nusabali

Jelang Twin Lake Fest, Air Danau Belum Surut

  • www.nusabali.com-jelang-twin-lake-fest-air-danau-belum-surut

Pemkab Buleleng kembali agendakan gelaran Twin Lake Festival (TLF) di Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, dan Danau Tamblingan, di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, di tahun 2018.

SINGARAJA,NusaBali
Namun, kondisi luapan air danau bisa menganggu pelaksanaan gelaran TLF tersebut. Gelaran TLF direncanakan berlangsung selama empat hari, dan dibuka pada tanggal 4 Juli 2018 mendatang. Namun saat ini, kondisi luapan air danau belum sepenuhnya surut. Ini terlihat ketika seluruh PNS lingkup Pemkab Buleleng melaksanakan aksi bersih-bersih, Jumat (21/6) pagi di danau kembar, Danau Buyan dan Danau Tamblingan.

Aksi bersih-bersih ini sebagai persiapan awal menjelang pelaksanaan gelaran tahunan TLF. Aksi ini diawali dengan Apel Krida yang dimulai pukul 07.00 Wita. Kegiatan Jumat kemarin dihadiri langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan  Nyoman Sutjidra, bersama Sekda Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, serta seluruh pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng.

Dalam aksi bersih-bersih kemarin terlihat, areal yang biasanya menjadi lokasi panggung utama TLF, di Danau Buyan, masih tergenang luapan air danau. Areal ini juga bisanya dipakai untuk beberapa stand pameran. Demikian juga areal parkir yang berada di ujung barat, masih tergenang air. “Sebenarnya airnya sudah surut, tapi belum seberapa. Ya kira-kira sudah turun 70 centimenter. Dulu air naik sampai pinggir jalan,” terang Wayan Mariana, warga setempat.

Sementara, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, selaku leading sector dari gelaran TLF, belum bisa berbicara banyak terkait dengan gelaran TLF IV. Kepala Dinas Pertanian, Nyoman Genep terlihat begitu sibuk mengawasi stafnya membersihkan endapan lumpur dibeberapa titik. “Saya belum bisa berkomentar, nantilah kita lihat situasinya nanti. Kemungkinan nanti panggung utamanya, tidak di areal biasanya,” ujar Genep.

Di tempat yang sama, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menegaskan, TLF akan dilaksanakan dengan kondisi danau yang ada. Ia pun kembali menegaskan, gelaran TLF ini sebagai tujuan untuk membuka mata publik terhadap kondisi Danau Buyan dan Tamblingan. Sasarannya, agar kondisi kedua danau mendapat perhatian dari semua pihak. “Dulu pertamakali buat festival di sini (Danau Buyan,red) banyak yang memplesetkan. Ada yang bilang Bupati Festival, tetapi cara pandang mereka salah. Karena saya mengadakan Twin Lake di sini, agar Danau Buyan ini mendapat perhatian serius, karena kondisi danau ini sudah parah. Dulu siapa yang mau datang ke sini,” ujarnya.

Menurut Bupati Agus Suradnyana, dengan tiga kali pelaksanaan TLF, semua pihak akhirnya mulai peduli. Kini Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, sudah membuat grand design penataan yang komprenhensif Danau Buyan, dengan dana yang dibutuhkan sebesar Rp 150 miliar. “Danau ini ada di wilayah kita Buleleng, tetapi kewenangannya ada di BWS, jadi kita tidak punya kewenangan menangani. Dengan kegiatan Twin Festival yang kita laksanakan, paling tidak sudah ada perhatian dari BWS,” tegasnya.

Kegiatan kemarin juga diisi dengan pameran berbagai bahan makan olahan.Berbagai hasil olahan pangan non beras dan hasil pertanian ditata rapi serta menarik oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dari 9 Kecamatan di Kabupaten Buleleng. *k19

Komentar