nusabali

Paket Aman Menang, Kertha-Maha Pilih Istirahat

  • www.nusabali.com-paket-aman-menang-kertha-maha-pilih-istirahat

Pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman), Cabup-Cawabup Gianyar nomor urut 2 yang diusung PDIP-Hanura, keluar sebagai pemenang Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018.

GIANYAR, NusaBali
Berdasarkan hitung cepat yang dirtilis KPU Gianyar, Kamis (28/6), Paket Aman unggul dengan perolehan 192.533 suara (67,04 persen).  Dalam tarung head to head Pilkada Gianyar 2018, Paket Aman unggul jauh atas lawannya, pasangan Tjokorda Raka Kerthyasa-Pande Istri Ma-harani Prima Dewi (Kertha-Maha), Cabup-Cawabup Gianyar nomor urut 1 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI-NasDem. Berdasarkan hitung cepat KPU, Kertha Maha hanya memperoleh 94.666 suara (32,96 persen).

Kertha Maha tercatat hanya menang di satu kecamatan, yakni Kecamatan Ubud, yang merupakan tempat asal Cabup Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah. Di kawasan ini, Kertha Maha berhasil menodominasi 25.241 suara (58,2 persen), sementara Paket Aman hanya kebagian 18.120 suara (41,8 persen).

Sebaliknya, Paket Aman berhasil menuai kemenangan di 6 kecamatan, masing-masing Kecamatan Payangan, Kecamatan Tegallalang, Kecamatan Tampaksiring, Kecamatan Sukawati, Kecamatan Gianyar, dan Kecamatan Blahbatuh. Cabup Agus Mahayastra merupakan politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan yang kini Ketua DPC PDIP Gianyar dan sekaligus Wabup Gianyar 2013-2018.

Ketua KPU Gianyar, AA Gde Putra, menyatakan proses Pilkada Gianyar 2018 masih panjang. “Harus direkap dulu di tingkat kecamatan. Ada pleno kecamatan yang diagendakan 4-8 Juli 2018 nanti,” terang Gung Putra.

Menurut Gung Putra, hasil pleno tingkat kecamatan kemudian akan dikumpulkan dan dirangkum dalam pleno di tingkat Kabupaten Gianyar. “Setelah itu, baru nanti pengumuman dan penetapan pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada Gianyar 2018,” tandas Gung Putra dalam rilis hasil hitung cepat di Kantor KPU Gianyar, Kamis kemarin.

Gung Putra menyebutkan, siapa pun pemenang Pilkada Gianyar 2018 nanti, mereka merupakan Bupati-Wakil Bupati pilihan masyarakat Gianyar. Pihaknya meminta masyarakat dan petugas penyelenggara menjaga jalannya Pilkada Gianyar sampai berakhir. “Mari kawal seluruhnya, sampai akhir proses,” pinta Gung Putra.

Dari hasil penghitungan sementara, kata Gung Putra, jumlah partisipasi masyarakat alias pemilih yang mennggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Gianyar 2018 mencapai 82,51 persen dari total 298.367 pemilih yang masuk DPT (daftar pemilih tetap). Jadi, angka Golput alias pemilih yang tidak datang ke TPS menggunakan hak pilihnya hanya sekitar 17,49 persen.

“Ketidakhadiran mereka itu karena berbagai kemungkinan. Dari segi ekonomi, mereka bekerja mencari biaya hidup. Ini daerah wisata, sektor jasa,” katanya. Menurut Gung Putra, partisipasi pemilih di Gianyar kali ini tergolong tinggi dibandingkan Pilkada Gianyar 2013 lalu. “Mungkin partisipasi pemilih di Gianyar ini tertinggi di seluruh Bali,” tegas Gung Putra.

Sementara itu, Cabup Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah mengatakan perlu dilakukan evaluasi terkait kekalahannya dalam Pilkada Gianyar 2018. Namun, politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud ini bisa menerima hasil Pilkada Gianyar 2018. Cok Ibah menilai perjalanan pesta gong demokrasi Pilkada Gianyar 2018 secara umum berlangsung kondusif.

“Ya, mungkin beberapa hal harus kita evaluasi lagi. Terkait aturan dan prinsip demokrasinya. Banyak juga masyarakat di desa-desa dan di pasar-pasar yang tidak tahu siapa calonnya. Itu hal walaupun kecil, berdampak juga terhadap hasil,” ujar Cok Ibah saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin.

Cok Ibah tak mau menyalahkan siapa terkait minimlnya sosialisasi dari KPU. “Ya, KPU dengan divisi sosialisasinya, pasangan calon, dan partai pendukung punya tugas untuk itu. Makanya, saya tidak salahkan siapa-siapa. Mungkin dari paslon kurang waktu, partai sibuk. Ya, itu yang kita temui di lapangan,” sesal politisi yang juga menjabat Bendesa Pakraman Ubud, Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Ditanya terkait langkah politik ke depan, Cok Ibah mengatakan ingin istirahat dulu. “Saya mau istirahat dulu. Masih banyak jalan untuk mengabdi di masyarakat, baik menjadi bendesa maupun budayawan, sesuai dengan kemampuan kita. Mungkin ya bidang pendidikan. Yang jelas, saya belum ada rencana apa-apa,” tandas politisi senior yang tinggalkan jabatan sebagai anggota Fraksi Golkar DPRD bali Dapil Gia-nyar demi maju ke Pilkada Gianyar 2018 ini.

Cok Ibah tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah sukarela berjuang tanpa mengenal lelah. Begitu pula kepada partai pendukung beserta jajarannya. “Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dari paslon,” ujar Cok Ibah, yang sempat dua periode duduk di DPRD Bali Dapil Gianyar.

Paparan senada juga disampaikan Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani, tandem Cok Ibah di posisi Cawabup Gianyar. Menurut Srikandi Demokrat asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar ini, dirinya akan istirahat dulu sambil mengurus usaha. “Tyang kembali beraktivitas seperti biasa, urus usaha,” ujar Gek Rani.

Untuk langkah politik ke depan, Gek Rani mengatakan akan berkaca dari perolehan suara resmi di KPU Gianyar hasil Pilkada 2018. “Tyang lihat dulu proses akhir penghitungan suara. Tiyang akan kembalikan keputusannya ke induk partai,” terang bendahara DPC Demokrat Gianyar ini. *nvi

Komentar