Peradah Gelar Temu Tokoh Nasional
DPP Peradah DKI Jakarta bekerjasama dengan KMHDI DKI Jakarta mengadakan Temu Tokoh Nasional pada Minggu (1/7) mendatang di ruang GBHN MPR RI.
JAKARTA, NusaBali
Menurut Ketua DPP Peradah Novri, acara tersebut digelar sekaligus memperingati hari Pancasila yang jatuh pada 1 Juni kemarin. Namun mereka baru bisa menggelarnya di awal Juli.
"Seharusnya momentum menggelar acara memperingati hari Pancasila Juni ini. Berhubung ada beberapa kegiatan lain yang telah terjadwal, kami menggesernya di bulan Juli," jelas Novri kepada NusaBali, Selasa (26/6). Dalam temu tokoh nasional, mereka menghadirikan tokoh-tokoh muda Hindu yang berada di pusat.
Tokoh tersebut adalah anggota DPD RI/MPR RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III dan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI) Tri Handoko Seto. Keduanya, membahas tentang peran pemuda dan mahasiswa dalam mewaspadai gerakan radikalisme dan terorisme.
Peradah dan KMHDI Jakarta mengangkat tema itu, karena sangat relevan dengan kondisi saat ini. Dimana gerakan radikalisme terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bahkan tindakan terorisme telah terjadi pula di sejumlah tempat sehingga mengundang rasa prihatin mereka.
Terlebih anak-anak muda dilibatkan pula dalam gerakan itu. "Alasan utama kami memilih tema tersebut, karena memang saat ini marak tindakan radikalisme dan terorisme. Tindakan radikalisme tidak mesti dalam kekerasan fisik, tapi juga bisa dilakukan lewat media sosial," jelas Novri.
Adanya kegiatan itu, Peradah dan KMHDI berharap agar tidak ada lagi pihak yang menyebar kebencian atas agama. Oleh karena itu, Temu Tokoh Nasional terbuka bagi umum. Mereka mengundang organisasi kepemudaan di luar Hindu.
"Kami menargetkan jumlah peserta 100 orang. Mudah-mudahan tercapai, lantaran acara terbuka bagi umum dan kami juga memprioritaskan anggota Peradah, KMHDI dan organisasi kepemudaan di luar Hindu," papar Novri. *k22
Menurut Ketua DPP Peradah Novri, acara tersebut digelar sekaligus memperingati hari Pancasila yang jatuh pada 1 Juni kemarin. Namun mereka baru bisa menggelarnya di awal Juli.
"Seharusnya momentum menggelar acara memperingati hari Pancasila Juni ini. Berhubung ada beberapa kegiatan lain yang telah terjadwal, kami menggesernya di bulan Juli," jelas Novri kepada NusaBali, Selasa (26/6). Dalam temu tokoh nasional, mereka menghadirikan tokoh-tokoh muda Hindu yang berada di pusat.
Tokoh tersebut adalah anggota DPD RI/MPR RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III dan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI) Tri Handoko Seto. Keduanya, membahas tentang peran pemuda dan mahasiswa dalam mewaspadai gerakan radikalisme dan terorisme.
Peradah dan KMHDI Jakarta mengangkat tema itu, karena sangat relevan dengan kondisi saat ini. Dimana gerakan radikalisme terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bahkan tindakan terorisme telah terjadi pula di sejumlah tempat sehingga mengundang rasa prihatin mereka.
Terlebih anak-anak muda dilibatkan pula dalam gerakan itu. "Alasan utama kami memilih tema tersebut, karena memang saat ini marak tindakan radikalisme dan terorisme. Tindakan radikalisme tidak mesti dalam kekerasan fisik, tapi juga bisa dilakukan lewat media sosial," jelas Novri.
Adanya kegiatan itu, Peradah dan KMHDI berharap agar tidak ada lagi pihak yang menyebar kebencian atas agama. Oleh karena itu, Temu Tokoh Nasional terbuka bagi umum. Mereka mengundang organisasi kepemudaan di luar Hindu.
"Kami menargetkan jumlah peserta 100 orang. Mudah-mudahan tercapai, lantaran acara terbuka bagi umum dan kami juga memprioritaskan anggota Peradah, KMHDI dan organisasi kepemudaan di luar Hindu," papar Novri. *k22
Komentar