14 TPS di Buleleng Rawan Pelanggaran
Gubernur Ingatkan ASN Lingkup Pemprov Bali Gunakan Hak Pilih
DENPASAR, NusaBali
Bawaslu Bali mencatat 14 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Buleleng termasuk dalam kategori tingkat kerawanan dengan dugaan pelanggaran tertinggi. Namun, tidak disebutkan lokasi 14 TPS dengan kerawanan tertinggi tersebut.
"Data ini masih bisa berubah dan terus bergerak. Yang kami sampaikan ini adalah pengumpulan data yang dilakukan periode 10-22 Juni 2018," ujar Ketua Bawaslu Bali, Ketut Rudia, dilansir Antara di Denpasar, Senin (25/6). Disebutkan, pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dijawab oleh 6.296 pengawas TPS yang tersebar di 9 kabupaten/kota se-Bali. Selanjutnya tabulasi dilakukan secara berjenjang oleh PPL, Panwascam, Panwaslu Kabupaten/Kota, hingga Bawaslu Bali.
Ketut Rudia menjelaskan, jika dilihat berdasarkan kerawanan wilayah dari setiap kabupaten/kota, maka TPS dengan kerawanan tertinggi hanya ada di Buleleng, yakni 14 TPS. Sedangkan posisi kerawanan tertinggi kedua ada di Tabanan yakni 10 TPS, disusul Karangasem (8 TPS), Bangli (8 TPS), Gianyar (7 TPS), Klungkung (6 TPS), dan Denpasar (1 TPS).
Menurut Rudia, hal tersebut berdasarkan hasil tabulasi enam variabel dan 15 indikator yang telah ditetapkan Bawaslu RI, seperti variabel akurasi data pemilih, variabel hilangnya hak pilih, money politics, dan netralitas KPPS. Kalau dilihat sisi variabel money politics, dari 81 TPS yang rawan di seluruh Bali, sebanyak 39 TPS di antaranya juga ada di Buleleng. Selebihnya, 26 TPS ada di Bangli dan 16 TPS ada di Tabanan.
Demikian juga jika dilihat sisi variabel netralitas KPPS, dari 13 TPS di Bali yang rawan, sebanyak 6 TPS berada di Buleleng, 5 TPS di Bangli, 1 TPS di Tabanan, dan 1 TPS di Denpasar. "Dengan terpublikasinya TPS yang rawan tersebut, kami berharap masyarakat bisa mengetahui dan memiliki kewaspadaan. Apalagi, kami memang mengembangkan pola pengawasan partisipatif berbasis masyarakat," ujar Rudia.
Sedangkan anggota Bawaslu Bali, Wayan Widyardana Putra, mengatakan dengan dipetakannya TPS rawan tersebut, dapat dikonsentrasikan untuk melakukan pola pencegahan yang maksimal. TPS yang dianggap sangat rawan akan diberikan penanganan khusus. "Kami bisa fokus, tapi bukan berarti kami mengesampingkan TPS yang kurang rawan. Kami juga turun untuk memberikan pemahaman yang lebih mendetail kepada para pengawas pada TPS yang tingkat kerawanannya tertinggi," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Made Mangku Pastika mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemprov Bali untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya saat coblosan Pilgub Bali, Rabu, 27 Juni 2018 besok. "Sebagai warga negara yang baik, saya harapkan seluruh ASN menggunakan hak pilih. Sebab, pilihan kita akan menentukan siapa pemimpin Bali 5 tahun ke depan," tegas Gubernur Pastika saat memimpin apel disiplin di halaman Kantor Pemprov Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin pagi.
Pastika menegaskan, menggunakan hak pilih merupakan kewajiban konstitusional yang harus dilaksanakan seluruh warga negara. "Sebagai warga negara yang baik, saya harapkan seluruh ASN menggunakan hak pilih. Karena pilihan kita akan menentukan siapa pemimpin Bali 5 tahun ke depan," katanya.
Pastika tak mau ASN memanfaatkan kesempatan libur nasional saat coblosan Pilkada serentak besok untuk bermalas-malasan di rumah dan enggan datang ke TPS. Pastika juga menyinggung libur panjang cuti bersama yang baru dinikmati para ASN. Setelah libur panjang, ASN Pemprov Bali diharapkan lebih segar dan semangat dalam bekerja. Terlebih, saat ini pelaksanaan APBD tahun anggaran 2018 telah memasuki akhir semester pertama. "Akselerasi semua program yang telah dirancang agar dapat memenuhi target," pinta Pastika.
Mantan Kapolda Bali ini juga mengingatkan masyarakat memilih dengan semangat dan menjadikan agenda lima tahunan ini sebagai pendewasaan dalam berdemokrasi. Pilgub Bali 2018 adalah ajang menentukan pilhan secara cerdas. "Jangan sampai urusan Pilkada ribut dengan saudara sendiri," katanya seusai mengikuti sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin siang.
Sedangkan dua pasangan calon yang akan bertarung head to head, Wayan Koster-Tjokorda Oka Aretha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace) dan IB rai D Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), diingatkan Pastika supaya siapkan mental. Koster-Cok Ace (Cawagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP) dan Mantra-Kerta (Cagub-Cawagub nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB) harus siap menang dan siap pula kalah.
“Ya, masing-masing pasangan calon harus siap menang, siap kalah. Harus disadari siapa pun yang terpilih, itu adalah pasuwecan Ida Batara (anugerah dan kehendak Tuhan)," ujar purnawirawan Jenderal Polisi Bintang Tiga ini. *nat
"Data ini masih bisa berubah dan terus bergerak. Yang kami sampaikan ini adalah pengumpulan data yang dilakukan periode 10-22 Juni 2018," ujar Ketua Bawaslu Bali, Ketut Rudia, dilansir Antara di Denpasar, Senin (25/6). Disebutkan, pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dijawab oleh 6.296 pengawas TPS yang tersebar di 9 kabupaten/kota se-Bali. Selanjutnya tabulasi dilakukan secara berjenjang oleh PPL, Panwascam, Panwaslu Kabupaten/Kota, hingga Bawaslu Bali.
Ketut Rudia menjelaskan, jika dilihat berdasarkan kerawanan wilayah dari setiap kabupaten/kota, maka TPS dengan kerawanan tertinggi hanya ada di Buleleng, yakni 14 TPS. Sedangkan posisi kerawanan tertinggi kedua ada di Tabanan yakni 10 TPS, disusul Karangasem (8 TPS), Bangli (8 TPS), Gianyar (7 TPS), Klungkung (6 TPS), dan Denpasar (1 TPS).
Menurut Rudia, hal tersebut berdasarkan hasil tabulasi enam variabel dan 15 indikator yang telah ditetapkan Bawaslu RI, seperti variabel akurasi data pemilih, variabel hilangnya hak pilih, money politics, dan netralitas KPPS. Kalau dilihat sisi variabel money politics, dari 81 TPS yang rawan di seluruh Bali, sebanyak 39 TPS di antaranya juga ada di Buleleng. Selebihnya, 26 TPS ada di Bangli dan 16 TPS ada di Tabanan.
Demikian juga jika dilihat sisi variabel netralitas KPPS, dari 13 TPS di Bali yang rawan, sebanyak 6 TPS berada di Buleleng, 5 TPS di Bangli, 1 TPS di Tabanan, dan 1 TPS di Denpasar. "Dengan terpublikasinya TPS yang rawan tersebut, kami berharap masyarakat bisa mengetahui dan memiliki kewaspadaan. Apalagi, kami memang mengembangkan pola pengawasan partisipatif berbasis masyarakat," ujar Rudia.
Sedangkan anggota Bawaslu Bali, Wayan Widyardana Putra, mengatakan dengan dipetakannya TPS rawan tersebut, dapat dikonsentrasikan untuk melakukan pola pencegahan yang maksimal. TPS yang dianggap sangat rawan akan diberikan penanganan khusus. "Kami bisa fokus, tapi bukan berarti kami mengesampingkan TPS yang kurang rawan. Kami juga turun untuk memberikan pemahaman yang lebih mendetail kepada para pengawas pada TPS yang tingkat kerawanannya tertinggi," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Made Mangku Pastika mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemprov Bali untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya saat coblosan Pilgub Bali, Rabu, 27 Juni 2018 besok. "Sebagai warga negara yang baik, saya harapkan seluruh ASN menggunakan hak pilih. Sebab, pilihan kita akan menentukan siapa pemimpin Bali 5 tahun ke depan," tegas Gubernur Pastika saat memimpin apel disiplin di halaman Kantor Pemprov Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin pagi.
Pastika menegaskan, menggunakan hak pilih merupakan kewajiban konstitusional yang harus dilaksanakan seluruh warga negara. "Sebagai warga negara yang baik, saya harapkan seluruh ASN menggunakan hak pilih. Karena pilihan kita akan menentukan siapa pemimpin Bali 5 tahun ke depan," katanya.
Pastika tak mau ASN memanfaatkan kesempatan libur nasional saat coblosan Pilkada serentak besok untuk bermalas-malasan di rumah dan enggan datang ke TPS. Pastika juga menyinggung libur panjang cuti bersama yang baru dinikmati para ASN. Setelah libur panjang, ASN Pemprov Bali diharapkan lebih segar dan semangat dalam bekerja. Terlebih, saat ini pelaksanaan APBD tahun anggaran 2018 telah memasuki akhir semester pertama. "Akselerasi semua program yang telah dirancang agar dapat memenuhi target," pinta Pastika.
Mantan Kapolda Bali ini juga mengingatkan masyarakat memilih dengan semangat dan menjadikan agenda lima tahunan ini sebagai pendewasaan dalam berdemokrasi. Pilgub Bali 2018 adalah ajang menentukan pilhan secara cerdas. "Jangan sampai urusan Pilkada ribut dengan saudara sendiri," katanya seusai mengikuti sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin siang.
Sedangkan dua pasangan calon yang akan bertarung head to head, Wayan Koster-Tjokorda Oka Aretha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace) dan IB rai D Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), diingatkan Pastika supaya siapkan mental. Koster-Cok Ace (Cawagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP) dan Mantra-Kerta (Cagub-Cawagub nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB) harus siap menang dan siap pula kalah.
“Ya, masing-masing pasangan calon harus siap menang, siap kalah. Harus disadari siapa pun yang terpilih, itu adalah pasuwecan Ida Batara (anugerah dan kehendak Tuhan)," ujar purnawirawan Jenderal Polisi Bintang Tiga ini. *nat
Komentar