nusabali

Pemuda Pendiam Tewas Gantung Diri

  • www.nusabali.com-pemuda-pendiam-tewas-gantung-diri

I Made Sulatra,29, seorang pemuda asal Banjar Panglan, Desa Pejeng, Tampaksiring, Gianyar, nekat lakukan aksi ulah pati (bunuh diri). 

GIANYAR, NusaBali
Korban tewas gantung diri dengan selendang di plafon kamar tidurnya. kejadian tersebut baru diketahui pihak keluarga, Sabtu (12/3) sekitar pukul 16.30 Wita.

Informasi yang dihimpun menyebutkan korban sebelumnya memiliki gangguan kejiwaan dan beberapa kali sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi (RSJP) di Bangli. Kerabat korban, I Wayan Brata,35, menuturkan sebelum korban ditemukan tewas gantung diri, dirinya diminta untuk mengecek kondisi Sulatra oleh ibu korban, Ni Ketut Daging,60. Maklun sama sejak pagi korban tidak keluar kamar. Khawatir terjadi sesuatu, Brata lalu mengecek korban dan melihat pintu kamar tertutup. 

Brata mencoba membuka pintu kamar. Awalnya tidak terlihat ada korban di dalam kamar. “Saya toleh ke selatan kamar, tahu-tahu korban sudah tergantung,” ungkap Brata sembari mengatakan korban tergantung di penyangga plafon kamar. Brata yang melihat korban tergantung, tidak langsung menurunkan korban tetapi terlebih dahulu memanggil keluarga yang lain. Setelah keluarga berdatangan, baru korban diturunkan serta dilepas dari jeratan selendang. Sebelumnya korban juga sempat melakukan percobaan bunuh diri, tapi berhasil diselamatkan. “Ini kali kedua dia mencoba bunuh diri dan kali ini dia telah meninggalkan kami,” tutur Brata di tengah-tengah proses penyelidikan. 

Brata menuturkan korban dikenal pendiam dan baru banyak bicara hanya pada teman akrabnya saja. “Sehari-hari dia bekerja sebagai tukang kayu. Korban sendiri baru keluar dari rumah sakit jiwa sekitar empat bulan lalu. Selain sempat rawat inap korban juga melakukan rawat jalan,” kata Brata. Saat ditemui di rumah duka, ibu korban Ni Ketut Daging tak henti-hentinya menangis. 
Dokter Puskesmas Tampaksirirng II yang melakukan identifikasi, dr Ida Ayu Agung dewi Sawitri, menjelaskan hasil pemeriksaan diperkirakan korban sudah meninggal 12 jam yang lalu. Kemudian tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Yang ada hanya bekas jeratan selendang,” ungkap dr Sawitri. 7 cr62

Komentar