Rai Mantra Perkuat Desa Menuju Perekonomian yang Berdikari
Dukung Penguatan UMKM Melalui 'Bedah Warung' Menuju Kesejahteraan Masyarakat
DENPASAR, NusaBali
Keberadaan Denpasar sebagai Ibukota Provinsi Bali tentu memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap kalangan. Beragam peluang turut tercipta seiring pesatnya perkembangan perekonomian di Kota dengan penduduk 800 ribu jiwa lebih ini. Karenanya, setiap perkembangan harus disikapi dengan beragam inovasi sehingga mampu memberikan manfaat yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di Kota Denpasar.
Pesatnya perkembangan perekonomian ini menjadikan Kota Denpasar sebagai barometer perekonomian di Bali. Sehingga, keberadaanya tentu dapat mempengaruhi kabupaten lainya di Bali. Karenanya, pengembangan ekonomi kerakyatan menjadi salah satu sektor penting pembangunan ekonomi sebagai inovasi dalam menyikapi pesatnya perkembangan perekonomian dan cepatnya arus modernisasi di Kota Denpasar.
Beragam inovasi di bidang perekonomian turut dikembangkan Pemerintah Kota Denpasar dibawah kepemimpinan Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakilnya IGN Jaya Negara. Fokus pengembangan ekonomi kerakyatan ini diwujudkan melalui realisasi berbagai inovasi yang diantaranya Penguatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD), mendorong tumbuh kembang BUMDes, Koperasi dan UMKM sebagai organisasi penggerak ekonomi masyarakat desa sehingga perekonomian desa mampu berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari) dan mandiri.
Dalam rangka pengembangan sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) perlu wadah serta dukungan fasilitas yang memadai. Seperti “Inkubator Bisnis” yang dibangun Pemerintah Kota Denpasar diharapkan mampu memberi dukungan yang lebih besar terhadap pengembangan sektor UKM kedepan.
Hal ini lantaran pendidikan merupakan media yang efektif dalam menumbuhkan dan mengembangkan mental berwirausaha. Dalam era persaingan global seperti sekarang ini, pengembangan ekonomi kreatif merupakan wujud optimisme serta luapan aspirasi untuk mendukung mewujudkan Denpasar Kota Kreatif Berbasis Budaya Unggulan. Untuk itu yang pertama dilakukan adalah memberdayakan masyarakat itu sendiri serta melengkapinya dengan perangkat dan fasilitas yang memadai. Bahkan, dalam memaksimalkanya Pemkot Denpasar juga telah melaksanakan program bedah warung yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing UMKM di Kota Denpasar.
UMKM menjadi elemen penting dalam menggerakan perekonomian darah. Dimana, dengan produktifnya UKM dan UMKM di suatu daerah tentu akan berimplikasi kepada tersedianya lapangan pekerjaan baru yang mampu mengikis jumlah pengangguran.Perkembangan jumlah UMKM di Kota Denpasar selama lima tahun terkahir terus mengalami peningkatan.
Seperti halnya pada tahun 2013 jumlah UMKM di Kota Denpasar sebanyak 11.575 UMKM, tahun 2014 meningkat menjadi 11.877 UMKM, tahun 2015 meningkat menjadi 11.905 UMKM, dan tahun 2016 meningkat drastis menjadi 30.761 UMKM, sedangkan pada tahun 2017 lalu jumlah tersebut meningkat menjadi 30.840 UMKM.
Jumlah tersebut terdiri atas tiga klasifikasi yakni usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang terdiri atas Bidang Perdagangan, Bidang Industri Pertanian, Industri Non Pertanian serta aneka jasa.
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat diwawancarai Senin (25/6) menuturkan bahwa berbagai dukungan tersus dilakukan Pemkot Denpasar terhadap Koperasi dan UMKM. Hal ini diwujudkan dengan memberikan kemudahan terhadap perijinan, membantu permodalan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), melaksanakan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Bagian Ekonomi Setda Kota Denpasar, serta Dekranasda Kota Denpasar. "Pemkot Denpasar selalu memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi UMKM untuk terusberkembang sehingga mampu mendukung pergerakan roda perekonomian di Kota Denpasar," ujar Rai Mantra.
Lebih lanjut Rai Mantra menambahkan bahwa salah satu ruang yang penting terhadap perkembangan UMKM adalah kemudahan dalam berpromosi. Dimana, di Kota Denpasar terdapat Rumah Belanja, Rumah Kamasan, Festival skala daerah, provinsi, nasional dan internasional yang dapat menjadi wahana promosi UMKM di Kota Denpasar. Seperti halnya Denpasar Festiva;, Sanur Festival, Inacraft dan lain sebagainya. "Dengan adanya dukungan dari Pemkot Denpasar ini diharapkan kedepanya tumbuh UMKM baru dan UMKM yang sudah ada terus berkembang, yang kecil menjadi mikro, yang mikro menjadi menengah, dan yang menengah menjadi besar," pungkasnya. Selain itu, hal penting yang menunjang tumbuh kembangnya UMKM di Kota Denpasar yakni adanya fasilitas Rumah Kemasan dan Rumah Belanja sebagai wahana promosi bagi pelaku UMKM di Kota Denpasar.
Penguatan UMKM yang diwujudkan melalui program Bedah Warung merupakan Program Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar guna memperkuat ekonomi kerakyatan. Program ini didasari atas keinginan Pemkot Denpasar untuk mengangkat ekonomi masyarakat melalui peningkatan kompetensi masyarakat kecil.
Bedah warung telah dilaksanakan sejak tahun 2014 dan saat ini fokus menyasar warung kuliner. di tahun 2014 program Bedah Warung baru bisa dilaksanakan untuk dua warung dengan bantuan Rp. 35 juta per warung. Di tahun 2015, bantuan ditingkatkan menjadi Rp. 50 juta per warung. Adapun bantuan yang diberikan meliputi penataan fisik warung, peralatan dan pembinaan.
Salah satu warung yang sudah mendapatkan renovasi, yakni Warung Prodong milik Purna Wirawan di Jalan Gandapura III, Gang Prodong Nomor 24X Desa Kesiman Kertalangu. Bedah warung yang didapatkan selain renovasi peningkatan kualitas fisik juga mendapatkan pendampingan manajemen ekonomi dari Disperindag.
Rai Mantra menuturkan, Program Bedah Warung merupakan bentuk kepedulian Pemkot Denpasar dalam pengembangan sektor ekonomi mikro dan kerakyatan. Dengan adanya bedah warung tersebut diharapkan mampu memberikan peningkatan daya saing bagi ekonomi kerakyatan. "Usaha yang mendapatkan bedah warung ini merupakan warung yang mempertahankan kuliner tradisional. Selain diharapkan keberadaannya kedepan dapat ikut melestarikan resep warisan leluhur, juga diharapkan dalam penyajian masakannya bersih, sehat dan higienis,” jelas Rai Mantra.
Salah seoarang pemilik warung yang mendapat bedah warung, Purna Wirawan mengucapkan terima kasih atas bentuk perhatian Pemkot Denpasar terhadap usaha yang dikelolanya. “Usaha warung yang saya kelola ini menjual masakan tradisional Bali. Selain berjualan di warung ini (di Jalan Gandapura III, Gang Prodong Nomor 24X Desa Kesiman Kertalangu, Dentim, red) saya juga menerima pesanan menu masakan untuk Hari Suci Keagamaan,” katanya. Purna Wirawan berharap program Bedah Warung ini dapat meningkatkan kunjungan pembeli karena sudah terjamin dari segi higienitas dan kesehatannya.*m
Keberadaan Denpasar sebagai Ibukota Provinsi Bali tentu memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap kalangan. Beragam peluang turut tercipta seiring pesatnya perkembangan perekonomian di Kota dengan penduduk 800 ribu jiwa lebih ini. Karenanya, setiap perkembangan harus disikapi dengan beragam inovasi sehingga mampu memberikan manfaat yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di Kota Denpasar.
Pesatnya perkembangan perekonomian ini menjadikan Kota Denpasar sebagai barometer perekonomian di Bali. Sehingga, keberadaanya tentu dapat mempengaruhi kabupaten lainya di Bali. Karenanya, pengembangan ekonomi kerakyatan menjadi salah satu sektor penting pembangunan ekonomi sebagai inovasi dalam menyikapi pesatnya perkembangan perekonomian dan cepatnya arus modernisasi di Kota Denpasar.
Beragam inovasi di bidang perekonomian turut dikembangkan Pemerintah Kota Denpasar dibawah kepemimpinan Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakilnya IGN Jaya Negara. Fokus pengembangan ekonomi kerakyatan ini diwujudkan melalui realisasi berbagai inovasi yang diantaranya Penguatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD), mendorong tumbuh kembang BUMDes, Koperasi dan UMKM sebagai organisasi penggerak ekonomi masyarakat desa sehingga perekonomian desa mampu berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari) dan mandiri.
Dalam rangka pengembangan sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) perlu wadah serta dukungan fasilitas yang memadai. Seperti “Inkubator Bisnis” yang dibangun Pemerintah Kota Denpasar diharapkan mampu memberi dukungan yang lebih besar terhadap pengembangan sektor UKM kedepan.
Hal ini lantaran pendidikan merupakan media yang efektif dalam menumbuhkan dan mengembangkan mental berwirausaha. Dalam era persaingan global seperti sekarang ini, pengembangan ekonomi kreatif merupakan wujud optimisme serta luapan aspirasi untuk mendukung mewujudkan Denpasar Kota Kreatif Berbasis Budaya Unggulan. Untuk itu yang pertama dilakukan adalah memberdayakan masyarakat itu sendiri serta melengkapinya dengan perangkat dan fasilitas yang memadai. Bahkan, dalam memaksimalkanya Pemkot Denpasar juga telah melaksanakan program bedah warung yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing UMKM di Kota Denpasar.
UMKM menjadi elemen penting dalam menggerakan perekonomian darah. Dimana, dengan produktifnya UKM dan UMKM di suatu daerah tentu akan berimplikasi kepada tersedianya lapangan pekerjaan baru yang mampu mengikis jumlah pengangguran.Perkembangan jumlah UMKM di Kota Denpasar selama lima tahun terkahir terus mengalami peningkatan.
Seperti halnya pada tahun 2013 jumlah UMKM di Kota Denpasar sebanyak 11.575 UMKM, tahun 2014 meningkat menjadi 11.877 UMKM, tahun 2015 meningkat menjadi 11.905 UMKM, dan tahun 2016 meningkat drastis menjadi 30.761 UMKM, sedangkan pada tahun 2017 lalu jumlah tersebut meningkat menjadi 30.840 UMKM.
Jumlah tersebut terdiri atas tiga klasifikasi yakni usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang terdiri atas Bidang Perdagangan, Bidang Industri Pertanian, Industri Non Pertanian serta aneka jasa.
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat diwawancarai Senin (25/6) menuturkan bahwa berbagai dukungan tersus dilakukan Pemkot Denpasar terhadap Koperasi dan UMKM. Hal ini diwujudkan dengan memberikan kemudahan terhadap perijinan, membantu permodalan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), melaksanakan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Bagian Ekonomi Setda Kota Denpasar, serta Dekranasda Kota Denpasar. "Pemkot Denpasar selalu memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi UMKM untuk terusberkembang sehingga mampu mendukung pergerakan roda perekonomian di Kota Denpasar," ujar Rai Mantra.
Lebih lanjut Rai Mantra menambahkan bahwa salah satu ruang yang penting terhadap perkembangan UMKM adalah kemudahan dalam berpromosi. Dimana, di Kota Denpasar terdapat Rumah Belanja, Rumah Kamasan, Festival skala daerah, provinsi, nasional dan internasional yang dapat menjadi wahana promosi UMKM di Kota Denpasar. Seperti halnya Denpasar Festiva;, Sanur Festival, Inacraft dan lain sebagainya. "Dengan adanya dukungan dari Pemkot Denpasar ini diharapkan kedepanya tumbuh UMKM baru dan UMKM yang sudah ada terus berkembang, yang kecil menjadi mikro, yang mikro menjadi menengah, dan yang menengah menjadi besar," pungkasnya. Selain itu, hal penting yang menunjang tumbuh kembangnya UMKM di Kota Denpasar yakni adanya fasilitas Rumah Kemasan dan Rumah Belanja sebagai wahana promosi bagi pelaku UMKM di Kota Denpasar.
Penguatan UMKM yang diwujudkan melalui program Bedah Warung merupakan Program Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar guna memperkuat ekonomi kerakyatan. Program ini didasari atas keinginan Pemkot Denpasar untuk mengangkat ekonomi masyarakat melalui peningkatan kompetensi masyarakat kecil.
Bedah warung telah dilaksanakan sejak tahun 2014 dan saat ini fokus menyasar warung kuliner. di tahun 2014 program Bedah Warung baru bisa dilaksanakan untuk dua warung dengan bantuan Rp. 35 juta per warung. Di tahun 2015, bantuan ditingkatkan menjadi Rp. 50 juta per warung. Adapun bantuan yang diberikan meliputi penataan fisik warung, peralatan dan pembinaan.
Salah satu warung yang sudah mendapatkan renovasi, yakni Warung Prodong milik Purna Wirawan di Jalan Gandapura III, Gang Prodong Nomor 24X Desa Kesiman Kertalangu. Bedah warung yang didapatkan selain renovasi peningkatan kualitas fisik juga mendapatkan pendampingan manajemen ekonomi dari Disperindag.
Rai Mantra menuturkan, Program Bedah Warung merupakan bentuk kepedulian Pemkot Denpasar dalam pengembangan sektor ekonomi mikro dan kerakyatan. Dengan adanya bedah warung tersebut diharapkan mampu memberikan peningkatan daya saing bagi ekonomi kerakyatan. "Usaha yang mendapatkan bedah warung ini merupakan warung yang mempertahankan kuliner tradisional. Selain diharapkan keberadaannya kedepan dapat ikut melestarikan resep warisan leluhur, juga diharapkan dalam penyajian masakannya bersih, sehat dan higienis,” jelas Rai Mantra.
Salah seoarang pemilik warung yang mendapat bedah warung, Purna Wirawan mengucapkan terima kasih atas bentuk perhatian Pemkot Denpasar terhadap usaha yang dikelolanya. “Usaha warung yang saya kelola ini menjual masakan tradisional Bali. Selain berjualan di warung ini (di Jalan Gandapura III, Gang Prodong Nomor 24X Desa Kesiman Kertalangu, Dentim, red) saya juga menerima pesanan menu masakan untuk Hari Suci Keagamaan,” katanya. Purna Wirawan berharap program Bedah Warung ini dapat meningkatkan kunjungan pembeli karena sudah terjamin dari segi higienitas dan kesehatannya.*m
1
Komentar