Kini Tim Samba Paling Favorit
Jerman sang juara bertahan dipastikan tersingkir dari Piala Dunia 2018. Usai Die Mannschaft, beberapa tim yang jadi favorit juara menjadi berkurang.
MOSKOW, NusaBali
Tim Samba Brasil tampaknya jadi tim favorit teratas, usai menaklukkan Serbia 2-0 di laga pamungkas Grup E, Kamis (28/6) dini hari WITA. Sejak awal, Neymar dkk langsung diunggulkan menjadi juara. Ya, sejak kehancuran pada 2014, Brasil langsung bangkit di bawah komando Tite, yang membawa Selecao lolos ke Piala Dunia 2018 sebagai pemuncak zona CONMEBOL.
Kini, Tite juga membuat Brasil lolos ke fase knockout dengan status juara grup. kondisi ini makin menguatkan posisi Brasil sebagai salah satu calon kuat juara. Namun, Tite menolak semua anggapan tersebut karena faktanya, semua ini tak dicapai Tim Samba dengan cara mudah. "Piala Dunia memiliki pola baru, format baru," ujar Tite dikutip ESPN.
"Kami tim yang tahan dengan tekanan, juga memiliki kualitas tinggi setiap pemainnya, termasuk cadangan. Kami selalu bertambah kuat dan banyak peningkatan," kata Tite. Tim favorit lainnya Argentina, tim yang dikalahkan Jerman pada final Piala Dunia 2014. Argentina punya Lionel Messi, salah satu pemain terbaik dunia, yang punya hasrat besar mengangkat trofi Piala Dunia untuk melengkapi kariernya yang luar biasa.
Prancis juga memiliki materi pemain jempolan, dengan melaju tidak terkalahkan (2 menang, 1 seri) dalam fase grupnya. Walaupun belum impresif, Les Bleus terlihat cukup stabil untuk patut diperhitungkan.
Nama-nama besar macam Spanyol, dan Portugal layak masuk jajaran favorit sepeninggal Jerman. Ketiganya tahu siapa yang harus dihadapi di babak 16 besar. Ada pula tim-tim seperti Uruguay dan Kroasia yang tak bisa dipandang sebelah mata. Bukan apa-apa, kedua tim itu berhasil menyapu bersih kemenangan dalam tiga laga fase grupnya. Jangan lupakan Inggris dan Belgia. Dua tim berisikan pemain-pemain muda berkualitas itu sejauh ini sama-sama tampil menjanjikan.
Secara khusus, tersingkirnya Jerman menjadi pengingat bahwa tim paling favorit sekalipun harus waspada hingga akhir -- terlebih di fase gugur. Jerman tersingkir di fase grup setelah gawang Manuel Neuer dibobol Korsel di injury time. "Itu menegaskan bahwa tim mana pun bisa rentan," kata Manajer Inggris Gareth Southgate, dikutip The Guardian. *
Tim Samba Brasil tampaknya jadi tim favorit teratas, usai menaklukkan Serbia 2-0 di laga pamungkas Grup E, Kamis (28/6) dini hari WITA. Sejak awal, Neymar dkk langsung diunggulkan menjadi juara. Ya, sejak kehancuran pada 2014, Brasil langsung bangkit di bawah komando Tite, yang membawa Selecao lolos ke Piala Dunia 2018 sebagai pemuncak zona CONMEBOL.
Kini, Tite juga membuat Brasil lolos ke fase knockout dengan status juara grup. kondisi ini makin menguatkan posisi Brasil sebagai salah satu calon kuat juara. Namun, Tite menolak semua anggapan tersebut karena faktanya, semua ini tak dicapai Tim Samba dengan cara mudah. "Piala Dunia memiliki pola baru, format baru," ujar Tite dikutip ESPN.
"Kami tim yang tahan dengan tekanan, juga memiliki kualitas tinggi setiap pemainnya, termasuk cadangan. Kami selalu bertambah kuat dan banyak peningkatan," kata Tite. Tim favorit lainnya Argentina, tim yang dikalahkan Jerman pada final Piala Dunia 2014. Argentina punya Lionel Messi, salah satu pemain terbaik dunia, yang punya hasrat besar mengangkat trofi Piala Dunia untuk melengkapi kariernya yang luar biasa.
Prancis juga memiliki materi pemain jempolan, dengan melaju tidak terkalahkan (2 menang, 1 seri) dalam fase grupnya. Walaupun belum impresif, Les Bleus terlihat cukup stabil untuk patut diperhitungkan.
Nama-nama besar macam Spanyol, dan Portugal layak masuk jajaran favorit sepeninggal Jerman. Ketiganya tahu siapa yang harus dihadapi di babak 16 besar. Ada pula tim-tim seperti Uruguay dan Kroasia yang tak bisa dipandang sebelah mata. Bukan apa-apa, kedua tim itu berhasil menyapu bersih kemenangan dalam tiga laga fase grupnya. Jangan lupakan Inggris dan Belgia. Dua tim berisikan pemain-pemain muda berkualitas itu sejauh ini sama-sama tampil menjanjikan.
Secara khusus, tersingkirnya Jerman menjadi pengingat bahwa tim paling favorit sekalipun harus waspada hingga akhir -- terlebih di fase gugur. Jerman tersingkir di fase grup setelah gawang Manuel Neuer dibobol Korsel di injury time. "Itu menegaskan bahwa tim mana pun bisa rentan," kata Manajer Inggris Gareth Southgate, dikutip The Guardian. *
Komentar