Krama Beraban Gelar Upacara Mapasaran dan Mapepada
Serangkaian Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung lan Mupuk Pedagingan di Kahyangan Pura Dalem Prabu dan Pura Prajapati, Krama Desa Pakraman Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, gelar upacara Mapasaran lan Mapepada pada Saniscara Wage Medangsia, Sabtu (23/6).
TABANAN, NusaBali
Mapepada merupakan proses mengarak hewan keliling desa sejauh 10 kilometer sebelum disembelih.
Hewan yang diarak tersebut adalah kebo, anak sapi (godel), kuluk blangbungkem, kambing, ayam sejangkep bulu, bebek, dan angsa. Seluruh wewalungan (hewan) yang akan disembelih untuk kelengkapan Tawur Gentuh ini, diarak mengelilingi desa oleh krama secara bergantian. Sebelum itu diperciki tirta dengan tujuan untuk penyucian.
Bendesa Adat Desa Pakraman Beraban I Made Sumawa didampingi Humas I Nyoman Sukanada, menjelaskan mapepada merupakan upacara ngewatek (mengelilingkan) hewan sebelum disembelih. Tujuan untuk menyucikan seluruh wewidangan (areal) desa pakraman sebelum karya agung digelar pada Sukra Kliwon Pujut, Jumat (29/6) mendatang. “Seluruh krama desa pakraman yang terdiri dari 15 desa adat dan 10 banjar dinas ikut mengarak secara bergantian,” ujarnya.
Kata dia, sebelum proses mapepada yang dipuput Ida Pedanda Griya Taman Blayu dan Pemangku Tri Kahyangan, dilakukan penyucian seluruh hewan. Selanjutnya digelar upacara Mapasaran. Mapasaran merupakan upacara sebagai simbol bakti krama kepada Ida Bhatara sasuhunan di Pura Kahyangan Dalem Prabu. “Jadi krama yang bekerja sebagai pedagang, mapasaran di tempat upacara, hasil dari berjualan tersebut dipakai punia ke Pura Kahyangan dan dapat pica, dalam bentuk canang yang selanjutnya diletakkan pada tempat berjualan mereka masing-masing,” ujarnya.
Setelah hewan kurban diarak, pada Sabtu sore itu langsung disembelih untuk perlengkapan upacara Tawur Gentuh yang dilaksanakan besok (hari ini) sekitar pukul 12.00 Wita.
Selama rangkaian upacara akan dipuput oleh delapan Sulinggih yakni Ida Rsi Griya Tegal Nyitdah, Ida Rsi Griya Gablogan, Ida Pedanda Griya Taman Blayu, Ida Pedanda Griya Perean Kediri, Ida Pedanda Griya Buda Jadi, Ida Rsi Griya Tumbak Bayuh, Ida Pedanda Griya Jumpung Sandan, Ida Pedanda Griya Beji Pejaten dan Penganceng Puri Kediri.
Dalam rangkaian upacara ini nantinya juga akan menampilkan 500 penari Rejang Renteng oleh ibu PKK desa setempat. Seperti diketahui, Desa Pakraman Beraban memiliki 15 banjar dengan jumlah krama 1.800 kepala keluarga. *d
Mapepada merupakan proses mengarak hewan keliling desa sejauh 10 kilometer sebelum disembelih.
Hewan yang diarak tersebut adalah kebo, anak sapi (godel), kuluk blangbungkem, kambing, ayam sejangkep bulu, bebek, dan angsa. Seluruh wewalungan (hewan) yang akan disembelih untuk kelengkapan Tawur Gentuh ini, diarak mengelilingi desa oleh krama secara bergantian. Sebelum itu diperciki tirta dengan tujuan untuk penyucian.
Bendesa Adat Desa Pakraman Beraban I Made Sumawa didampingi Humas I Nyoman Sukanada, menjelaskan mapepada merupakan upacara ngewatek (mengelilingkan) hewan sebelum disembelih. Tujuan untuk menyucikan seluruh wewidangan (areal) desa pakraman sebelum karya agung digelar pada Sukra Kliwon Pujut, Jumat (29/6) mendatang. “Seluruh krama desa pakraman yang terdiri dari 15 desa adat dan 10 banjar dinas ikut mengarak secara bergantian,” ujarnya.
Kata dia, sebelum proses mapepada yang dipuput Ida Pedanda Griya Taman Blayu dan Pemangku Tri Kahyangan, dilakukan penyucian seluruh hewan. Selanjutnya digelar upacara Mapasaran. Mapasaran merupakan upacara sebagai simbol bakti krama kepada Ida Bhatara sasuhunan di Pura Kahyangan Dalem Prabu. “Jadi krama yang bekerja sebagai pedagang, mapasaran di tempat upacara, hasil dari berjualan tersebut dipakai punia ke Pura Kahyangan dan dapat pica, dalam bentuk canang yang selanjutnya diletakkan pada tempat berjualan mereka masing-masing,” ujarnya.
Setelah hewan kurban diarak, pada Sabtu sore itu langsung disembelih untuk perlengkapan upacara Tawur Gentuh yang dilaksanakan besok (hari ini) sekitar pukul 12.00 Wita.
Selama rangkaian upacara akan dipuput oleh delapan Sulinggih yakni Ida Rsi Griya Tegal Nyitdah, Ida Rsi Griya Gablogan, Ida Pedanda Griya Taman Blayu, Ida Pedanda Griya Perean Kediri, Ida Pedanda Griya Buda Jadi, Ida Rsi Griya Tumbak Bayuh, Ida Pedanda Griya Jumpung Sandan, Ida Pedanda Griya Beji Pejaten dan Penganceng Puri Kediri.
Dalam rangkaian upacara ini nantinya juga akan menampilkan 500 penari Rejang Renteng oleh ibu PKK desa setempat. Seperti diketahui, Desa Pakraman Beraban memiliki 15 banjar dengan jumlah krama 1.800 kepala keluarga. *d
Komentar