Guru Agama Diingatkan Tidak Selingkuh
Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini MSi, mengingatkan para guru agama menjaga martabat dan tidak selingkuh.
AMLAPURA, NusaBali
Sebab guru agama jadi panutan di masyarakat, sebagai pembimbing umat, dan penyebar ajaran kebenaran. Pesan itu disampaikan saat berikan materi pada workshop agama di aula SMA Saraswati Selat, Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (25/6). Workshop diikuti 53 guru Agama Hindu se-Kecamatan Selat.
Dr Rustini mengatakan ada 5 nilai budaya kerja yang selalu diimplementasikan menuju kinerja yang profesional dan berkualitas. Lima nilai budaya kerja itu yakni integritas, inovasi, profesional, tanggungjawab, dan keteladanan. Meski telah mampu bekerja dan menjaga integritas, kreatif melakukan inovasi, profesional dalam menuntaskan tugas-tugas, dan bertanggungjawab, guru agama wajib menjaga martabat, harga diri, dan sikapnya layak diteladani di masyarakat.
“Jangan selingkuh, hal itu bisa menjatuhkan kredibilitas sendiri dan lembaga. Sudah banyak buktinya, ketahuan selingkuh, diberhentikan dari tugas-tugasnya,” katanya. Disebutkan, bertanggungjawab terhadap tugas-tugas terutama guru yang telah bersertifikasi, wajib mengajar minimal 24 jam. Semua tugas-tugas dipertanggungjawabkan. Begitu juga mengajar secara profesional, mengajar tepat waktu. Workshop diikuti 53 guru agama Hindu ini terdiri dari 44 guru telah bersertifikasi dan 9 guru belum bersertifikasi berasal dari 34 SD se-Kecamatan Selat.
Workshop digelar oleh KKG (Kelompok Kerja Guru) Agama Kecamatan Selat dengan Ketua Panitia I Komang Sujana, Ketua KKG Made Sukadana, dibantu pengawas guru agama Kecamatan Selat I Wayan Puspa Sedana. Panitia juga menghadirkan narasumber Ida Wayan Jelantik Oyo dengan materi upakara dan I Wayan Jata membawakan materi dharma gita. “Workshop ini terlaksana setiap tahun untuk menguatkan kemampuan guru agama perlu ada pembekalan, sebelum memulai tahun ajaran baru,” jelas Komang Sujana. *k16
Sebab guru agama jadi panutan di masyarakat, sebagai pembimbing umat, dan penyebar ajaran kebenaran. Pesan itu disampaikan saat berikan materi pada workshop agama di aula SMA Saraswati Selat, Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (25/6). Workshop diikuti 53 guru Agama Hindu se-Kecamatan Selat.
Dr Rustini mengatakan ada 5 nilai budaya kerja yang selalu diimplementasikan menuju kinerja yang profesional dan berkualitas. Lima nilai budaya kerja itu yakni integritas, inovasi, profesional, tanggungjawab, dan keteladanan. Meski telah mampu bekerja dan menjaga integritas, kreatif melakukan inovasi, profesional dalam menuntaskan tugas-tugas, dan bertanggungjawab, guru agama wajib menjaga martabat, harga diri, dan sikapnya layak diteladani di masyarakat.
“Jangan selingkuh, hal itu bisa menjatuhkan kredibilitas sendiri dan lembaga. Sudah banyak buktinya, ketahuan selingkuh, diberhentikan dari tugas-tugasnya,” katanya. Disebutkan, bertanggungjawab terhadap tugas-tugas terutama guru yang telah bersertifikasi, wajib mengajar minimal 24 jam. Semua tugas-tugas dipertanggungjawabkan. Begitu juga mengajar secara profesional, mengajar tepat waktu. Workshop diikuti 53 guru agama Hindu ini terdiri dari 44 guru telah bersertifikasi dan 9 guru belum bersertifikasi berasal dari 34 SD se-Kecamatan Selat.
Workshop digelar oleh KKG (Kelompok Kerja Guru) Agama Kecamatan Selat dengan Ketua Panitia I Komang Sujana, Ketua KKG Made Sukadana, dibantu pengawas guru agama Kecamatan Selat I Wayan Puspa Sedana. Panitia juga menghadirkan narasumber Ida Wayan Jelantik Oyo dengan materi upakara dan I Wayan Jata membawakan materi dharma gita. “Workshop ini terlaksana setiap tahun untuk menguatkan kemampuan guru agama perlu ada pembekalan, sebelum memulai tahun ajaran baru,” jelas Komang Sujana. *k16
Komentar