Warga Ponorogo Polisikan Kekasih
Wajah Disiram Air Keras
PONOROGO, NusaBali
Seorang perempuan di Ponorogo disiram air keras. Pelakunya adalah teman dekatnya sendiri. Korban segera dilarikan ke rumah sakit. Korban adalah Ignatia Indrayati Yustiningsih (24), warga Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel. Yusti sapaannya, mengalami luka di area wajah terutama dahi.
"Saya tadi pagi mau berangkat kerja, terus sesampainya di Jalan Batorokatong ada yang menyiram muka saya dengan cairan, rasanya panas," tutur Yusti, Minggu (24/6) seperti dilansir detik. Usai mengalami insiden tersebut Yusti pun langsung meminta pertolongan warga untuk diantar ke rumah sakit. "Rasanya panas banget, saya sudah tidak kuat. Saya minta tolong warga yang ada di jalan untuk antar saya ke RS Aisyiyah," terang dia.
Sesampainya di rumah sakit, Yusti pun langsung mendapatkan perawatan. Dia pun lantas menghubungi pihak keluarganya dan melaporkan kejadian ini ke polisi. "Saya memang sudah sering diancam mau disiram air keras sama pelaku dan pagi tadi kejadian beneran," terang dia.
Menurutnya, pelaku memang teman dekatnya bernama Imam Hidayat (64). Pelaku memang sering melakukan tindak kekerasan terhadap Yusti. Namun karena takut, Yusti tidak berani melapor meski tindak kekerasan ini dia alami selama 2 tahun terakhir. "Tapi karena tadi pagi dia berani nyiram saya pakai air keras, saya tidak terima. Ini harus dilaporkan ke polisi," jelas dia.
Sementara itu, kakek korban Hartono menegaskan pihaknya tetap bersikeras membawa masalah ini ke ranah hukum. Pasalnya, Yusti mengaku ketakutan setiap kali pulang kerja selalu dicegat. "Cucu saya ini selalu ketakutan, katanya dicegat sama pelaku," imbuh dia.
Karena risih dan khawatir pelaku berbuat lebih nekat lagi, Hartono pun langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. "Padahal pelaku ini tetangga saya, satu desa. Tapi memang gitu kerjaannya merusak rumah tangga orang lain dan suka mengancam," kata dia. Hingga saat ini, pelaku masih belum tertangkap dan masih dalam tahap pengejaran. "Pelaku langsung kabur usai menyiram air keras pada cucu saya," pungkas dia. *
Seorang perempuan di Ponorogo disiram air keras. Pelakunya adalah teman dekatnya sendiri. Korban segera dilarikan ke rumah sakit. Korban adalah Ignatia Indrayati Yustiningsih (24), warga Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel. Yusti sapaannya, mengalami luka di area wajah terutama dahi.
"Saya tadi pagi mau berangkat kerja, terus sesampainya di Jalan Batorokatong ada yang menyiram muka saya dengan cairan, rasanya panas," tutur Yusti, Minggu (24/6) seperti dilansir detik. Usai mengalami insiden tersebut Yusti pun langsung meminta pertolongan warga untuk diantar ke rumah sakit. "Rasanya panas banget, saya sudah tidak kuat. Saya minta tolong warga yang ada di jalan untuk antar saya ke RS Aisyiyah," terang dia.
Sesampainya di rumah sakit, Yusti pun langsung mendapatkan perawatan. Dia pun lantas menghubungi pihak keluarganya dan melaporkan kejadian ini ke polisi. "Saya memang sudah sering diancam mau disiram air keras sama pelaku dan pagi tadi kejadian beneran," terang dia.
Menurutnya, pelaku memang teman dekatnya bernama Imam Hidayat (64). Pelaku memang sering melakukan tindak kekerasan terhadap Yusti. Namun karena takut, Yusti tidak berani melapor meski tindak kekerasan ini dia alami selama 2 tahun terakhir. "Tapi karena tadi pagi dia berani nyiram saya pakai air keras, saya tidak terima. Ini harus dilaporkan ke polisi," jelas dia.
Sementara itu, kakek korban Hartono menegaskan pihaknya tetap bersikeras membawa masalah ini ke ranah hukum. Pasalnya, Yusti mengaku ketakutan setiap kali pulang kerja selalu dicegat. "Cucu saya ini selalu ketakutan, katanya dicegat sama pelaku," imbuh dia.
Karena risih dan khawatir pelaku berbuat lebih nekat lagi, Hartono pun langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. "Padahal pelaku ini tetangga saya, satu desa. Tapi memang gitu kerjaannya merusak rumah tangga orang lain dan suka mengancam," kata dia. Hingga saat ini, pelaku masih belum tertangkap dan masih dalam tahap pengejaran. "Pelaku langsung kabur usai menyiram air keras pada cucu saya," pungkas dia. *
Komentar