon Tumbang Timpa Warung

  • www.nusabali.com-pohon-tumbang-timpa-warung

Hujan dua hari berturut-turut menimbulkan bencana tanah longsor dan pohon tumbang di Karangasem, Kamis (21/6).

AMLAPURA, NusaBali
Bencana tanah longsor terjadi di Banjar Tabola, Desa/Kecamatan Sidemen sekitar pukul 05.00 Wita. Sementara pohon tumbang menimpa warung milik Ni Nengah Perasi, 55, di Banjar Luah, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen sekitar pukul 06.15 Wita. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Pohon  jempinis yang tumbang di Banjar Luah, Desa Sangkan Gunung, melintang di jalan raya menimpa warung kecil beratap asbes milik Ni Nengah Perasi. Pohon jempinis itu juga menimpa kabel listrik sehingga sempat terjadi pemadaman listrik di sekitar Banjar Luah. Untuk penanganan pohon tumbang menimpa listrik dan warung, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, berkoordinasi dengan PT PLN Persero Amlapura. Setelah aliran listrik dipastikan padam, petugas BPBD memotong batang kayu jempinis menggunakan chainsaw.

Evakuasi pohon tumbang dipantau langsung Sekretaris Desa (Sekdes) Sangkan Gunung, I Made Berata. “Ini akses jalan dari Banjar Tabola Desa Sidemen menuju Banjar Luah,” jelas Made Berati. Pohon tumbang juga terjadi di Banjar Triwangsa, Desa Macang, Kecamatan Bebandem, pukul 08.00 Wita. Berdasarkan laporan warga I Wayan Mendra, pohon yang tumbang sempat menutupi akses jalan dan menimpa kabel listrik. Pohon tumbang itu terjadi di jalan tanjakan yang merupakan jalan lingkar Desa Macang tembus di Desa Sibetan ke arah barat atau Desa Bebandem ke arah timur. Petugas BPBD juga telah melakukan penanganan, sehingga akses jalan kembali normal.

Sementara halaman rumah I Gusti Ngurah Parwata, 32, menutupi kegiatan jalan desa. Di Banjar Tabola tengah dibangun jalan beton sepanjang 200 meter dengan lebar 4 meter merupakan program Desa Sidemen menggunakan dana desa. Jalan tersebut awalnya selebar 3 meter sehingga perlu tanah uruk lagi untuk buat lebar 4 meter. Perbekel Desa Sidemen, I Gusti Lanang Oka, telah berkoordinasi dengan pemilik lahan I Gusti Ngurah Parwata untuk memanfaatkan lahan miliknya.

Sebelum tanah uruk itu diambil, turun hujan dan tanah yang hendak digali longsor. “Bukan senderan yang roboh, tetapi tanah timbul di halaman rumah milik I Gusti Ngurah Parwata, rencananya digali untuk menguruk badan jalan,” jelas Perbekel I Gusti Lanang Oka. Kejadian itu tidak mempengaruhi kondisi halaman rumah I Gusti Ngurah Parwata. Terjadinya tanah longsor itu justru lebih memudahkan Desa Sidemen mengambil material tanah uruk. *k16

Komentar