Mantra-Kerta Instruksikan Relawan Kawal Suara di C1
Rai Mantra Siap Terima Apa Pun Hasil Pilgub
DENPASAR, NusaBali
Pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB), belum menyerah, meskipun quick count (hitung cepat) lembaga survei menyatakan mereka kalah dalam Pilgub Bali 20918, Rabu (27/6). Kubu Mantra-Kerta masih tunggu penghitungan resmi KPU Bali. Relawan Mantra-Kerta pun diminta kawal suara di C1.
Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta Provinsi Bali, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, menegaskan proses penghitungan suara Pilgub Bali 2018 belum selesai, karena KPU Bali belum menetapkan angka resmi. Jadi, belum bisa diklaim ada pemenang dalam Pilgub Bali 2018.
“Seluruh hasilnya akan resmi setelah ada penetapan di KPU Bali. Kami tetap percaya dengan rekapitulasi di lembaga resmi, bukan hitung cepat,” ujar Pak Oles saat dikonfirmasi NusaBali di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Rabu kemarin.
Pak Oles mengatakan, pihaknya hanya percaya dengan hasil resmi KPU Bali selaku penyelenggara Pilgub 2018. Mantra-Kerta juga punya hitung cepat dan tidak buru-buru mempublikasikannya. “Hitung cepat bukan acuan resmi. Hasilnya di KPU, sekarang kan masih proses rekapitulasi. Belum semua suara masuk ke kita,” tandas Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali ini.
Menurut Pak Oles, pihaknya telah instruksikan seluruh saksi dan relawan Mantra-Kerta untuk mengawal proses rekapitulasi suara di semua TPS dan Kabupaten/Kota se-Bali. Mereka diinstruksikan untuk mengawal suara di C1. “Saudara-saudaraku, marilah kita tetap fokus jaga dan kumpulkan C1 (hasil penghitungan suara di TPS). Sebab, C1 bisa dihitung riil. Jangan tergiring opini yang mengakibatkan kita lengah dan semangat kendor dalam mengawal C1 di daerah masing-masing,” instruksi mantan politisi Hanura ini.
Sementara, para petinggi parpol pengusung Mantra-Kerta kemarin terus memantau pergerakan suara jagonya melalui riil count yang dilakukan di Kantor DPD I Golkar Bali. Hadir juga dalam kegiatan itu Ketua DPD Gerindra Bali IB Putu Sukarta, Ketua DPD I Golkar Bali yang juga Cawagub Ketut Sudikerta, Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, hingga Ketua DPD Demokrat Bali I Made Mudarta.
Seperti halnya Pak Oles, Made Mudarta juga mengatakan hasil Pilgub Bali 2018 tetap menunggu rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota dan penetapan di KPU Bali. “Kalau kubu sebelah ada hitung cepat, itu silakan. Tapi, hasil resmi bukanlah hitung cepat itu, melainkan di KPU Bali,” tandas Mudarta.
Sementara itu, Cagub Rai Mantra mengaku siap menerima apa pun hasil Pilgub Bali 2018. Menurut Walikota Denpasar ini, menang kalah adalah hal biasa dalam persaingan politik. Yang terpenting, harus mengutamakan kondusivitas dan kepentingan rakyat, apa pun hasilnya dalam Pilgub Bali 2018 ini.
Rai Mantra mengungkapkan, jika memang pilihan rakyat bukan untuk pasangan Mantra-Kerta, pihaknya berharap masyarakat bisa menjadikan momen Pilgub 2018 ini menjadi lebih paham dan mengerti pendidikan politik. "Kalah menang bagi saya sudah biasa. Yang terpenting saat ini menjaga kondusivitas, keamanan, dan tentunya Pilgub kali ini menjadi pelajaran dan masyarakat lebih paham tentang pendidikan politik," jelas Rai Mantra seusai nyoblos di TPS 8 Banjar Bengkel, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Rabu pagi pukul 09.00 Wita.
Rai Mantra sendiri optimistis kemenangan bisa diraih Mantra-Kerta. "Semua kita optimistis, tergantung doa dan kepercayaan masyarakat. Namun, apa pun hasilnya, kita serahkan kepada Tuhan dan masyarakat. Kita harus menerima dan mungkin itu hasil yang terbaik dari Tuhan dan kepercayaan masyarakat," papar putra dari mantan Gubernur Bali 1978-1988 Prof Dr IB Mantra ini.
Rai Mantra juga mengimbau kepada seluruh simpatisan Mantra-Kerta agar apa pun hasil Pilgub Bali 2018 ini, harus diterima dengan lapang dada, karena inilah hasil yang terbaik bagi masyarakat. "Untuk relawan Mantra-Kerta, apa pun hasilnya, kita harus menerimanya dengan baik. Kita utamakan perdamaian dan persahabatan, serta menjaga kondusivitas.” *nat,m
Pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB), belum menyerah, meskipun quick count (hitung cepat) lembaga survei menyatakan mereka kalah dalam Pilgub Bali 20918, Rabu (27/6). Kubu Mantra-Kerta masih tunggu penghitungan resmi KPU Bali. Relawan Mantra-Kerta pun diminta kawal suara di C1.
Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta Provinsi Bali, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, menegaskan proses penghitungan suara Pilgub Bali 2018 belum selesai, karena KPU Bali belum menetapkan angka resmi. Jadi, belum bisa diklaim ada pemenang dalam Pilgub Bali 2018.
“Seluruh hasilnya akan resmi setelah ada penetapan di KPU Bali. Kami tetap percaya dengan rekapitulasi di lembaga resmi, bukan hitung cepat,” ujar Pak Oles saat dikonfirmasi NusaBali di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Rabu kemarin.
Pak Oles mengatakan, pihaknya hanya percaya dengan hasil resmi KPU Bali selaku penyelenggara Pilgub 2018. Mantra-Kerta juga punya hitung cepat dan tidak buru-buru mempublikasikannya. “Hitung cepat bukan acuan resmi. Hasilnya di KPU, sekarang kan masih proses rekapitulasi. Belum semua suara masuk ke kita,” tandas Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali ini.
Menurut Pak Oles, pihaknya telah instruksikan seluruh saksi dan relawan Mantra-Kerta untuk mengawal proses rekapitulasi suara di semua TPS dan Kabupaten/Kota se-Bali. Mereka diinstruksikan untuk mengawal suara di C1. “Saudara-saudaraku, marilah kita tetap fokus jaga dan kumpulkan C1 (hasil penghitungan suara di TPS). Sebab, C1 bisa dihitung riil. Jangan tergiring opini yang mengakibatkan kita lengah dan semangat kendor dalam mengawal C1 di daerah masing-masing,” instruksi mantan politisi Hanura ini.
Sementara, para petinggi parpol pengusung Mantra-Kerta kemarin terus memantau pergerakan suara jagonya melalui riil count yang dilakukan di Kantor DPD I Golkar Bali. Hadir juga dalam kegiatan itu Ketua DPD Gerindra Bali IB Putu Sukarta, Ketua DPD I Golkar Bali yang juga Cawagub Ketut Sudikerta, Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, hingga Ketua DPD Demokrat Bali I Made Mudarta.
Seperti halnya Pak Oles, Made Mudarta juga mengatakan hasil Pilgub Bali 2018 tetap menunggu rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota dan penetapan di KPU Bali. “Kalau kubu sebelah ada hitung cepat, itu silakan. Tapi, hasil resmi bukanlah hitung cepat itu, melainkan di KPU Bali,” tandas Mudarta.
Sementara itu, Cagub Rai Mantra mengaku siap menerima apa pun hasil Pilgub Bali 2018. Menurut Walikota Denpasar ini, menang kalah adalah hal biasa dalam persaingan politik. Yang terpenting, harus mengutamakan kondusivitas dan kepentingan rakyat, apa pun hasilnya dalam Pilgub Bali 2018 ini.
Rai Mantra mengungkapkan, jika memang pilihan rakyat bukan untuk pasangan Mantra-Kerta, pihaknya berharap masyarakat bisa menjadikan momen Pilgub 2018 ini menjadi lebih paham dan mengerti pendidikan politik. "Kalah menang bagi saya sudah biasa. Yang terpenting saat ini menjaga kondusivitas, keamanan, dan tentunya Pilgub kali ini menjadi pelajaran dan masyarakat lebih paham tentang pendidikan politik," jelas Rai Mantra seusai nyoblos di TPS 8 Banjar Bengkel, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Rabu pagi pukul 09.00 Wita.
Rai Mantra sendiri optimistis kemenangan bisa diraih Mantra-Kerta. "Semua kita optimistis, tergantung doa dan kepercayaan masyarakat. Namun, apa pun hasilnya, kita serahkan kepada Tuhan dan masyarakat. Kita harus menerima dan mungkin itu hasil yang terbaik dari Tuhan dan kepercayaan masyarakat," papar putra dari mantan Gubernur Bali 1978-1988 Prof Dr IB Mantra ini.
Rai Mantra juga mengimbau kepada seluruh simpatisan Mantra-Kerta agar apa pun hasil Pilgub Bali 2018 ini, harus diterima dengan lapang dada, karena inilah hasil yang terbaik bagi masyarakat. "Untuk relawan Mantra-Kerta, apa pun hasilnya, kita harus menerimanya dengan baik. Kita utamakan perdamaian dan persahabatan, serta menjaga kondusivitas.” *nat,m
Komentar