Kunjungan Wisatawan Masih Normal
Pasca terjadinya erupsi Gunung Agung, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta langsung mengumpulkan Tim Penanggulangan Pengungsi Pra Bencana.
SEMARAPURA, NusaBali
Pasca erupsi Gunung Agung, hingga sempat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, beberapa jam, kunjungan wisatawan pada objek wisata di Klungkung masih normal atau belum berdampak signifikan. Wisatawan masih nampak ramai berkunjung ke Klungkung, seperti terpantau di Objek Wisata Kertha Gosa, Klungkung Jumat (29/6).
Pengunjung yang didominasi oleh wisatawan mancanegara ini, nampak asyik menikmati keindahan Kertha Gosa. Dari pagi-sore jumlah kunjungan mencapai ratusan, sebagian besar wisatawan rombongan naik bus, mobil dan beberapa di antaranya naik sepeda motor.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta saat dihubungi mengatakan, pasca terjadi erupsi ini kunjungan wisatawan masih normal seperti hari biasanya. Dengan kunjungan mencapai 300 wisatawan/hari. "Baik objek wisata di Klungkung daratan dan Nusa Penida kunjungan wisatawan masih aman," ujarnya kepada NusaBali.
Diakui, terkait erupsi Gunung Agung dan sempat penutupan bandara tentu berdampak pada wisatawan secara umum. Namun tidak begitu signifikan. Di satu sisi pihaknya tetap melakukan upaya promosi.
Sementara itu, pasca terjadinya erupsi Gunung Agung pada malam Purnama, Kamis (28/6), Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta langsung mengumpulkan Tim Penanggulangan Pengungsi Pra Bencana di Kantor Bupati Klungkung, Jumat (29/6). Rapat untuk membahas langkah langkah antisipasi jika Gunung Agung jika mengalami erupsi yang lebih besar dan mengakibatkan terjadinya gelombang pengungsi seperti terjadi pada September 2017.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung Putu Widiada mengatakan, Gunung Agung mengalami erupsi cukup besar pada Kamis (28/6). Akibatnya terjadi hujan abu cukup tebal disertai suara gemuruh. Warga tertimpa hujan abu pun memilih untuk meninggalkan rumah dan mengungsi sementara. "Namun berdasarkan laporan terakhir Jumat (29/06), warga yang sempat mengungsi tersebut telah kembali pulang ke rumah masing masing," ujarnya.
Menurut Putu Widiada, belum ada pengunggsi memasuki wilayah Klungkung. “Sempat ada laporan ada satu keluarga mengungsi di rumah warga, namun setelah dicek mereka telah pindah ke rumah keluarganya di Denpasar,” ujar Putu Widiada.
Ditambahkan, stok obat obatan, tenda serta masker 20 dus telah siap. Apabila ada pengungsi, Klungkung siap menerima ditempatkan di GOR Swecapura. Bupati Nyoman Suwirta mengimbau kepada seluruh Tim Penanggulangan Pengungsi Pra Bencana untuk bersiap menerima pengungsi yang membutuhkan tempat aman. Instansi terkait seperti KONI selaku pengelola GOR Swecapura, Dinas Sosial PDAM, BPBD, Dinas PU Dinas LHP, PLN dan SatpolPP agar berkoordinasi intensif sehingga tidak mengecewakan para pengungsi. “Mari kita lakukan penanganan pengungsi seperti yang pernah kita lakukan sebelumnya, bila perlu kita tingkatkan lagi. Seluruh OPD terkait agar melakukan koordinasi dan bergerak sesuai tupoksi sehingga jika hal terburuk terjadi kita bisa langsung bergerak,” ujar Bupati asal Nusa Ceningan, Nusa Penida ini. *wan
Pasca erupsi Gunung Agung, hingga sempat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, beberapa jam, kunjungan wisatawan pada objek wisata di Klungkung masih normal atau belum berdampak signifikan. Wisatawan masih nampak ramai berkunjung ke Klungkung, seperti terpantau di Objek Wisata Kertha Gosa, Klungkung Jumat (29/6).
Pengunjung yang didominasi oleh wisatawan mancanegara ini, nampak asyik menikmati keindahan Kertha Gosa. Dari pagi-sore jumlah kunjungan mencapai ratusan, sebagian besar wisatawan rombongan naik bus, mobil dan beberapa di antaranya naik sepeda motor.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta saat dihubungi mengatakan, pasca terjadi erupsi ini kunjungan wisatawan masih normal seperti hari biasanya. Dengan kunjungan mencapai 300 wisatawan/hari. "Baik objek wisata di Klungkung daratan dan Nusa Penida kunjungan wisatawan masih aman," ujarnya kepada NusaBali.
Diakui, terkait erupsi Gunung Agung dan sempat penutupan bandara tentu berdampak pada wisatawan secara umum. Namun tidak begitu signifikan. Di satu sisi pihaknya tetap melakukan upaya promosi.
Sementara itu, pasca terjadinya erupsi Gunung Agung pada malam Purnama, Kamis (28/6), Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta langsung mengumpulkan Tim Penanggulangan Pengungsi Pra Bencana di Kantor Bupati Klungkung, Jumat (29/6). Rapat untuk membahas langkah langkah antisipasi jika Gunung Agung jika mengalami erupsi yang lebih besar dan mengakibatkan terjadinya gelombang pengungsi seperti terjadi pada September 2017.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung Putu Widiada mengatakan, Gunung Agung mengalami erupsi cukup besar pada Kamis (28/6). Akibatnya terjadi hujan abu cukup tebal disertai suara gemuruh. Warga tertimpa hujan abu pun memilih untuk meninggalkan rumah dan mengungsi sementara. "Namun berdasarkan laporan terakhir Jumat (29/06), warga yang sempat mengungsi tersebut telah kembali pulang ke rumah masing masing," ujarnya.
Menurut Putu Widiada, belum ada pengunggsi memasuki wilayah Klungkung. “Sempat ada laporan ada satu keluarga mengungsi di rumah warga, namun setelah dicek mereka telah pindah ke rumah keluarganya di Denpasar,” ujar Putu Widiada.
Ditambahkan, stok obat obatan, tenda serta masker 20 dus telah siap. Apabila ada pengungsi, Klungkung siap menerima ditempatkan di GOR Swecapura. Bupati Nyoman Suwirta mengimbau kepada seluruh Tim Penanggulangan Pengungsi Pra Bencana untuk bersiap menerima pengungsi yang membutuhkan tempat aman. Instansi terkait seperti KONI selaku pengelola GOR Swecapura, Dinas Sosial PDAM, BPBD, Dinas PU Dinas LHP, PLN dan SatpolPP agar berkoordinasi intensif sehingga tidak mengecewakan para pengungsi. “Mari kita lakukan penanganan pengungsi seperti yang pernah kita lakukan sebelumnya, bila perlu kita tingkatkan lagi. Seluruh OPD terkait agar melakukan koordinasi dan bergerak sesuai tupoksi sehingga jika hal terburuk terjadi kita bisa langsung bergerak,” ujar Bupati asal Nusa Ceningan, Nusa Penida ini. *wan
Komentar