Rumah Singgah di Sudaji Mulai Digarap
Solusi Siswa Terkendala Akses Menuju Sekolah
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng mulai menggarap rumah singgah yang dirancang untuk siswa SD di Banjar Dinas Ceblong, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan Buleleng, karena terkendala akses jalan. Rumah singgah yang dirancang ini memanfaatkan mess guru di SDN 1 Sudaji
Sejumlah siswa dari Banjar Dinas Ceblong untuk ke sekolah dan pulang, selama ini memanjat tebing sungai akibat terputusnya jalan akibat bencana tahun lalu. Kini mereka disediakan rumah singgah di SDN 1 Sudaji. Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa yang dihubungi Selasa (26/6), mengaku sudah mulai merenovasi mess guru yang tidak terpakai di SDN 1 Sudaji. “Renovasinya sudah mulai dikerjakan, terakhir nanti Agustus harapannya sudah siap,” kata dia.
Pihaknya menganggarkan Rp 130 juta untuk renovasi gedung dan Rp 30 juta untuk pengadana mobiler, seperti tempat tidur, lemari dan meja. Rumah singgah itu disebutnya, dapat menampung maksimal 10 orang.
Setelah renovasi selesai dilakukan dan rumah singgah siap digunakan, selanjutnya akan dilakukan pendataan siswa di Banjar Dinas Ceblong yang terkendala akses jarak menuju sekolah. Penempatan siswa di rumah singgah itu juga akan diisi oleh mereka yang bersedia dan mendapatkan izin dari orangtua. Mereka yang selama ini bersekolah di SD terdekat yakni SDN 6 Sudaji akan dipindahkan ke SDN 1 Sudaji jika bersedia menempati rumah singgah.
Suyasa pun mengatakan untuk penanganan akses siswa terkendala akses menuju sekolah masih difokuskan unutk jenjang SD. Namun pihaknya tidak menampik akan memfasilitasi anak dari banjar Dinas Ceblong yang akan bersekolah di SMP. “Kalau memang ada, kita lihat dulu, tapi fokus ke SD dulu, pendataan nanti akan dilakukan melalui posko drop out setelah pendaftaraan selesai,” kata dia.
Sementara itu, di rumah singgah yang rencananya akan beroperasi tahun ini pihaknya juga akan menyediakan petugas penjaga mess. Petugas ini bertugas menyiapkan tempat dan mengawasi siswa yang tinggal disana. Pengadaan penjaga mess juga masih menunggu data pasti berapa penghuni rumah singgah tersebut.
Siswa yang tinggal di rumah singgah menurutnya akan menjalani hari-hari seperti sistem berasrama. Selama hari efektif sekolah mereka akan tinggal dan tidur di rumah singgah. Sedangkan di hari libur diperbolehkan pulang ke rumah untuk bertemu keluarga.*k23
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng mulai menggarap rumah singgah yang dirancang untuk siswa SD di Banjar Dinas Ceblong, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan Buleleng, karena terkendala akses jalan. Rumah singgah yang dirancang ini memanfaatkan mess guru di SDN 1 Sudaji
Sejumlah siswa dari Banjar Dinas Ceblong untuk ke sekolah dan pulang, selama ini memanjat tebing sungai akibat terputusnya jalan akibat bencana tahun lalu. Kini mereka disediakan rumah singgah di SDN 1 Sudaji. Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa yang dihubungi Selasa (26/6), mengaku sudah mulai merenovasi mess guru yang tidak terpakai di SDN 1 Sudaji. “Renovasinya sudah mulai dikerjakan, terakhir nanti Agustus harapannya sudah siap,” kata dia.
Pihaknya menganggarkan Rp 130 juta untuk renovasi gedung dan Rp 30 juta untuk pengadana mobiler, seperti tempat tidur, lemari dan meja. Rumah singgah itu disebutnya, dapat menampung maksimal 10 orang.
Setelah renovasi selesai dilakukan dan rumah singgah siap digunakan, selanjutnya akan dilakukan pendataan siswa di Banjar Dinas Ceblong yang terkendala akses jarak menuju sekolah. Penempatan siswa di rumah singgah itu juga akan diisi oleh mereka yang bersedia dan mendapatkan izin dari orangtua. Mereka yang selama ini bersekolah di SD terdekat yakni SDN 6 Sudaji akan dipindahkan ke SDN 1 Sudaji jika bersedia menempati rumah singgah.
Suyasa pun mengatakan untuk penanganan akses siswa terkendala akses menuju sekolah masih difokuskan unutk jenjang SD. Namun pihaknya tidak menampik akan memfasilitasi anak dari banjar Dinas Ceblong yang akan bersekolah di SMP. “Kalau memang ada, kita lihat dulu, tapi fokus ke SD dulu, pendataan nanti akan dilakukan melalui posko drop out setelah pendaftaraan selesai,” kata dia.
Sementara itu, di rumah singgah yang rencananya akan beroperasi tahun ini pihaknya juga akan menyediakan petugas penjaga mess. Petugas ini bertugas menyiapkan tempat dan mengawasi siswa yang tinggal disana. Pengadaan penjaga mess juga masih menunggu data pasti berapa penghuni rumah singgah tersebut.
Siswa yang tinggal di rumah singgah menurutnya akan menjalani hari-hari seperti sistem berasrama. Selama hari efektif sekolah mereka akan tinggal dan tidur di rumah singgah. Sedangkan di hari libur diperbolehkan pulang ke rumah untuk bertemu keluarga.*k23
1
Komentar