Brasil Jangan Remehkan Serbia
Masih tiga tim berpeluang menjadi wakil Grup E lolos ke fase knock out.
MOSKOW, NusaBali
Brasil, Swiss dan Serbia punya peluang sama, hanya Kosta Rika yang sudah pasti tersingkir dalam perhelatan Piala Dunia 2018.
Brasil dan Swiss sama-sama memiliki 4 poin, hasil sekali menang dan sekali seri. Sedangkan Serbia dengan 3 poin dari sekali kemenangan atas Kosta Rika tetap berpeluang besar lolos ke babak 16 besar. Syaratnya adalah mengalahkan Brasil dalam partai penentuan di Otkrytie Arena pada Kamis (28/6) dini hari Wita. Sedangkan Swiss pada saaat bersamaan akan meladeni Kosta Rika.
Serbia wajib menang jika mau lolos, jika hanya bermain imbang, maka Swiss yang akan menemani Brasil, bahkan seandainya Swiss dikalahkan Kosta Rika. Pasalnya jika poin akhir sama-sama 4, Swiss unggul head to head atas Serbia berkat kemenangan 2-1 di laga kedua pekan lalu.
Brasil sendiri cukup bermain imbang untuk lolos ke babak selanjutnya. Kalaupun kalah, peluang Selecao juga masih ada, dengan catatan Swiss juga kalah dengan selisih gol yang lebih buruk dari Brasil. Saat ini selisih gol Brasil plus 2, sedangkan Swiss plus 1. Kedua tim bermain imbang 1-1 dalam laga pembuka Grup E dua pekan lalu.
Sejak lepas dari Yugoslavia, babak grup di putaran final adalah pencapaian terbaik Serbia. Namun hanya empat tahun setelah penampilan debutnya The Eagles sudah dihadapkan dengan kesempatan untuk melampui prestasi tersebut. Jika mereka bisa mengalahkan Brasil maka hal tersebut tidaklah mustahil.
Serbia sebenarnya lebih dari mampu untuk menang. Tim arahan Mladen Krstajic ini dibekali dengan skuat yang bertalenta juga pengalaman dengan keberadaan Aleksandar Kolarov, Aleksandar Mitrovic, Branislav Ivanovic, Adem Ljajic, Dusan Tadic, Sergej-Milinkovic Savic, dan tentu saja gelandang Manchester United Nemanja Matic.
Sementara itu Brasil juga tidak boleh lengah. Ekspektasi tinggi untuk menang bisa jadi bumerang bagi juara dunia lima kali ini. Dengan target yang lebih mudah tentunya Tim Samba ogah untuk kembali gagal di turnamen empat tahunan layaknya di edisi 2014 lalu kala disingkirkan Jerman saat mencapai semi final dengan skor 7-1.
Sayang, performa apik Gabriel Jesus di fase uji coba yang menghasilkan dua gol dari empat laga belum bisa terulang di putaran final Piala Dunia. Telah tampil di dua laga selama 169 menit ia hanya bisa mengumpulkan satu assist. Tidak heran Brasil mendapatkan hasil seri melawan Swiss dan butuh gol injury time untuk memukul Kosta Rika.
Jika tidak bisa mengembalikan bentuk terbaiknya eks Palmeiras ini bisa saja akan segera dicadangkan oleh Tite. Pasalnya Brasil masih punya sosok Roberto Firmino yang mampu berperan sebagai penyerang tengah.
Playmaker mungil tim nasional Brasil, Philippe Coutinho, merasa jika Serbia akan menjadi lawan berat. Coutinho mewaspadai sosok Matic. Keduanya dipastikan akan punya duel sengit mengingat sudah sering berhadapan di ajang Premier League. Matic yang saat ini memperkuat Manchester United juga pernah berbaju Chelsea sementara Coutinho baru pada Januari lalu meninggalkan Liverpool.
“Serbia akan selalu jadi lawan yang menyulitkan. Mereka tidak akan pernah menyerah sampai akhir. Sebelum Piala Dunia dimulai aku sudah memprediksi jika status juara grup belum akan ditentukan sebelum Brasil menghadapi mereka,” tutur Coutinho untuk Mirror. *mao
Brasil, Swiss dan Serbia punya peluang sama, hanya Kosta Rika yang sudah pasti tersingkir dalam perhelatan Piala Dunia 2018.
Brasil dan Swiss sama-sama memiliki 4 poin, hasil sekali menang dan sekali seri. Sedangkan Serbia dengan 3 poin dari sekali kemenangan atas Kosta Rika tetap berpeluang besar lolos ke babak 16 besar. Syaratnya adalah mengalahkan Brasil dalam partai penentuan di Otkrytie Arena pada Kamis (28/6) dini hari Wita. Sedangkan Swiss pada saaat bersamaan akan meladeni Kosta Rika.
Serbia wajib menang jika mau lolos, jika hanya bermain imbang, maka Swiss yang akan menemani Brasil, bahkan seandainya Swiss dikalahkan Kosta Rika. Pasalnya jika poin akhir sama-sama 4, Swiss unggul head to head atas Serbia berkat kemenangan 2-1 di laga kedua pekan lalu.
Brasil sendiri cukup bermain imbang untuk lolos ke babak selanjutnya. Kalaupun kalah, peluang Selecao juga masih ada, dengan catatan Swiss juga kalah dengan selisih gol yang lebih buruk dari Brasil. Saat ini selisih gol Brasil plus 2, sedangkan Swiss plus 1. Kedua tim bermain imbang 1-1 dalam laga pembuka Grup E dua pekan lalu.
Sejak lepas dari Yugoslavia, babak grup di putaran final adalah pencapaian terbaik Serbia. Namun hanya empat tahun setelah penampilan debutnya The Eagles sudah dihadapkan dengan kesempatan untuk melampui prestasi tersebut. Jika mereka bisa mengalahkan Brasil maka hal tersebut tidaklah mustahil.
Serbia sebenarnya lebih dari mampu untuk menang. Tim arahan Mladen Krstajic ini dibekali dengan skuat yang bertalenta juga pengalaman dengan keberadaan Aleksandar Kolarov, Aleksandar Mitrovic, Branislav Ivanovic, Adem Ljajic, Dusan Tadic, Sergej-Milinkovic Savic, dan tentu saja gelandang Manchester United Nemanja Matic.
Sementara itu Brasil juga tidak boleh lengah. Ekspektasi tinggi untuk menang bisa jadi bumerang bagi juara dunia lima kali ini. Dengan target yang lebih mudah tentunya Tim Samba ogah untuk kembali gagal di turnamen empat tahunan layaknya di edisi 2014 lalu kala disingkirkan Jerman saat mencapai semi final dengan skor 7-1.
Sayang, performa apik Gabriel Jesus di fase uji coba yang menghasilkan dua gol dari empat laga belum bisa terulang di putaran final Piala Dunia. Telah tampil di dua laga selama 169 menit ia hanya bisa mengumpulkan satu assist. Tidak heran Brasil mendapatkan hasil seri melawan Swiss dan butuh gol injury time untuk memukul Kosta Rika.
Jika tidak bisa mengembalikan bentuk terbaiknya eks Palmeiras ini bisa saja akan segera dicadangkan oleh Tite. Pasalnya Brasil masih punya sosok Roberto Firmino yang mampu berperan sebagai penyerang tengah.
Playmaker mungil tim nasional Brasil, Philippe Coutinho, merasa jika Serbia akan menjadi lawan berat. Coutinho mewaspadai sosok Matic. Keduanya dipastikan akan punya duel sengit mengingat sudah sering berhadapan di ajang Premier League. Matic yang saat ini memperkuat Manchester United juga pernah berbaju Chelsea sementara Coutinho baru pada Januari lalu meninggalkan Liverpool.
“Serbia akan selalu jadi lawan yang menyulitkan. Mereka tidak akan pernah menyerah sampai akhir. Sebelum Piala Dunia dimulai aku sudah memprediksi jika status juara grup belum akan ditentukan sebelum Brasil menghadapi mereka,” tutur Coutinho untuk Mirror. *mao
1
Komentar