FENG-SHUI : Patung (Bag.1)
Begitu memasuki halaman rumah besar dengan cat warna putih tersebut, sepasang patung Singa seperti menyambut setiap tamu yang datang.
Sigap dan berdiri dengan tenang, seolah penjaga yang berwibawa, patung tembaga tersebut sengaja diletakkan di depan pintu utama, untuk melengkapi taman dan halaman rumah tersebut. Energi patung tersebut tampaknya diharapkan oleh pemilik rumah dapat melindungi rumah dan penghuninya dari Sha Chi, energi buruk yang sering kali membawa hawa pembunuh dan penyakit.
Keberadaan patung memang sering kali dimaksudkan untuk memberikan spirit positif, selain sebagai hiasan dan simbol prestise pemilik rumah. Spirit yang dihadirkan tersebut menurut ilmu Feng Shui akan memberikan energi kebaikan, karena dapat mempengaruhi suasana hati. Patung dengan bentuk binatang atau karakter tertentu sering kali dipergunakan sebagai lambang status.
Apabila diletakkan pada posisi yang sesuai, selain akan dapat menghadirkan keindahan, patung juga bermanfaat bagi penghuni rumah. Menurut ilmu Feng Shui, keberadaan patung berbentuk binatang yang terbuat dari tanah liat atau keramik serta batu yang berunsur Tanah, apabila diletakkan bersisihan dengan pintu utama rumah, dipercaya bisa berfungsi sebagai pelindung dari serangan santet atau black magic.
Bentuk Patung
Ada berbagai macam bentuk patung yang biasanya dipilih untuk diletakkan di halaman. Patung sepasang Singa yang sedang bermain bola, misalnya. Bola yang mewakili matahari merupakan lambang Yin dan Yang. Sementara, Singa melambangkan penjaga yang garang dan berwibawa.
Budaya memasang patung Singa di teras depan sebuah gedung tidak hanya monopoli bangsa China kuno, tetapi bangsa Mesir, Yunani, Roma, dan lainnya. Bahkan ada yang meyakini bahwa dengan meletakkan sepasang patung Singa di depan pintu rumah maka keluarga tersebut bisa menarik lebih banyak hawa rezeki. Tetapi inti sebenarnya dari pemasangan patung Singa adalah untuk simbol kewibawaan dan simbol status sebuah keluarga.
Pemasangan patung Singa harus sepasang, masing-masing berkelamin jantan dan betina. Yang jantan terletak di posisi kiri pintu, biasanya kaki depannya memegang mustika dalam wujud bola. Sedangkan yang betina posisinya di sebelah kanan, selalu disertai dengan Singa kecil anaknya. Formasi ini merupakan penjabaran dari konsep Yin dan Yang. Pemasangan patung Singa yang tidak berpasangan sangat dilarang dalam ilmu Feng Shui. Karena mempunyai lambang pengaruh yang tidak baik. Dikhawatirkan salah satu pasangan suami istri tidak berumur panjang.
Konsep Petak Bumi dari ilmu Jawa, juga mengenal budaya yang memiliki simbolis seperti patung Singa di atas, namun wujudnya adalah sepasang raksasa bernama Dwarapala yang membawa senjata gada. Yang kiri melambangkan unsur Positif (Terang), dan yang di posisi kanan melambangkan unsur Negatif (Gelap), merupakan unsur kekuatan Yin dan Yang, yaitu wujud kekal dari kehidupan.
Patung Kura-Kura yang terbuat dari tanah liat biasanya dimaksudkan untuk kenyamanan dalam jabatan. Sering kali, kepala patung Kura-Kura tersebut diganti dengan kepala Naga dengan sapuan warna keemasan. Fungsinya adalah untuk melindungi sisi belakang rumah serta untuk mendapatkan keuntungan materi, berdasarkan pada warna emas dan kedudukan yang baik dalam posisi Naga.
Patung binatang yang lain, tidak jarang identik dengan lambang 12 Shio atau Cabang Bumi. Jika ini yang dipilih, sebaiknya dipilih patung yang melambangkan kerukunan dari 3 Shio, karena akan berpengaruh sangat baik. Kerukunan 3 Shio tersebut adalah: Pertama, Monyet, Tikus, dan Naga. Kedua, Babi, Kelinci, dan Kambing. Ketiga, Macan, Kuda, dan Kambing. Keempat, Ular, Ayam, dan Sapi.
Ada juga simbol binatang lain, misalnya patung Rusa yang melambangkan panjang umur, atau Jangkrik yang melambangkan keberanian. Sementara patung dalam bentuk lain, atau yang mencerminkan karakter pewayangan, seperti: Ganesha, Garuda atau yang lain, juga bisa dipilih sebagai alternatif untuk mempercantik taman halaman Anda. *
Keberadaan patung memang sering kali dimaksudkan untuk memberikan spirit positif, selain sebagai hiasan dan simbol prestise pemilik rumah. Spirit yang dihadirkan tersebut menurut ilmu Feng Shui akan memberikan energi kebaikan, karena dapat mempengaruhi suasana hati. Patung dengan bentuk binatang atau karakter tertentu sering kali dipergunakan sebagai lambang status.
Apabila diletakkan pada posisi yang sesuai, selain akan dapat menghadirkan keindahan, patung juga bermanfaat bagi penghuni rumah. Menurut ilmu Feng Shui, keberadaan patung berbentuk binatang yang terbuat dari tanah liat atau keramik serta batu yang berunsur Tanah, apabila diletakkan bersisihan dengan pintu utama rumah, dipercaya bisa berfungsi sebagai pelindung dari serangan santet atau black magic.
Bentuk Patung
Ada berbagai macam bentuk patung yang biasanya dipilih untuk diletakkan di halaman. Patung sepasang Singa yang sedang bermain bola, misalnya. Bola yang mewakili matahari merupakan lambang Yin dan Yang. Sementara, Singa melambangkan penjaga yang garang dan berwibawa.
Budaya memasang patung Singa di teras depan sebuah gedung tidak hanya monopoli bangsa China kuno, tetapi bangsa Mesir, Yunani, Roma, dan lainnya. Bahkan ada yang meyakini bahwa dengan meletakkan sepasang patung Singa di depan pintu rumah maka keluarga tersebut bisa menarik lebih banyak hawa rezeki. Tetapi inti sebenarnya dari pemasangan patung Singa adalah untuk simbol kewibawaan dan simbol status sebuah keluarga.
Pemasangan patung Singa harus sepasang, masing-masing berkelamin jantan dan betina. Yang jantan terletak di posisi kiri pintu, biasanya kaki depannya memegang mustika dalam wujud bola. Sedangkan yang betina posisinya di sebelah kanan, selalu disertai dengan Singa kecil anaknya. Formasi ini merupakan penjabaran dari konsep Yin dan Yang. Pemasangan patung Singa yang tidak berpasangan sangat dilarang dalam ilmu Feng Shui. Karena mempunyai lambang pengaruh yang tidak baik. Dikhawatirkan salah satu pasangan suami istri tidak berumur panjang.
Konsep Petak Bumi dari ilmu Jawa, juga mengenal budaya yang memiliki simbolis seperti patung Singa di atas, namun wujudnya adalah sepasang raksasa bernama Dwarapala yang membawa senjata gada. Yang kiri melambangkan unsur Positif (Terang), dan yang di posisi kanan melambangkan unsur Negatif (Gelap), merupakan unsur kekuatan Yin dan Yang, yaitu wujud kekal dari kehidupan.
Patung Kura-Kura yang terbuat dari tanah liat biasanya dimaksudkan untuk kenyamanan dalam jabatan. Sering kali, kepala patung Kura-Kura tersebut diganti dengan kepala Naga dengan sapuan warna keemasan. Fungsinya adalah untuk melindungi sisi belakang rumah serta untuk mendapatkan keuntungan materi, berdasarkan pada warna emas dan kedudukan yang baik dalam posisi Naga.
Patung binatang yang lain, tidak jarang identik dengan lambang 12 Shio atau Cabang Bumi. Jika ini yang dipilih, sebaiknya dipilih patung yang melambangkan kerukunan dari 3 Shio, karena akan berpengaruh sangat baik. Kerukunan 3 Shio tersebut adalah: Pertama, Monyet, Tikus, dan Naga. Kedua, Babi, Kelinci, dan Kambing. Ketiga, Macan, Kuda, dan Kambing. Keempat, Ular, Ayam, dan Sapi.
Ada juga simbol binatang lain, misalnya patung Rusa yang melambangkan panjang umur, atau Jangkrik yang melambangkan keberanian. Sementara patung dalam bentuk lain, atau yang mencerminkan karakter pewayangan, seperti: Ganesha, Garuda atau yang lain, juga bisa dipilih sebagai alternatif untuk mempercantik taman halaman Anda. *
1
Komentar