Diangkat, atau Jasad Para Korban Direlakan
Dua Opsi untuk KM Sinar Bangun
MEDAN, NusaBali
Posisi karamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba akhirnya ditemukan melalui alat Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot dalam air. Saat ini, tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) tengah membahas dua opsi untuk proses evakuasinya.
"Itu menjadi bahan rapat kami hari ini. Kami sudah menemukan target, tapi kami masih mencari cara untuk mengangkat obyek yang ditemukan. Ada dua opsi yang disiapkan," ujar Kepala Kantor SAR Medan Budiawan pada Jumat (29/6).
Budiawan menjelaskan, opsi pertama yang mungkin diambil adalah mengangkat kapal meski memakan waktu. Kedua, tetap membiarkan kapal dan merelakan jasad para korban tetap di dalam Danau Toba. Jika opsi kedua yang diambil, akan dilakukan tabur bunga untuk mendoakan korban.
Ia menjelaskan, opsi kedua itu muncul setelah mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya kondisi medan. Danau Toba mempunyai kedalaman sangat tinggi, sehingga keselamatan personel harus diperhatikan.
"Kami harus pikir matang-matang soal keselamatan, bagaimana kami menolong obyek ini. Nantinya opsi ini akan dirundingkan dengan Basarnas, pemkab, dan keluarga korban," kata Budiawan seperti dilansir tempo.
Proses evakuasi KM Sinar Bangun yang telah memasuki hari ke-12 terus dilanjutkan pada hari ini. Namun proses ini akan lebih terfokus pada dua target, yaitu menemukan korban dan pemantauan melalui udara.
Sementara itu, proses evakuasi KM Sinar Bangun masih menggunakan alat yang sama. Selain menggunakan ROV, tim menggunakan alat pukat harimau yang akan dibantu dengan KMP Sumut 1 dan KMP Sumut 2. Alat baru juga terus didatangkan untuk memperjelas gambar dari ROV.
"Tadi malam sudah sampai, tapi teknisnya, bagian tim teknis yang lebih paham. Kami juga meminta doa restu agar bisa menyelesaikan tugas-tugas kami dengan baik dan maksimal," tutur Budiawan.*
Posisi karamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba akhirnya ditemukan melalui alat Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot dalam air. Saat ini, tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) tengah membahas dua opsi untuk proses evakuasinya.
"Itu menjadi bahan rapat kami hari ini. Kami sudah menemukan target, tapi kami masih mencari cara untuk mengangkat obyek yang ditemukan. Ada dua opsi yang disiapkan," ujar Kepala Kantor SAR Medan Budiawan pada Jumat (29/6).
Budiawan menjelaskan, opsi pertama yang mungkin diambil adalah mengangkat kapal meski memakan waktu. Kedua, tetap membiarkan kapal dan merelakan jasad para korban tetap di dalam Danau Toba. Jika opsi kedua yang diambil, akan dilakukan tabur bunga untuk mendoakan korban.
Ia menjelaskan, opsi kedua itu muncul setelah mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya kondisi medan. Danau Toba mempunyai kedalaman sangat tinggi, sehingga keselamatan personel harus diperhatikan.
"Kami harus pikir matang-matang soal keselamatan, bagaimana kami menolong obyek ini. Nantinya opsi ini akan dirundingkan dengan Basarnas, pemkab, dan keluarga korban," kata Budiawan seperti dilansir tempo.
Proses evakuasi KM Sinar Bangun yang telah memasuki hari ke-12 terus dilanjutkan pada hari ini. Namun proses ini akan lebih terfokus pada dua target, yaitu menemukan korban dan pemantauan melalui udara.
Sementara itu, proses evakuasi KM Sinar Bangun masih menggunakan alat yang sama. Selain menggunakan ROV, tim menggunakan alat pukat harimau yang akan dibantu dengan KMP Sumut 1 dan KMP Sumut 2. Alat baru juga terus didatangkan untuk memperjelas gambar dari ROV.
"Tadi malam sudah sampai, tapi teknisnya, bagian tim teknis yang lebih paham. Kami juga meminta doa restu agar bisa menyelesaikan tugas-tugas kami dengan baik dan maksimal," tutur Budiawan.*
1
Komentar