Tidak Ditonton Presiden Jokowi
Persiapan selama tiga bulan yang dilakukan Laskar Sri Ksari Warmadewa memang harus kandas karena tidak ditonton langsung oleh RI-1. Meski sedikit kecewa, namun marching band Unwar ini tidak patah semangat.
Marching Band Unwar Tampil Terakhir
DENPASAR, NusaBali
Di balik kemeriahan Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 yang digelar di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’ Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Sabtu (23/6) sore, Laskar Sri Ksari Warmadewa, marching band dari Universitas Warmadewa (Unwar) harus berlapang dada sebagai penutup pawai, karena tidak ditonton oleh Presiden RI Joko Widodo.
Sayangnya lagi, setelah Presiden Jokowi naik kendaraan hias, kursi undangan semakin lengang. Hal ini diutarakan langsung oleh Pembina marching band Unwar, Nyoman Suendra DA SH MH, saat ditemui NusaBali seusai pawai di Kantor Gubernur Bali. Menurutnya, sebagian besar undangan sudah pergi meninggalkan panggung kehormatan saat marching band Unwar tampil terakhir. “Pejabat habis semua, sebagian besar sudah meninggalkan panggung. Kasihan yang paling belakang ini. Padahal, kita berharap diikuti semua pawai dari partisipan,” ungkapnya di parkiran kantor Gubernur Bali.
Presiden Jokowi naik kendaraan hias setelah penampilan duta dari Provinsi Bali, Kota Denpasar, Kabupaten Bangli, Buleleng, Badung, Karangasem, Jembrana, Gianyar, Klungkung, dan Tabanan, serta marching band Universitas Udayana. Sedangkan ada beberapa penampilan partisipan yang tidak ditonton oleh presiden. Seperti partisipan dari Provinsi GuangXi Cina, ISBI Papua, Sanggar Basundari Jepang, Forum Sunda Kecil, Konsulat Jepang, dan ditutup oleh Marching Band Warmadewa.
Meski sedikit kecewa, namun marching band Unwar tidak patah semangat. Ternyata masyarakat yang hadir, setia menonton pertunjukan mereka. Marching band Unwar sudah lebih dari lima kali ikut dalam pawai PKB dan baru kali ini mendapatkan pengalaman seperti ini. “Kita sebenarnya tidak patah semangat, cuma ada sedikit rasa kecewa. Karena kita ini ikut meramaikan pawai PKB. Kepada anak-anak, kami motivasi agar tidak usah patah semangat walau tidak ada yang menonton. Kita juga sampaikan ke anak-anak jangan kapok walaupun kondisinya begini,” katanya.
Persiapan selama tiga bulan yang dilakukan Laskar Sri Ksari Warmadewa memang harus kandas karena tidak ditonton langsung oleh orang nomor satu di Indonesia itu. Namun mereka memaklumi waktu presiden yang terbatas, apalagi banyak agenda yang dilakukan presiden selama di Pulau Dewata. “Siapa sih yang tidak ingin biar ditonton oleh beliau (presiden). Tapi kita tahu presiden kan waktunya terbatas. Kami hanya berharap mudah-mudahan hal ini tidak terjadi lagi ke depannya,” harapnya.
Meski berakhir dengan sepi undangan yang menonton, anak-anak marching band Unwar tidak nampak berwajah kecewa. Sebab masyarakat tidak lantas meninggalkan pertunjukkan mereka saat tampil. Mereka tetap semangat. Buktinya, mereka tetap ceria dan menyanyikan yel-yel penyemangat sebelum bubar di parkiran.
Sekadar diketahui, marching band Unwar berdiri sejak tahun 1995. Selama perjalanannya selama 23 tahun, telah banyak prestasi yang diraih. Salah satunyaberhasil menyabet juara III pada lomba marching band tingkat nasional 2017 di Provinsi Banten. Marching band Unwar juga menjadi juara umum di lomba marching band yang diadakan di Jember. Selain ikut lomba, marching band Unwar juga kerapkali aktif memenuhi undangan dari kabupaten/kota di Bali. *ind
DENPASAR, NusaBali
Di balik kemeriahan Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 yang digelar di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’ Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Sabtu (23/6) sore, Laskar Sri Ksari Warmadewa, marching band dari Universitas Warmadewa (Unwar) harus berlapang dada sebagai penutup pawai, karena tidak ditonton oleh Presiden RI Joko Widodo.
Sayangnya lagi, setelah Presiden Jokowi naik kendaraan hias, kursi undangan semakin lengang. Hal ini diutarakan langsung oleh Pembina marching band Unwar, Nyoman Suendra DA SH MH, saat ditemui NusaBali seusai pawai di Kantor Gubernur Bali. Menurutnya, sebagian besar undangan sudah pergi meninggalkan panggung kehormatan saat marching band Unwar tampil terakhir. “Pejabat habis semua, sebagian besar sudah meninggalkan panggung. Kasihan yang paling belakang ini. Padahal, kita berharap diikuti semua pawai dari partisipan,” ungkapnya di parkiran kantor Gubernur Bali.
Presiden Jokowi naik kendaraan hias setelah penampilan duta dari Provinsi Bali, Kota Denpasar, Kabupaten Bangli, Buleleng, Badung, Karangasem, Jembrana, Gianyar, Klungkung, dan Tabanan, serta marching band Universitas Udayana. Sedangkan ada beberapa penampilan partisipan yang tidak ditonton oleh presiden. Seperti partisipan dari Provinsi GuangXi Cina, ISBI Papua, Sanggar Basundari Jepang, Forum Sunda Kecil, Konsulat Jepang, dan ditutup oleh Marching Band Warmadewa.
Meski sedikit kecewa, namun marching band Unwar tidak patah semangat. Ternyata masyarakat yang hadir, setia menonton pertunjukan mereka. Marching band Unwar sudah lebih dari lima kali ikut dalam pawai PKB dan baru kali ini mendapatkan pengalaman seperti ini. “Kita sebenarnya tidak patah semangat, cuma ada sedikit rasa kecewa. Karena kita ini ikut meramaikan pawai PKB. Kepada anak-anak, kami motivasi agar tidak usah patah semangat walau tidak ada yang menonton. Kita juga sampaikan ke anak-anak jangan kapok walaupun kondisinya begini,” katanya.
Persiapan selama tiga bulan yang dilakukan Laskar Sri Ksari Warmadewa memang harus kandas karena tidak ditonton langsung oleh orang nomor satu di Indonesia itu. Namun mereka memaklumi waktu presiden yang terbatas, apalagi banyak agenda yang dilakukan presiden selama di Pulau Dewata. “Siapa sih yang tidak ingin biar ditonton oleh beliau (presiden). Tapi kita tahu presiden kan waktunya terbatas. Kami hanya berharap mudah-mudahan hal ini tidak terjadi lagi ke depannya,” harapnya.
Meski berakhir dengan sepi undangan yang menonton, anak-anak marching band Unwar tidak nampak berwajah kecewa. Sebab masyarakat tidak lantas meninggalkan pertunjukkan mereka saat tampil. Mereka tetap semangat. Buktinya, mereka tetap ceria dan menyanyikan yel-yel penyemangat sebelum bubar di parkiran.
Sekadar diketahui, marching band Unwar berdiri sejak tahun 1995. Selama perjalanannya selama 23 tahun, telah banyak prestasi yang diraih. Salah satunyaberhasil menyabet juara III pada lomba marching band tingkat nasional 2017 di Provinsi Banten. Marching band Unwar juga menjadi juara umum di lomba marching band yang diadakan di Jember. Selain ikut lomba, marching band Unwar juga kerapkali aktif memenuhi undangan dari kabupaten/kota di Bali. *ind
Komentar