Pengerjaan Proyek Fisik Normal Kembali
Pengerjaan proyek fisik yang berhubungan dengan infrastruktur publik milik Pemerintah Kabupaten Badung kembali dikerjakan secara normal terhitung sejak minggu ini.
Pasca Libur Panjang Lebaran
MANGUPURA, NusaBali
Sebelumnya, sejumlah proyek terganggu pengerjaannya lantaranya para pekerja yang kebanyakan berasal dari luar Bali mudik Lebaran ke kampung halaman masing-masing.
Mulai normalnya pengerjaan proyek fisik tersebut diakui langsung Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Sang Nyoman Oka Permana, Kamis (28/6) kemarin. Menurutnya, semenjak para pekerja telah kembali dari mudik Lebaran, proyek sudah berjalan seperti biasa. “Menggeliat lagi sejak minggu ini, karena umumnya mereka (pekerja proyek, red) sudah kembali setelah lama libur karena Hari Raya,” katanya.
Sekalipun berhari-hari ditinggal mudik Lebaran, namun tidak ada satupun proyek yang terbengkalai. Atau tidak sesuai target pengerjaan. “Syukurlah, walau banyak yang mudik tapi pekerjaan tidak ada yang molor, semua sesuai target,” tegas Oka Permana.
Lebih lanjut dikatakan, momentum Hari Raya Idul Fitri sejak awal telah menjadi perhatian pihak rekanan sebagai pelaksana proyek. Maka, tak heran sekalipun berhari-hari proyek terganggu atau justru ada yang terhenti selama liburan, tidak ada proyek yang lambat pengerjaannya. “Semua sudah diantisipasi oleh rekanan. Dari pantauan kita pun semua berjalan sesuai target,” imbuh Oka Permana.
“Contoh seperti proyek perbaikan jembatan Ayunan-Blahkiuh dan proyek drainase sekaligus pembangunan trotoar di Bongkasa (Abiansemal), semua berjalan sesuai target,” tandasnya. Pihaknya pun berharap kondisi ini berjalan sampai proyek rampung seluruhnya. “Tapi Kmai berharap proyek yang digarap rekanan tidak ada yang terlambat, sehingga tidak kena penalti,” tandas Oka Permana.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung IGA Arinda, sebelumnya juga mengaku ada beberapa proyek yang terhenti pengerjaannya lantaran pekerja banyak mudik. “Iya, banyak buruh yang melakukan mudik jadi ada beberapa proyek gedung yang tidak dikerjakan. Namun hal itu tidak menjadi masalah, karena pengerjaanya sudah terjadwal,” akunya. “Sepeti pembangunan gedung kesenian (balai budaya), rekanan sudah berhitung agar tidak mengganggu penyelesaian di akhir proyek,” paparnya. *asa
Komentar