nusabali

Presiden Minta Pawai Seni Budaya PKB Juga Disajikan saat IMF–World Bank

  • www.nusabali.com-presiden-minta-pawai-seni-budaya-pkb-juga-disajikan-saat-imf-world-bank

Untuk kedua kalinya, setelah tahun 2016, Presiden RI Joko Widodo melepas pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) XL, Sabtu (23/6) sore, di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’ Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar.

Gubernur dan Kapolda Bali Ngibing Bersama

DENPASAR, NusaBali
Dalam agenda pawai itu, Presiden Jokowi membuat ‘heboh’ karena bagi-bagi bingkisan dan buku dari atas kendaraan hias yang dinaikinya.  Presiden Jokowi tiba di panggung kehormatan pawai pukul 15.15 Wita. Presiden Jokowi mengenakan kamen saput berwarna hijau dipadukan dengan baju putih, dan diselaraskan dengan udeng berwarna hijau. Sementara Ibu Negera Iriana Joko Widodo tampil anggun dengan balutan busana berwarna hijau.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara pawai Pesta Kesenian Bali XL, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Kedatangan Presiden yang mundur dari jadwal yang telah ditentukan, sempat membuat undangan dan penonton menunggu selama satu jam. Mengisi kekosongan tersebut, panitia menyiapkan beberapa penari joged untuk menghibur. Beberapa orang sempat mengibing di depan panggung kehormatan, termasuk Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Presiden langsung melepas pawai dengan pukulan gong tanpa memberikan sepatah dua patah kata sebagai sambutan. Maklum saja, saat itu sudah menunjukkan pukul 15.20 WIta, sedangkan pergerakan pawai belum juga dimulai. Syukurnya, setelah pawai dilepas secara langsung, seluruh kontingen berdisplay secara teratur. Tidak ada duta daerah yang memonopoli waktu di depan panggung kehormatan. Presiden Jokowi lantas memilih masuk di tengah-tengah rangkaian pawai PKB, yakni setelah penampilan seluruh duta dari kabupaten/kota dan marching band dari Universitas Udayana.

Selama ikut dalam barisan pawai, kendaraan hias yang dinaiki Presiden Jokowi diapit oleh kendaraan hias yang dinaiki awak media dan menteri. Presiden bersama Ibu Negara, Gubernur Bali berserta nyonya, berkeliling Lapangan Puputan Margarana. Sepanjang perjalanan pawai hingga finish di depan Kantor Gubernur Bali, Presiden Jokowi membagikan bingkisan dan buku kepada masyarakat.

Sontak masyarakat berhamburan mencari sisi-sisi jalan yang dilalui oleh Presiden. Bahkan yang masih berada di tengah lapangan, baik tua maupun muda tergopoh-gopoh berlarian ingin menangkap hadiah isitimewa dari Presiden. Ada yang sampai melangkahi got di pinggir lapangan, padahal jaraknya cukup lebar dan sulit dilintasi. Sebagian sibuk menangkap hadiah, sebagian lagi sibuk mengabadikan momen kedatangan Presiden.

Masyarakat tetap saja mengejar Presiden hingga mendekati finish. Bahkan setelah turun dari kendaraan hias, masyarakat langsung mendekat. Meski dihalau Paspampres, mereka seakan tidak peduli. Presiden Jokowi juga menyempatkan diri menyalami masyarakat, sebelum akhirnya masuk mobil dan berangkat kembali ke Jakarta.

Gubernur Bali ditemui usai mendampingi Presiden Jokowi, mengatakan  Presiden mengaku bangga terhadap apa yang dilakukan Bali dalam menjaga seni budaya sebagai kekayaan daerahnya.  “Menurut beliau (Presiden), tidak banyak di Indonesia termasuk di dunia yang bisa seperti kita. Bahkan beliau pernah berkunjung ke India, tidak seperti yang kita lakukan di Bali,” tutur Gubernur Pastika.

Menurut Gubernur Pastika, Presiden merasakan seni budaya Bali yang masih sangat kental dengan agamanya. Karena itu, beliau meminta langsung agar gelaran semacam ini juga dilakukan untuk menyambut event IMF –  World Bank yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Oktober mendatang.

“Beliau minta supaya juga diadakan acara seperti ini. Tinggal saya koordinasikan apakah di Nusa Dua atau di sini. Beliau bilang kalau bisa pawainya di sini saja. Kita rencanakan, beberapa materi tetap seperti tadi. Tetapi mungkin kendaraan-kendaraan hias akan diganti dengan negara-negara peserta, mungkin mewakili benua atau komunitas-komunitas tertentu,” katanya.

Gubernur Pastika menilai, pawai PKB tahun ini jauh lebih bagus. Ke depan, selain menampilkan puncak-puncak kesenian daerah di Pulau Dewata, PKB juga akan memberi ruang kepada daerah lain termasuk negara-negara sahabat, supaya  bisa memberikan warna tersendiri.

“Menurut saya jauh lebih bagus, lebih lancar daripada beberapa tahun sebelumnya. Kalau dulu ada beberapa daerah yang memonopoli. Ini satu kemajuan. Makin tahun harusnya makin maju. Makin lengkap, makin baik, makin teratur, dan atraktif,” ujarnya.

Pesan ini sekaligus menjadi pesan untuk pemimpin Bali ke depan, untuk membuat PKB jauh lebih baik dan atraktif. “Kita berharap ke depan pemimpin Bali mudah-mudahan bisa menyajikan lebih baik lagi, lebih komprehensif, lebih teratur, lebih rapi, dan atraktif. Karena dunia memandang kita, Pulau Bali,” tandasnya. *ind

Komentar