Dewan Harapkan SMPN Baru di Kuta Utara
Usulkan Tambah Rombel di SMPN 3 Kuta Utara
MANGUPURA, NusaBali
Komisi IV DPRD Badung sangat berharap pemerintah daerah menambah sekolah negeri baru untuk tingkat SMP (sekolah menengah pertama) di wilayah Kecamatan Kuta Utara. Pasalnya, SMPN yang ada saat ini tidak mampu menampung jumlah lulusan Sekolah Dasar (SD) yang ada. Diperkirakan saat ini masih banyak tamatan SD di wilayah tersebut belum tertampung, seperti di Desa Canggu, Desa Tibubeneng dan Dalung.
Bahkan, lantaran kesulitan mendapat sekolah, sejumlah orangtua siswa mengadu ke wakil rakyat yang ada di Kuta Utara, termasuk kepada Komisi IV DPRD Badung. Tak ayal, komisi IV yang menerima keluhan ini pun kembali mendesak pemerintah segera menindaklanjuti kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini. Pasalnya, di Kuta Utara siswa di wilayah zonasi juga masih banyak yang belum tertampung.
“Terus terang masih banyak anak-anak kita di Kuta Utara yang belum dapat sekolah (SMPN, red). Mereka sampai mendatangi kepala desa dan Kaling untuk urusan ini, tapi tidak ada solusi. Dan, anak-anak ini kebanyakan berada di jalur zonasi, tapi karena kuota zonasi terbatas sehingga mereka tetap tidak dapat sekolah,” ungkap AAN Ketut Agus Nadi Putra selaku Ketua Komisi IV DPRD Badung, Kamis (29/6).
Selaku wakil rakyat, politisi asal Kerobokan ini pun menyayangkan kisruh PPDB ini kembali terulang. Menurut dia, mestinya pihak Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung jauh-jauh hari sudah menghitung kebutuhan sekolah.
“Kalau memang pakai zonasi, mestinya semua anak di zonasi itu tertampung. Tapi, buktinya kan tidak. Nah, ini kami minta ada solusi. Salah satunya adalah menambah sekolah baru,“ kata Nadi Putra.
Berdasarkan laporan aparat desa dan Kaling, kebanyakan siswa yang tidak dapat sekolah berada di tiga desa, yakni Desa Dalung, Tibubeneng dan Canggu. Di Kuta Utara saat ini hanya ada 3 SMP Negeri. Yaitu, SMPN 1 Kuta Utara, SMPN 2 Kuta Utara dan SMPN 3 Kuta Utara. Untuk SMPN 3 Kuta Utara adalah sekolah baru yang masih satu atap dengan bangunan SD di wilayah Kerobokan Kelod. Sebagai sekolah baru, SMPN 3 Kuta Utara dipersiapkan menampung 4 rombongan belajar (rombel).
Nadi Putra pun mengusulkan jumlah rombel di SMPN 3 Kuta Utara ditambah dari 4 menjadi 6 rombel. “Khusus untuk tahun ini, SMPN 3 Kuta Utara harus dioptimalkan. Tambah, lagi 2 kelas atau rombongan kelas (rombel) sehingga menjadi 6 kelas. Ini pun sebenarnya belum bisa menampung semua,” terang Nadi Putra.
Tapi, untuk tahun depan politisi Partai Golkar ini mendesak agar ada tambahan SMPN baru di perbatasan Tibubeneng dan Canggu. Dengan begitu, dua desa itu yang tidak kecipratan jatah zonasi tahun ini bisa tertampung. “Harapan kami tahun depan SMPN 3 Kuta Utara harus sudah punya gedung sekolah tersendiri. Kemudian, di perbatasan Desa Tibu Beneng dan Canggu harus dibuatkan lagi satu sekolah baru. Untuk sementara gunakan saja gedung SD, yang penting anak-anak kita semua tertampung,” tukasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung mengaku sependapat dengan usulan dewan tersebut. “Bagus. Saya sependapat dalam rangka meningkatkan akses layanan pendidikan dasar. Juga penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun,” ujarnya.
Akan tetapi mengenai usulan penambahan rombel di SMPN 3 Kuta Utara yang baru dari empat rombel menjadi 6 rombel, masih akan dikaji lagi. “Lihat perkembangannya. Besok masih ada kesempatan mendaftar lewat jalur nilai,” pungkasnya. *
Komisi IV DPRD Badung sangat berharap pemerintah daerah menambah sekolah negeri baru untuk tingkat SMP (sekolah menengah pertama) di wilayah Kecamatan Kuta Utara. Pasalnya, SMPN yang ada saat ini tidak mampu menampung jumlah lulusan Sekolah Dasar (SD) yang ada. Diperkirakan saat ini masih banyak tamatan SD di wilayah tersebut belum tertampung, seperti di Desa Canggu, Desa Tibubeneng dan Dalung.
Bahkan, lantaran kesulitan mendapat sekolah, sejumlah orangtua siswa mengadu ke wakil rakyat yang ada di Kuta Utara, termasuk kepada Komisi IV DPRD Badung. Tak ayal, komisi IV yang menerima keluhan ini pun kembali mendesak pemerintah segera menindaklanjuti kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini. Pasalnya, di Kuta Utara siswa di wilayah zonasi juga masih banyak yang belum tertampung.
“Terus terang masih banyak anak-anak kita di Kuta Utara yang belum dapat sekolah (SMPN, red). Mereka sampai mendatangi kepala desa dan Kaling untuk urusan ini, tapi tidak ada solusi. Dan, anak-anak ini kebanyakan berada di jalur zonasi, tapi karena kuota zonasi terbatas sehingga mereka tetap tidak dapat sekolah,” ungkap AAN Ketut Agus Nadi Putra selaku Ketua Komisi IV DPRD Badung, Kamis (29/6).
Selaku wakil rakyat, politisi asal Kerobokan ini pun menyayangkan kisruh PPDB ini kembali terulang. Menurut dia, mestinya pihak Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung jauh-jauh hari sudah menghitung kebutuhan sekolah.
“Kalau memang pakai zonasi, mestinya semua anak di zonasi itu tertampung. Tapi, buktinya kan tidak. Nah, ini kami minta ada solusi. Salah satunya adalah menambah sekolah baru,“ kata Nadi Putra.
Berdasarkan laporan aparat desa dan Kaling, kebanyakan siswa yang tidak dapat sekolah berada di tiga desa, yakni Desa Dalung, Tibubeneng dan Canggu. Di Kuta Utara saat ini hanya ada 3 SMP Negeri. Yaitu, SMPN 1 Kuta Utara, SMPN 2 Kuta Utara dan SMPN 3 Kuta Utara. Untuk SMPN 3 Kuta Utara adalah sekolah baru yang masih satu atap dengan bangunan SD di wilayah Kerobokan Kelod. Sebagai sekolah baru, SMPN 3 Kuta Utara dipersiapkan menampung 4 rombongan belajar (rombel).
Nadi Putra pun mengusulkan jumlah rombel di SMPN 3 Kuta Utara ditambah dari 4 menjadi 6 rombel. “Khusus untuk tahun ini, SMPN 3 Kuta Utara harus dioptimalkan. Tambah, lagi 2 kelas atau rombongan kelas (rombel) sehingga menjadi 6 kelas. Ini pun sebenarnya belum bisa menampung semua,” terang Nadi Putra.
Tapi, untuk tahun depan politisi Partai Golkar ini mendesak agar ada tambahan SMPN baru di perbatasan Tibubeneng dan Canggu. Dengan begitu, dua desa itu yang tidak kecipratan jatah zonasi tahun ini bisa tertampung. “Harapan kami tahun depan SMPN 3 Kuta Utara harus sudah punya gedung sekolah tersendiri. Kemudian, di perbatasan Desa Tibu Beneng dan Canggu harus dibuatkan lagi satu sekolah baru. Untuk sementara gunakan saja gedung SD, yang penting anak-anak kita semua tertampung,” tukasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung mengaku sependapat dengan usulan dewan tersebut. “Bagus. Saya sependapat dalam rangka meningkatkan akses layanan pendidikan dasar. Juga penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun,” ujarnya.
Akan tetapi mengenai usulan penambahan rombel di SMPN 3 Kuta Utara yang baru dari empat rombel menjadi 6 rombel, masih akan dikaji lagi. “Lihat perkembangannya. Besok masih ada kesempatan mendaftar lewat jalur nilai,” pungkasnya. *
1
Komentar