Siswa Dianiya Temannya dengan Taji
Sebelum aksi penusukan, korban dan pelaku yang diduga simpan dendam sejak SMP, sempat duduk bersama di kantin, namun tidak saling sapa
Terkejut oleh peristiwa berdarah yang berlangsung singkat, para siswa lainnya di Kantin SMAN Kubu tak bisa berbuat apa. Dua dari mereka, yakni I Komang Mahega Putra, 17, dan I Kadek Aldi Aditya, 17, kemudian memberikan pertolongan dengan mengangkat korban Agus Heri.
Selanjutnya, pihak sekolah mengajak korban yang luka bersimbah darah ke Klinik Banjar Nusu, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, untuk mendapatkan penanganan darurat oleh dr Ananda. Habis perawatan darurat, pihak Klinik Banjar Nusu merujuk korban Agus Heri ke RSUD Karangasem.
Insiden berdarah itu sendiri kemarin pagi langsung disampaikan pihak SMAN Kubu kepada Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 2 Kubu, I Nengah Suda. Tujuannya, agar Kasek Nengah Suda segera diberitahukan masalah ini kepada ayah korban Agus Heri, yakni I Nyoman Sukadana. Soalnya, Nyoman Sukadana kebetulan bertugas sebagai Guru Olahraga di SMPN 2 Kubu.
Begitu dapat kabar, terkait musibah menimpa putranya di SMAN Kubu, Nyoman Su-kadana langsung melaporkan kasus penusukan ini ke Polsek Kubu. Dari Polsek Kubu, ayah korban langsung meluncur ke Klinik Banjar Nusu untuk menjenguk anaknya yang dirawat darurat. Kemudian, Nyoman Sukadana ikut mengantar putranya yang dirujuk ke RSUD Karangasem dengan naik kendaraan berbeda.
Berdasarkan hasil pemeriuksaan medis, korban agus heri menderita tiga luka tusuk senjata taji. Pertama, luka di bagian perut bawah pusar dengan kedalaman 1 cm dan lebar 0,5 cm. Kedua, luka di kepala belakang dengan panjang 1 cm dan lebar 0,2 cm. Ketiga, luka tusuk di punggung dengan panjang 5 cm, lebar 0,2 cm, dan kedalaman 1 cm.
Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran RSUD Karangasem, Sang Ayu Made Sri Dar-mayanti, juga mengakui saat dirujuk ke ruimah sakit, pasien atas nama Nengah Agus Heri dalam kondisi terluka di tiga titik. “Kami menerima pasien dalam keadaan luka tusuk di punggung, kepala belakang, dan perut. Pasien dalam kondisi sadar, tidak sampai menjalani tindakan operasi,” jelas Sang Ayu Made Sri Darmayanti saat dikonfirmasi NusaBali.
Hingga kemarin siang, korban Agus Heri masih dirawat di RSUD Karangasem. Hanya saja, dia enggan berkomentar saat ditanya soal apa akar masalah hingga dianiaya pelaku Komang Ar. Saat dihampiri NusaBali, korban yang terbariung lemas sama sekali tida memberikan respons.
Ayah korban, Nyoman Sukadana, juga mengaku tak tahu persis apa motif di balik penyerangan putranya oleh teman sekolahnya, pelaku Komang Ar. “Saya tidak tahu apa masalahnya. Selama ini, anak saya juga tidak pernah cerita apa-apa,” papar Guru Olahraga SMPN 2 Kubu ini.
Selanjutnya...
Komentar