Enam Pasar Tradisional Direvitalisasi
Sebanyak enam pasar tradisional milik desa di Kabupaten Buleleng tahun ini direvitalisasi.
SINGARAJA, NusaBali
Program yang pendanaannya digelontor langsung oleh pemerintah pusat dianggarkan sebanyak Rp 6 miliar. Pasar tradisional yang menjalani revitalisasi diharapkan sudah dapat beroperasi kembali di akhir tahun mendatang.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Buleleng, Ketut Suparto ditemui Jumat (22/6) kemarin mengatakan jatah revitalisasi pasar tradisional di Buleleng tahun ini memang jauh meningkat dari tahun sebelumnya. Jika tahun 2017 lalu Buleleng hanya mendapatkan jatah anggaran untuk merevitalisasi dua pasar tradisional, tahun ini bertambah menjadi enam pasar.
Keenamnya meliputi Pasar Desa Tamblang, di Kecamatan Kubutambahan, Pasar Desa Tejakula Kecamatan Tejakula, Pasar Desa Sudaji, Pasar Desa Bungkulan di Kecamatan Sawan dan Pasar Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu. Sedangkan khusus untuk pasar Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan memang dibangun sebagai pasar baru. Posisinya berada tepat di sebelah RS Pratama Giri Emas, Sawan.
“Proses pembangunannya sudah jalan sejak pertengahan Juni lalu dan diharapkan selesai pada 120 hari kalender,” kata dia. Suparto pun menjelaskan anggaran revitalisasi di masing-masing pasar berbeda satu dengan lainnya. Hal tersebut disesuaikan dengan luas bangunan dan tingkat perbaikan yang harus dilakukan.
Seperti misalnya anggaran revitalisasi pada Pasar Desa Tamblang paling besar jika dibandingkan dengan lima lainnya, yakni Rp 1,3 miliar. Meski pasar Desa Giri Emas pembangunannya dari awal, namun anggaran yang diperlukan lebih sedikit yakni Rp 834 juta. Sedangkan untuk pasar Desa Tejakula, dianggarkan Rp 960, Pasar Desa Busungbiu, Rp 851 juta, Pasar Desa Bungkulan Rp 669 juta dan Pasar Desa Sudaji Rp 850 juta. Sehingga jika ditotal anggaran revitalisasi pasar tahun ini mencapai Rp 6 miliar.
Suparto pun mengatakan sebelum dikerjakan, revitalisasi pasar ini sudha didahului dengan penenderan dan kini dikerjakan oleh pihak yang memenangkan tender. Sementara itu dengan program pemerintah merevitalisasi pasar tradisional diharapkan dapat mengimbas pada perekonomian pedagang kecil. Kondisi pasar yang sudah direvitalisasi akan jauh lebih nyaman jika dikunjungi pembeli. Diharapkan situasi ini dapat merangsang perkembangan perekonomian pedagang tradisional. *k23
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Buleleng, Ketut Suparto ditemui Jumat (22/6) kemarin mengatakan jatah revitalisasi pasar tradisional di Buleleng tahun ini memang jauh meningkat dari tahun sebelumnya. Jika tahun 2017 lalu Buleleng hanya mendapatkan jatah anggaran untuk merevitalisasi dua pasar tradisional, tahun ini bertambah menjadi enam pasar.
Keenamnya meliputi Pasar Desa Tamblang, di Kecamatan Kubutambahan, Pasar Desa Tejakula Kecamatan Tejakula, Pasar Desa Sudaji, Pasar Desa Bungkulan di Kecamatan Sawan dan Pasar Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu. Sedangkan khusus untuk pasar Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan memang dibangun sebagai pasar baru. Posisinya berada tepat di sebelah RS Pratama Giri Emas, Sawan.
“Proses pembangunannya sudah jalan sejak pertengahan Juni lalu dan diharapkan selesai pada 120 hari kalender,” kata dia. Suparto pun menjelaskan anggaran revitalisasi di masing-masing pasar berbeda satu dengan lainnya. Hal tersebut disesuaikan dengan luas bangunan dan tingkat perbaikan yang harus dilakukan.
Seperti misalnya anggaran revitalisasi pada Pasar Desa Tamblang paling besar jika dibandingkan dengan lima lainnya, yakni Rp 1,3 miliar. Meski pasar Desa Giri Emas pembangunannya dari awal, namun anggaran yang diperlukan lebih sedikit yakni Rp 834 juta. Sedangkan untuk pasar Desa Tejakula, dianggarkan Rp 960, Pasar Desa Busungbiu, Rp 851 juta, Pasar Desa Bungkulan Rp 669 juta dan Pasar Desa Sudaji Rp 850 juta. Sehingga jika ditotal anggaran revitalisasi pasar tahun ini mencapai Rp 6 miliar.
Suparto pun mengatakan sebelum dikerjakan, revitalisasi pasar ini sudha didahului dengan penenderan dan kini dikerjakan oleh pihak yang memenangkan tender. Sementara itu dengan program pemerintah merevitalisasi pasar tradisional diharapkan dapat mengimbas pada perekonomian pedagang kecil. Kondisi pasar yang sudah direvitalisasi akan jauh lebih nyaman jika dikunjungi pembeli. Diharapkan situasi ini dapat merangsang perkembangan perekonomian pedagang tradisional. *k23
Komentar