Dua Korban Tewas Asal Nusa Penida
7 dari 14 desa pakraman di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung penduduknya asal Nusa Penida berjumlah 200 KK.
Polisi Buru 7 Tersangka Rusuh maut di Lampung
SEMARAPURA, NusaBali
Dua dari tiga korban tewas akibat bentrok di kawasan Hutan Tanaman Industri Register 44 Dusun Terang Agung, Desa/Kecamatan Gunung Terang, Tulang Bawang Barat, Lampung, Jumat (11/3) siang, diketahui merupakan transmigran asal Nusa Penida, Klungkung. Mereka masing-masing Komang Suparta alias Potek, 30, dan Ketut Sartono alias Anggi, 35.
“Kedua korban tersebut (Komang Suparta dan Ketut Sartono) memang berasal dari Nusa Penida, Klungkung. Namun, saya belum tahu alamat pastinya di Nusa Penida,” ungkap Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Tulang Bawang Barat, Narsono SAg, Minggu (13/3).
Yang dia tahu, korban Komang Suparta tercatat sebagai warga Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan korban Ketut Sartono tercatat sebagai Kabupaten Lampung Selatan. Narsono menyebutkan, di Kabupaten Tulang Bawang Barat sendiri secara keseluruhan terdapat 14 desa pakraman, dengan 800 kepala keluarga (KK) berjumlah 2.600 jiwa.
Dari jumlah itu, kata Narsono, terdapat 7 desa pakraman yang penduduknya asal Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Mereka yang dulunya merantau ke Lampung sebagai transmigran ini, berjumlah sekitar 200 KK dan kini tinggal di kawasan konflik.
Khusus korban tewas Komang Suparta dan Ketut Sartono, menurut Sartono, sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka masing-masing di wilayah Provinsi Lampung. “Rencananya, jenazah kedua korban akan dimakamkan keluarganya hari Senin besok (hari ini),” papar Sartono.
Sementara, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menyatakan pihaknya sudah dapat informasi mengenai dua dari tiga koorban tewas dalam bentrok di hutan Register 44 Dusun Terang Agung, Desa/Kecamatan Gunung Terang, Tulang Bawang Barat, Lampung itu berasa dari Nusa Penida. Bupati Suwirta pun sudah berkoordinasi dengan Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad, Sabtu (12/3) lalu, terkait kondisi warga asal Bali di sana.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Bupati Tulang Bawang Barat terkait kondisi warga asal Bali di sana. Intinya, agar warga Bali di sana mendapatkan pengayoman dari pemerintah setempat. Beliau (Umar Ahmad) merespons positif dan menjamin kondusivitas warga Bali di sana," jelas Bupati Suwirta secara terpisah di Semarapura, Minggu kemarin.
Menurut Bupati Suwirta, pihaknya menghubungi Bupati Tulang Bawang Barat, setelah ditelepon oleh salah satu tokoh warga Bali perantauan di Kabupaten Tulang Bawang Barat, I Nyoman Sutamawan. Kebetulan, Nyoman Sutamawan berasal dari Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
"Saya sempat dihubungi oleh Nyoman Sutamawan, salah seorang tokoh masyarkat Bali di Tulang Bawang Barat. Beliau meminta saya untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Astungkara, kondisi di sana kini sudah kondusif," jelas Suwirta, Bupati Klungkung pertama asal kawasan seberang Nusa Penida---tepatnya dari Banjar Ceningan, Desa Lembongan.
Secara terpisah, Nyoman Sutamawan mengakui dirinya langsung menghubungi Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, untuk berkodirnasi dengan Pemkab Tulang Bawang Barat terkait bentrokan maut tersebut. Tujuannya, untuk memastikan kondusivitas warga asal Bali di sana. “Kini situasinya memang sudah kondusif,” ujar Nyoman Sutamawan, Minggu kemarin.
Nyoman Sutamawan sendiri berasal dari Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida yang sudah selama 8 tahun transmigrasi ke Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Menurut Sutamawan, di tiga kawasan yakni Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji terdapat 46 desa pakraman yang dihuni transmigran asal Bali. Khusus warga asal Nusa Penida di 46 desa pakraman itu jumlahnya mencapai 2.600 KK dengan 10.000 jiwa.
Di sisi lain, Ketua PHDI Tulang Bawang Barat, Narsono SAg, menyatakan pihaknya berupaya mengayomi umat Hindu di daerah tersebut. PHDI pun sudah menyampaikan persoalan kepada Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad. Intinya, karena ini menyangkut kasus kriminal, maka harus diselesaikan secara hukum.
Menurut Narsono, Pemkab Tulang Bawang Barat sendiri berjanji akan mengupayakan bantuan bagi para korban bentrok. “Kami juga sudah menyampaikan kepada seluruh krama yang berada di wilayah kabupaten supaya saling membantu antar sesama,” ujar Narsono yang kemarin didampingi pengurus PHDI Tulang Bawang Barat, I Gede Suparta.
Selanjutnya...
1
2
Komentar