KKN Jangan Sekadar Formalitas
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program rutinitas oleh Perguruan Tinggi (PT) sebagai wujud Tri Darma Perguruan Tinggi.
SEMARAPURA, NusaBali
Namun KKN jangan hanya sekadar formalitas atau seremonial. Namun ada implementasi lebih lanjut terkait apa yang bisa diberikan oleh PT kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menerima mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta yang akan melaksanakan KKN di Klungkung. Penerimaan dilaksanakan di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Jumat (29/6).
Bupati Suwirta juga berharap kepada seluruh mahasiswa untuk melihat dan memahami situasi atau kondisi desa masing-masing yang mempunyai karakteristik berbeda. Berkoordinasi dan berkomunikasi lebih banyak dengan para perbekel dan aparat desa dalam melaksanakan suatu kegiatan. “Pahami situasi desa dan lakukan kegiatan sesuai dengan potensi yang ada. Yang paling penting bergaul dengan baik karena didesa tidak sama dengan dikota,” pesan Bupati Suwirta.
Lebih lanjut dikatakan, seiring dengan perkembangan pariwisata di Klungkung khususnya di Nusa Penida, Bupati Suwirta meminta kepada mahasiswa peserta KKN untuk memahami potensi-potensi yang ada, merumuskan masalah-masalah maupun memberikan pembinaan-pembinaan. Karena menurutnya, pariwisata menyangkut berbagai permasalahan yang ada didalamnya. “Mahasiswa KKN harus mampu merubah pola pikir masyarakat, agar masyarakat tidak hanya melihat aut putnya saja tetapi juga harus melihat prosesnya,” ujar Bupati Suwirta.
Dosen Pembimbing Lapangan UGM Jogjakarta I Gusti Ngurah Putra mengatakan, berharap kepada mahasiswanya yang akan mengikuti KKN agar mampu menggali potensi yang ada dan bisa memecahkan masalah-masalah dengan dasar pengetahuan yang cukup. Disamping itu, mahasiswa bisa memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembangunan di desa.
I Gusti Ngurah Putra menyampaikan, memilih Klungkung untuk lokasi KKN karena kabupaten ini memiliki banyak potensi luar biasa terutama dari segi pariwisata, pertanian maupun sosial ekonomi. Mahasiswa yang menjalani KKN tersebar di Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan dan Desa Batukandik, Kecamatan Nusa Penida. Masing-masing desa dijatah 30 mahasiswa untuk KKN selama 50 hari.*wan
Namun KKN jangan hanya sekadar formalitas atau seremonial. Namun ada implementasi lebih lanjut terkait apa yang bisa diberikan oleh PT kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menerima mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta yang akan melaksanakan KKN di Klungkung. Penerimaan dilaksanakan di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Jumat (29/6).
Bupati Suwirta juga berharap kepada seluruh mahasiswa untuk melihat dan memahami situasi atau kondisi desa masing-masing yang mempunyai karakteristik berbeda. Berkoordinasi dan berkomunikasi lebih banyak dengan para perbekel dan aparat desa dalam melaksanakan suatu kegiatan. “Pahami situasi desa dan lakukan kegiatan sesuai dengan potensi yang ada. Yang paling penting bergaul dengan baik karena didesa tidak sama dengan dikota,” pesan Bupati Suwirta.
Lebih lanjut dikatakan, seiring dengan perkembangan pariwisata di Klungkung khususnya di Nusa Penida, Bupati Suwirta meminta kepada mahasiswa peserta KKN untuk memahami potensi-potensi yang ada, merumuskan masalah-masalah maupun memberikan pembinaan-pembinaan. Karena menurutnya, pariwisata menyangkut berbagai permasalahan yang ada didalamnya. “Mahasiswa KKN harus mampu merubah pola pikir masyarakat, agar masyarakat tidak hanya melihat aut putnya saja tetapi juga harus melihat prosesnya,” ujar Bupati Suwirta.
Dosen Pembimbing Lapangan UGM Jogjakarta I Gusti Ngurah Putra mengatakan, berharap kepada mahasiswanya yang akan mengikuti KKN agar mampu menggali potensi yang ada dan bisa memecahkan masalah-masalah dengan dasar pengetahuan yang cukup. Disamping itu, mahasiswa bisa memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembangunan di desa.
I Gusti Ngurah Putra menyampaikan, memilih Klungkung untuk lokasi KKN karena kabupaten ini memiliki banyak potensi luar biasa terutama dari segi pariwisata, pertanian maupun sosial ekonomi. Mahasiswa yang menjalani KKN tersebar di Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan dan Desa Batukandik, Kecamatan Nusa Penida. Masing-masing desa dijatah 30 mahasiswa untuk KKN selama 50 hari.*wan
Komentar