FIFA Selidiki Selebrasi Duo Swiss
FIFA akan menyelidiki dua pemain Swiss Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka, akibat selebrasinya saat menghajar Serbia 2-1, pada penyisihan Grup E Piala Dunia, Jumat (22/6)
MOSKOW, NusaBali
Dua pemain keturunan Albania-Kosovo itu merayakan gol dengan gerakan yang terlihat meniru elang kepala dua yang tergambar di bendera Albania. Selebrasi itu diindikasikan bernuansa politik. Serbia menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya, Kosovo, yang dihuni 1,8 juta orang sebagian besar etnis Albania dan memisahkan diri 10 tahun lalu. Serbia juga membantai etnis muslim Albania di Kosovo, menyusul pecahnya negara Yugoslavia pada periode 1990-an.
Namun kedua pemain itu membantah, perayaan mereka bersifat politis. Shaqiri juga membantah tidak ada hubungannya dengan politik, dan hanya tentang sepakbola, sekaligus ekspresi kegembiraannya.
Xhaka mengatakan, perayaan itu sebagai hari yang sangat istimewa. Menurutnya, kemenangan itu bagi keluarganya, juga untuk Swiss, Albania, dan Kosovo. “Isyarat itu untuk semua orang yang mendukung saya; itu tidak ditujukan pada lawan kita. Itu permainan yang sangat emosional,"kata Xhaka.
FIFA juga membuka persidangan melawan asosiasi sepakbola Serbia karena kerusuhan massa serta menampilkan pesan-pesan politik dan ofensif suporter Serbia. FIFA menyelidiki pelatih Serbia Mladen Krstajic, yang mengatakan bahwa wasit Jerman Felix Brych, menolak hukuman timnya, harus diadili di Den Haag, tempat pengadilan kejahatan perang PBB untuk bekas Yugoslavia. *
Dua pemain keturunan Albania-Kosovo itu merayakan gol dengan gerakan yang terlihat meniru elang kepala dua yang tergambar di bendera Albania. Selebrasi itu diindikasikan bernuansa politik. Serbia menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya, Kosovo, yang dihuni 1,8 juta orang sebagian besar etnis Albania dan memisahkan diri 10 tahun lalu. Serbia juga membantai etnis muslim Albania di Kosovo, menyusul pecahnya negara Yugoslavia pada periode 1990-an.
Namun kedua pemain itu membantah, perayaan mereka bersifat politis. Shaqiri juga membantah tidak ada hubungannya dengan politik, dan hanya tentang sepakbola, sekaligus ekspresi kegembiraannya.
Xhaka mengatakan, perayaan itu sebagai hari yang sangat istimewa. Menurutnya, kemenangan itu bagi keluarganya, juga untuk Swiss, Albania, dan Kosovo. “Isyarat itu untuk semua orang yang mendukung saya; itu tidak ditujukan pada lawan kita. Itu permainan yang sangat emosional,"kata Xhaka.
FIFA juga membuka persidangan melawan asosiasi sepakbola Serbia karena kerusuhan massa serta menampilkan pesan-pesan politik dan ofensif suporter Serbia. FIFA menyelidiki pelatih Serbia Mladen Krstajic, yang mengatakan bahwa wasit Jerman Felix Brych, menolak hukuman timnya, harus diadili di Den Haag, tempat pengadilan kejahatan perang PBB untuk bekas Yugoslavia. *
Komentar