Bupati Hadirkan Beragam Atraksi Seni
Puncak HUT ke-378 Kota Amlapura ditandai dengan pawai budaya yang dipusatkan di depan Tugu Pahlawan I Gusti Patih Jelantik, Jalan Diponegoro Amlapura, Jumat (22/6) siang.
Pawai Budaya HUT ke-378 Kota Amlapura
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, menyatakan beragam kreativitas seni dihadirkan dalam pawai budaya ini sebagai sarana untuk menjaga dan melestarikan potensi seni dan budaya.
Pawai budaya HUT Kota Amlapura, Jumat kemarin, digelar selama 4 jam mulai siang pukul 14.00 Wita hingga petang pukul 18.00 Wita. Pawai budaya menampilkan atraksi seni budaya dari kontingen masing-masing kecamatan. Pawai budaya menempuh rute sejauh 1,5 kilometer dari start di depan Tugu Pahlawan I Gusti Patih Jelantik di Jalan Diponegoro Amlapura menuju Jalan Patih Jelantik Amlapura-Jalan Gajah Mada Amlapura-hingga finish di depan Gedung UKM Center Amlapura.
Atraksi Adhi Merdangga Wesesa Ananta dari Kelurahan Subagan, Kecamatan Ka-rangasem mendapat kehormatan start terdepan dalam pawai budaya kemarin. Disusul kemudian Marching Band Sangkala Widyaloka SMAN 2 Amlapura, lalu atraksi seni dan budaya dari Desa Tianyar Barat (mewakili Kecamatan Kubu, Karangasem). Desa Tianyar Barat menampilkan atraksi seni bernuansa religius dengan pragmen Panglukatan Sapta Gangga.
Sedangkan Desa Nongan (yang mewakili Kecamatan Rendang, Karangasem), me-nampilkan pragmen sejarah datangnya warga Tionghoa di daerah mereka. Sebaliknya, Desa Amerta Bhuana (mewakili Kecamatan Selat) menampilkan pragmen Nangluk Merana. Sementara Kecamatan Manggis membawakan atraklsi Tari Rejang Renteng. Kecamatan Abang juga tak kalah ketinggalan dengan menampilkan pragmen Kumbakarna Kalilih.
Sementara itu, Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri mengatakan beragam kreativitas seni dan budaya ditampilkan dalam kegiatan ini, sebagai bentuk upaya pelestarian. Event ini juga dijadikan sebagai sarana mempromosikan seni dan budaya di mata masyarakat dunia.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi budaya bangsa, sesuai ajaran Tri Sakti Proklamator Bung Karno, yang salah satunya menekankan berkepribadian di bidang budaya,” kata Mas Sumatri dalam sambutannya sebelum dimulainya poawai budaya kemarin siang.
“Budaya itu juga sebagai jati diri bangsa. Dan, bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu mempertahankan dan melestarikan seni dan budayanya,” imbuh Bupati Perempuan Pertama di Karangasem ini.
Atas dasar itulah, kata Mas Sumatri, pawai budaya HUT ke-378 Kota Amlapura kali ini mengambil tema ‘Membangkitkan Potensi dan Jati Diri Seni Budaya Lokal’. Maksud dari tema tersebut adalah sedapat mungkin dalam melestarikan seni dan budaya, menggunakan potensi lokal dan berpihak pada pelestarian. Misalnya, memberdayakan pembina seni, sementara materi yang dibutuhkan agar semuanya diupayakan bersumber dari budaya lokal.
Mas Sumatri mengapresiasi kreativitas sanggar-sanggar seni dan para seniman-seniwati yang telah ambil bagian dalam memeriahkan HUT Kota Amlapura, guna mengimplementasikan tagline ‘Karangasem The Spirit of Bali’ ini. "Banyak potensi seni dan budaya dimiliki Karangasem di tiap kecamatan, yang tidak bisa ditemui di daerah lain. Makanya, atraksi seni yang dibawakan delapan kecamatan cukup beragam," tandas Bupati yang mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2009-2014 ini.
Menurut Mas Sumatri, banyaknya potensi budaya yang terpendam merupakan pendukung 49 objek wisata di Karangasem. "Makanya, ada istilah ‘wisatawan yang datang ke Bali, kalau belum ke Karangasem, belum ke Bali namanya’. Sebab, Karangasem adalah taksunya Bali. Gunung Agung yang suci dan beberapa Pura Sad Kahyangan juga berada di Karangasem," kata Mas Sumatri. *k16
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, menyatakan beragam kreativitas seni dihadirkan dalam pawai budaya ini sebagai sarana untuk menjaga dan melestarikan potensi seni dan budaya.
Pawai budaya HUT Kota Amlapura, Jumat kemarin, digelar selama 4 jam mulai siang pukul 14.00 Wita hingga petang pukul 18.00 Wita. Pawai budaya menampilkan atraksi seni budaya dari kontingen masing-masing kecamatan. Pawai budaya menempuh rute sejauh 1,5 kilometer dari start di depan Tugu Pahlawan I Gusti Patih Jelantik di Jalan Diponegoro Amlapura menuju Jalan Patih Jelantik Amlapura-Jalan Gajah Mada Amlapura-hingga finish di depan Gedung UKM Center Amlapura.
Atraksi Adhi Merdangga Wesesa Ananta dari Kelurahan Subagan, Kecamatan Ka-rangasem mendapat kehormatan start terdepan dalam pawai budaya kemarin. Disusul kemudian Marching Band Sangkala Widyaloka SMAN 2 Amlapura, lalu atraksi seni dan budaya dari Desa Tianyar Barat (mewakili Kecamatan Kubu, Karangasem). Desa Tianyar Barat menampilkan atraksi seni bernuansa religius dengan pragmen Panglukatan Sapta Gangga.
Sedangkan Desa Nongan (yang mewakili Kecamatan Rendang, Karangasem), me-nampilkan pragmen sejarah datangnya warga Tionghoa di daerah mereka. Sebaliknya, Desa Amerta Bhuana (mewakili Kecamatan Selat) menampilkan pragmen Nangluk Merana. Sementara Kecamatan Manggis membawakan atraklsi Tari Rejang Renteng. Kecamatan Abang juga tak kalah ketinggalan dengan menampilkan pragmen Kumbakarna Kalilih.
Sementara itu, Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri mengatakan beragam kreativitas seni dan budaya ditampilkan dalam kegiatan ini, sebagai bentuk upaya pelestarian. Event ini juga dijadikan sebagai sarana mempromosikan seni dan budaya di mata masyarakat dunia.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi budaya bangsa, sesuai ajaran Tri Sakti Proklamator Bung Karno, yang salah satunya menekankan berkepribadian di bidang budaya,” kata Mas Sumatri dalam sambutannya sebelum dimulainya poawai budaya kemarin siang.
“Budaya itu juga sebagai jati diri bangsa. Dan, bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu mempertahankan dan melestarikan seni dan budayanya,” imbuh Bupati Perempuan Pertama di Karangasem ini.
Atas dasar itulah, kata Mas Sumatri, pawai budaya HUT ke-378 Kota Amlapura kali ini mengambil tema ‘Membangkitkan Potensi dan Jati Diri Seni Budaya Lokal’. Maksud dari tema tersebut adalah sedapat mungkin dalam melestarikan seni dan budaya, menggunakan potensi lokal dan berpihak pada pelestarian. Misalnya, memberdayakan pembina seni, sementara materi yang dibutuhkan agar semuanya diupayakan bersumber dari budaya lokal.
Mas Sumatri mengapresiasi kreativitas sanggar-sanggar seni dan para seniman-seniwati yang telah ambil bagian dalam memeriahkan HUT Kota Amlapura, guna mengimplementasikan tagline ‘Karangasem The Spirit of Bali’ ini. "Banyak potensi seni dan budaya dimiliki Karangasem di tiap kecamatan, yang tidak bisa ditemui di daerah lain. Makanya, atraksi seni yang dibawakan delapan kecamatan cukup beragam," tandas Bupati yang mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2009-2014 ini.
Menurut Mas Sumatri, banyaknya potensi budaya yang terpendam merupakan pendukung 49 objek wisata di Karangasem. "Makanya, ada istilah ‘wisatawan yang datang ke Bali, kalau belum ke Karangasem, belum ke Bali namanya’. Sebab, Karangasem adalah taksunya Bali. Gunung Agung yang suci dan beberapa Pura Sad Kahyangan juga berada di Karangasem," kata Mas Sumatri. *k16
Komentar