Revitalisasi Dianggarkan Rp 2,8 Triliun
Hotel bintang 3, 4 dan 5 akan dibangun dan terintegrasi di kawasan yang dilengkapi convention center berkapasitas 6.000 orang plus padang golf yang dijadikan ekopark.
The Grand Inna Bali Beach dan Kawasan Bakal Di-upgrade
DENPASAR,NusaBali
Kawasan The Grand Inna Bali Beach Hotel, hotel bersejarah yang menjadi salah satu cikal bakal industri pariwisata Bali, dipastikan mengalami perubahan wajah signifikan dalam 2-3 tahun ke depan. Hal tersebut terkait revitalisasi kawasan The Grand Inna Bali Beach Hotel, menjadi kawasan destinasi wisata terpadu atau terintegrasi.
Direktur Utama (Dirut) PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said, mengatakan revitalisasi tersebut tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, yang meminta agar kawasan Grand Inna Bali Beach yang memiliki luas hingga 42 hektare dengan nilai sejarah tinggi, dapat dikembangkan menjadi ikon dan hotel negara di kawasan Sanur Bali. “Beliau (Presiden Jokowi) berkunjung dan berkenan menginap di hotel kita (The Grand Inna Bali Beach) pada 2 Agustus 2017,” ungkap Iswandi Said, di sela-sela pencanangan revitalisasi The Grand Inna Bali Beach Hotel di Sanur Denpasar, Jumat (29/6).
Revitalisasi kawasan The Grand Inna Bali akan menjadi kawasan destinasi terintegrasi seperti yang sudah dikembangan di kawasan Nusa Dua. Ada sejumlah fasilitas yang akan dibangun, yakni hotel bintang 3, hotel bintang 4 dan bintang 5. Fasilitas lain, convention center dengan kapasitas antara 5.000 sampai 6.000 orang. Kemudian kawasan lapangan golf seluas 15 hektare akan dijadikan ekopark. Juga akan dibangun art market (pasar seni) wadah pengusaha UMKM memamerkan dan menjual produknya.
Selanjutnya cottage dengan 110 kamar yang sudah ada, juga akan direvitalisasi. Sedang bangunan hotel tower yang merupakan ikon dari The Grand Inna Bali Beach, tetap dipertahankan. Tidak dilakukan pembongkaran. “Namun desain interiornya akan direnovasi secara modern,” papar Iswandi Said. Direncanakan total kamar yang ada di kawasan Inna Grand Bali Beach, 930 kamar atau mendekati 1.000 kamar dari 525 kamar yang ada saat ini.
Untuk tahap awal akan dibangun hotel bintang 3 di areal selatan dari tower Tha Grand Inna Bali Beach. Baru menyusul nanti pembangunan fasilitas dan pendukung lainnya, hingga rampung 2-3 tahun ke depan. Pengerjaan ‘proyek’ revitalisasi dilakukan empat BUMN Karya yakni PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya dan PT Pembangunan Perumahan. Anggaran revitalisasi sekitar Rp 2,8 triliun. “Itu akan dihitung dan ditanggung berempat (Wastika Karya, Wijaya Karya, Hutama Karya dan Pembangunan Perumahan),” jelas Iswandi Said. “Sedang kita (PT Hotel Indonesia Natour) dari sisi kepemilikan lahan,” tambahnya.
Deputi Menteri BUMN Bidang Energi, Logistik Kawasan dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah, yang menghadiri pencanangan revitalisasi tersebut, menyebutkan revitalisasi merupakan sinergi antara PT Hotel Indonesia Natour (Persero) sebagai pengelola The Inna Grand Bali Beach dengan empat BUMN Karya. “Ini sesuai dengan semangat BUMN hadir untuk Negeri,” ujar Edwin Hidayat Abdullah. Lebih lanjut Edwin mengatakan, revitalisasi dan pengembangan kawasan The Grand Inna Bali Beach, dapat lebih meningkatkan dan menggerakan industri kepariwisataan di Sanur khususnya dan Bali pada umumnya.
Pencanangan revitalisasi kawasan The Grand Inna Bali Beach dihadiri pimpinan keempat BUMN Karya. Masing-masing Direktur Utama PT Wastika Karya I Gusti Ngurah Putra, Direktur PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana, Direktur PT Hutama Karya Bintang Perbowo dan Direktur PT Pembangunan Perumahan Lukman Hidayat. Juga hadir dari pihak Pemprov Bali, Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung, para perbekel dan tokoh masyarakat se-kawasan Sanur, Denpasar. *k17
DENPASAR,NusaBali
Kawasan The Grand Inna Bali Beach Hotel, hotel bersejarah yang menjadi salah satu cikal bakal industri pariwisata Bali, dipastikan mengalami perubahan wajah signifikan dalam 2-3 tahun ke depan. Hal tersebut terkait revitalisasi kawasan The Grand Inna Bali Beach Hotel, menjadi kawasan destinasi wisata terpadu atau terintegrasi.
Direktur Utama (Dirut) PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said, mengatakan revitalisasi tersebut tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, yang meminta agar kawasan Grand Inna Bali Beach yang memiliki luas hingga 42 hektare dengan nilai sejarah tinggi, dapat dikembangkan menjadi ikon dan hotel negara di kawasan Sanur Bali. “Beliau (Presiden Jokowi) berkunjung dan berkenan menginap di hotel kita (The Grand Inna Bali Beach) pada 2 Agustus 2017,” ungkap Iswandi Said, di sela-sela pencanangan revitalisasi The Grand Inna Bali Beach Hotel di Sanur Denpasar, Jumat (29/6).
Revitalisasi kawasan The Grand Inna Bali akan menjadi kawasan destinasi terintegrasi seperti yang sudah dikembangan di kawasan Nusa Dua. Ada sejumlah fasilitas yang akan dibangun, yakni hotel bintang 3, hotel bintang 4 dan bintang 5. Fasilitas lain, convention center dengan kapasitas antara 5.000 sampai 6.000 orang. Kemudian kawasan lapangan golf seluas 15 hektare akan dijadikan ekopark. Juga akan dibangun art market (pasar seni) wadah pengusaha UMKM memamerkan dan menjual produknya.
Selanjutnya cottage dengan 110 kamar yang sudah ada, juga akan direvitalisasi. Sedang bangunan hotel tower yang merupakan ikon dari The Grand Inna Bali Beach, tetap dipertahankan. Tidak dilakukan pembongkaran. “Namun desain interiornya akan direnovasi secara modern,” papar Iswandi Said. Direncanakan total kamar yang ada di kawasan Inna Grand Bali Beach, 930 kamar atau mendekati 1.000 kamar dari 525 kamar yang ada saat ini.
Untuk tahap awal akan dibangun hotel bintang 3 di areal selatan dari tower Tha Grand Inna Bali Beach. Baru menyusul nanti pembangunan fasilitas dan pendukung lainnya, hingga rampung 2-3 tahun ke depan. Pengerjaan ‘proyek’ revitalisasi dilakukan empat BUMN Karya yakni PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya dan PT Pembangunan Perumahan. Anggaran revitalisasi sekitar Rp 2,8 triliun. “Itu akan dihitung dan ditanggung berempat (Wastika Karya, Wijaya Karya, Hutama Karya dan Pembangunan Perumahan),” jelas Iswandi Said. “Sedang kita (PT Hotel Indonesia Natour) dari sisi kepemilikan lahan,” tambahnya.
Deputi Menteri BUMN Bidang Energi, Logistik Kawasan dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah, yang menghadiri pencanangan revitalisasi tersebut, menyebutkan revitalisasi merupakan sinergi antara PT Hotel Indonesia Natour (Persero) sebagai pengelola The Inna Grand Bali Beach dengan empat BUMN Karya. “Ini sesuai dengan semangat BUMN hadir untuk Negeri,” ujar Edwin Hidayat Abdullah. Lebih lanjut Edwin mengatakan, revitalisasi dan pengembangan kawasan The Grand Inna Bali Beach, dapat lebih meningkatkan dan menggerakan industri kepariwisataan di Sanur khususnya dan Bali pada umumnya.
Pencanangan revitalisasi kawasan The Grand Inna Bali Beach dihadiri pimpinan keempat BUMN Karya. Masing-masing Direktur Utama PT Wastika Karya I Gusti Ngurah Putra, Direktur PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana, Direktur PT Hutama Karya Bintang Perbowo dan Direktur PT Pembangunan Perumahan Lukman Hidayat. Juga hadir dari pihak Pemprov Bali, Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung, para perbekel dan tokoh masyarakat se-kawasan Sanur, Denpasar. *k17
Komentar