Kangkung Darat Makin Menjanjikan
Tananam kangkung darat dijadikan sebagai alternatif oleh petani di wilayah Desa Tojan, Kecamatan Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Karena lahan persawahan mereka belum mendapat giliran untuk dialiri air irigasi. Tananam sayur ini dinilai cukup menjanjikan, karena panennya pun relatif cepat, 20-25 hari. Harga jual per ikat Rp 10.000. Petani Subak Toya Cau, Desa Tojan, Klungkung Wayan Gria mengatakan, kangkung darat yang ditanam pada lahannya seluas lima are. Biaya tanam mencapai Rp 500.000 dan jual per ikatnya Rp 10.000, saat panen hasilnya bisa mencapai sekitar Rp 2,5 juta. “Belum banyak pemilik lahan yang mau lahan pertaniannya ditanami kangkung darat. Karena lebih suka menggarap padi, jagung dan palawija lainnya,” ujarnya.
Petani lainnya, Ketut Lanus mengatakan, para petani yang menanam kangkung darat ini juga mesti memperhatikan masa tanamnya. Apabila kangkung darat berusia lebih dari 25 hari, biasanya luar batang melingkar di antara daun. “Itu menandakan kangkung darat itu sudah tidak enak untuk dikonsumsi atau terlalu tua,” katanya. Untuk pemasaran, kangkung dijual kepada pengepul, lanjut dijual ke sejumlah pasar tradisional. Antara lain, Pasar Galiran dan sejumlah pasar di wilayah Denpasar dan Badung.*wan
Karena lahan persawahan mereka belum mendapat giliran untuk dialiri air irigasi. Tananam sayur ini dinilai cukup menjanjikan, karena panennya pun relatif cepat, 20-25 hari. Harga jual per ikat Rp 10.000. Petani Subak Toya Cau, Desa Tojan, Klungkung Wayan Gria mengatakan, kangkung darat yang ditanam pada lahannya seluas lima are. Biaya tanam mencapai Rp 500.000 dan jual per ikatnya Rp 10.000, saat panen hasilnya bisa mencapai sekitar Rp 2,5 juta. “Belum banyak pemilik lahan yang mau lahan pertaniannya ditanami kangkung darat. Karena lebih suka menggarap padi, jagung dan palawija lainnya,” ujarnya.
Petani lainnya, Ketut Lanus mengatakan, para petani yang menanam kangkung darat ini juga mesti memperhatikan masa tanamnya. Apabila kangkung darat berusia lebih dari 25 hari, biasanya luar batang melingkar di antara daun. “Itu menandakan kangkung darat itu sudah tidak enak untuk dikonsumsi atau terlalu tua,” katanya. Untuk pemasaran, kangkung dijual kepada pengepul, lanjut dijual ke sejumlah pasar tradisional. Antara lain, Pasar Galiran dan sejumlah pasar di wilayah Denpasar dan Badung.*wan
1
Komentar