FITE 2018, STP Nusa Dua kembali Menjadi Tuan Rumah
Bertemakan “Cultural Heritage is Our Past and Our Future”, IFI (Institut Français Indonesia), bagian dari Kedutaan Besar Prancis yang mengurusi Bidang Pendidikan dan Budaya yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia kembali mengadakan acara yang bertajuk FITE (Forum for International Tourism and the Environment).
BADUNG, NusaBali
Di tahun ketiganya, FITE diselenggarakan pada Jumat (22/06/2018) bertempat di STP Nusa Dua Bali. Sebelumnya, FITE telah berlangsung pada tahun 2016 di STP Nusa Dua Bali, lalu di STPNHI Bandung tahun 2017, dan kembali diselenggarakan di STP Nusa Dua untuk tahun 2018. Alasannya sangat sederhana, yaitu karena Bali masih sangat kental dengan cultural heritage-nya (red: warisan budaya), di samping juga sektor pariwisata yang dimiliki. Hal tersebut juga sejalan dengan arahan dari Kemenpar, ungkap Meyrani Siahaan, selaku Wakil Atase dalam Bidang Kerja Sama Pendidikan IFI.
“Kenapa Bali karena ya itu tadi, arahan dari Kemenpar karena Bali benar-benar me-represent cultural heritage sekali, kan. Jadi, pariwisatanya dapat, cultural heritage-nya juga dapat, jadi kenapa tidak di Bali lagi? Inilah bentuk konkretnya kita lakukan sekarang,” tandas Meyrani saat ditemui di sela-sela acara FITE 2018.
FITE sendiri merupakan sebuah wadah online bagi mahasiswa dan publik untuk bertukar pikiran serta ide mengenai pembangunan pariwisata baik di luar maupun dalam Indonesia. Tujuan dari diselenggarakannya FITE 2018 ini tidak lain daripada menyampaikan pesan bahwa warisan budaya bukan hanya sebagai masa lalu, namun juga sebagai masa depan kita.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, FITE 2018 tetap dikemas dengan dua acara pokok yaitu Konferensi dan Video Essay Competition. Acara ini berlangsung dari pukul 08.00 WITA hingga kurang lebih 17.00 WITA bertempat di Gedung Widyatula, STP Nusa Dua Bali. Pertama, acara dibuka langsung oleh Direktur STP Nusa Dua Bali, Drs. Dewa Gede Ngurah Byomantara, M.Ed., lalu disambung dengan Konferensi yang mengundang beberapa pembicara utama, yaitu dari The George Washington University, Prof. Dr. Seleni Matus, selaku Direktur Eksekutif Internasional Institut Pariwisata dan perwakilan dari UNESCO, Ms. Moe Chiba, selaku Program spesialis dan Kepala Unit Budaya. Kedua pembicara utama berkonsentrasi pada bidang yang sama yaitu budaya dan pariwisata.
Terdapat 120 peserta dari enam STP se-Indonesia yang telah mengikuti Video Essay Competition yang telah diseleksi jauh hari dan melahirkan 10 finalis yang akan berlaga di FITE 2018 ini. Sekolah pariwisata tersebut antara lain, STP Bali, STP Bandung, Poltekpar Makassar, Poltekpar Palembang, Poltekpar Lombok, dan Akpar Medan. Dari hasil tersebut, akan disaring lagi 3 pemenang yang selanjutnya akan di kirim ke Prancis untuk mengikuti pelatihan pariwisata.
Meyrani berharap, dari diselenggarakannya FITE 2018 masyarakat Indonesia lebih peka terhadap warisan budaya masing-masing. Teruntuk mahasiswa pariwisata, agar ajang ini dapat menjadi wadah untuk membangun relasi dengan berbagai kalangan terutama dalam bidang pariwisata dan sebagai sarana untuk mempelajari cultural heritage dari negara-negara lain melalui pelatihan tersebut.
“Karena tahun ini temanya Cultural Heritage, jadi diharapkan untuk publik luas agar aware dengan culrutal heritage kita, ya. Masing-masing suku punya warisan budayanya. Jadi, yang ingin kita tekankan bersama dengan UNESCO juga adalah kita harus menjaga warisan budaya yang negara kita punya. Kalau untuk students sudah pasti itu, kemudian untuk membangun networking-nya mereka agar lebih luas. Jadi, mereka bisa lebih tahu cultural heritage dari negara-negara lain disamping juga negara mereka.” Tutup Meyrani. *ph
Komentar