6 Nakhoda Kabupaten Lolos CAT
Empat perempuan juga lolos proses CAT calon Komisioner KPU Bali: Kadek Wirathi, Luh Putu Sri Widiastini, Putu Ariyanti Suningsih, Luh Darayoni
Seleksi Calon Komisioner KPU Bali
DENPASAR, NusaBali
Seluruh 6 Ketua KPU Kapupaten/Kota se-Bali yang ikut seleksi calon Komisioner KPU Bali 2018-2023 dinyatakan lolos melalui CAT (Computer Assisted Test). Selain itu, dua incumbent (Komisioner KPU Bali 2013-2018) juga lolos proses CAT dengan passing grade (batas nilai minimal sebagai acuan) 60 tersebut, yakni Ni Kadek Wirathi dan I Wayan Jondra.
Ada 34 kandidat yang ikut seleksi calon Kimisoaner KPU Bali 2018-2013, melalui proses CAT. Dari jumlah itu, hanya 14 kandidat yang memenuhi syarat passing grade berdasarkan hasil CAT yang dilaksanakan di Kampus STIKOM Bali dan hasilnya diumukan Panitia Seleksi (Pansel), Sabtu (30/6). Sedangkan 20 kandidat lainnya tereliminasi, karena gagal tembus passing grade.
Yang mengejutkan, Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Bali, Gede Agus Astapa, malah gugur. Padahal, mantan wartawan ini diunggulkan bisa mewakili kalangan jurnalis di KPU. Selain Agus Atspa, dua wartawan lagi juga gugur, yakni I Wayan Suyadnya dan Wayan Supartha. Satu-satunya wartawan yang lolos seleksi CAT adalah Ida Bagus Saskara.
Informasi yang dihimpun NusaBali, dari seleksi melalui CAT, passing grade ditentukan 60 kemarin. Nah, yang mampu melewati passing grade hanya 14 orang. Mereka berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, meliputi tes psikologi, tes kesehatan, dan wawancara.
Termasuk di antara 14 kandidat yang lolos seleksi CAT ini adalah 6 Ketua KPU Kabupaten/Kota se-Bali, yakni Anak Agung Gede Raka Nakula (Ketua KPU Badung), I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya (Ketua KPU Jembrana), I Gede Jhon Darmawan (Ketua KPU Denpasar), I Made Kariada (Ketua KPU Klungkung), I Dewa Agung Gede Lidartawan (Ketua KPU Bangli), dan Luh Darayoni (Ketua KPU Tabanan).
Dua incumbent Komisioner KPU Bali 2018-2023, Ni Kadek Wirathi dan I Wayan Jondra, juga lolos seleksi CAT. Selain itu, ada 4 Komisionber KPU Kabupaten/Kota yang lolos seleksi CAT, masing-masing Putu Ariyanti Suningsih (anggota KPU Bangli), I Gusti Ngurah Agung Darmayuda (anggota KPU Denpasar), I Made Raka Suwarna (Komisioner KPU Denpasar), dan Ni Luh Putu Sri Widiyastini (anggota KPU Buleleng). Hanya 2 orang dari 14 kandidat lolos seleksi CAT berasal dari internal KPU, yakni Nyoman Gede Anggawarsa (wiraswasta) dan Ida Bagus Saskara (wartawan).
Ketua Timsel Calon Komisioner KPU Bali, Luh Riniti Rahayu, mengungkapkan usai pross CAT, hasilnya langsung diumumkan, sehingga tidak ada dugaan-dugaan ada permainan. “Ini CAT merupakan tes berdasarkan kemampuan sendiri. Ada 1.000 soal yang diambil secara acak, kemudian 120 soal yang diambil secara acak diberikan kepada kandidat untuk dikerjakan dalam waktu 100 menit. Dari passing grade nilai 60, yang lolos cuma 14 orang,” ujar Riniti Rahayu kepada NusaBali, Jumat (29/6) malam.
Menurut Riniti, banyak kandidat yang tidak lolos proses CAT, karena memang mengandalkan kemampuan otak. Riniti bersyukur ada 4 perempuan yang lolos proses CAT ini, yakni Kadek Wirathi, Luh Putu Sri Widiastini, Putu Ariyanti Suningsih, dan Luh Darayoni. “Ada 4 perempuan yang bisa lolos, sehingga otomatis sudah memenuhi kuota minimal 30 persen. Mereka juga bisa diandalkan urusan otak. Ini prosesnya fair,” ujar aktivis dan akademisi dari Universitas Ngurah Rai Denpasar ini.
Riniti menyebutkan, usai CAT, tahapan tes psikologi bagi 14 kandidat yang lolos akan dilaksanakan 2-3 Juli 2018 nanti, di Hotel Santhi Denpasar. Setelah itu, lanjut dengan tes kesehatan dan jasmani pada 11 Juli 2018. “Sedangkan tes wawancara akan kami laksanakan 18 Juli 2018,” beber Ketua Bali Sruti yang notabene mantan Komisioner KPU Bali ini.
Dari 14 kandidat ini, kata Riniti, nantinya akan dijaring menjadi 10 besar untuk berproses di KPU RI. Selanjutnya, 5 orang dari 10 besar tersebut akan dipilih dan ditetapkan KPU RI sebagai Komisioner KPU Bali 2018-2023. Penetapan dilakukan 26 Juli 2018 mendatang. “Proses seleksi ini sesuai dengan aturan yang berlaku dan transparan pelaksanaannya, sehingga menghasilkan penyelenggara Pemilu yang berkualitas,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Denpasar I Gede Jhon Darmawan mengaku bersyukur bisa lolos CAT dalam seleksi calon Komisioner KPU Bali. Namun, dirinya harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa terpilih menjadi Komisioner KPU Bali, karena semua pesaingnya rata-rata berat. “Kalau melihat yang lolos CAT ini, saya kira berat semua. Nggak ada yang ringan,” papar Jhon Darmawan saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Jhon Darmawan mengaku akan memanfaatkan peluang dan kesempatan. Bagi dia, semua kandidat punya peluang dan kesempatan, karena rata-rata punya kemampuan dalam dunia kepemiluan. “Sekarang bagaimana memanfaatkan peluang dan kesempatan itu. Saya akan ikuti proses ini sebaik-baiknya untuk merebut peluang dan kesempatan itu. Mohon doa restunya, karena ini juga tidak lepas dari garis tangan,” tandas pria asal Sesetan, Denpasar Selatan yang sudah dua periode duduk di KPU Denpasar ini.
Jhan Darmawan sendiri lolos proses CAT bersama dua rekannya sesama anggota KPU Denpasar, yakni Made Raka Suwarna dan I Gusti Agung Darmayudha. Jhon Darmawan mengatakan siap berkompetisi secara sehat dengan kedua rekannya itu. Siapa pun nanti terpilih, merekalah yang terbaik. “Semuanya punya kualitas, hasil CATnya nggak beda-beda jauh nilainya.”
Dikonfirmasi terpisah, incumbent Ni Kadek Wirathi juga mengaku bersyukur bisa lolos proses CAT. Dia berharap bisa melanjutkan pengabdiannya sebagai Komisioner KPU Bali 2018-2023. “Syukur-syukur nanti bisa lolos melanjutkan tugas di kepemiluan,” ujar perempuan asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang sudah malang melintang di dunia kepemiluan mulai dari sebagai Panwaslu Denpasar ini.
Menurut Kadek Wirathi, dirinya harus optimistis dalam berjuang memperebutkan posisi 5 besar. Wirathi tidak hanya ingin lolos semata, tapi memenuhi perjuangan kaum perempuan. “Dari 8 perempuan yang bertarung dalam seleksi ini, 4 orang telah lolos termasuk saya. Selanjutnya, saya target lolos 5 besar dan kembali jadi Komisioner KPU Bali,” katanya. *nat
DENPASAR, NusaBali
Seluruh 6 Ketua KPU Kapupaten/Kota se-Bali yang ikut seleksi calon Komisioner KPU Bali 2018-2023 dinyatakan lolos melalui CAT (Computer Assisted Test). Selain itu, dua incumbent (Komisioner KPU Bali 2013-2018) juga lolos proses CAT dengan passing grade (batas nilai minimal sebagai acuan) 60 tersebut, yakni Ni Kadek Wirathi dan I Wayan Jondra.
Ada 34 kandidat yang ikut seleksi calon Kimisoaner KPU Bali 2018-2013, melalui proses CAT. Dari jumlah itu, hanya 14 kandidat yang memenuhi syarat passing grade berdasarkan hasil CAT yang dilaksanakan di Kampus STIKOM Bali dan hasilnya diumukan Panitia Seleksi (Pansel), Sabtu (30/6). Sedangkan 20 kandidat lainnya tereliminasi, karena gagal tembus passing grade.
Yang mengejutkan, Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Bali, Gede Agus Astapa, malah gugur. Padahal, mantan wartawan ini diunggulkan bisa mewakili kalangan jurnalis di KPU. Selain Agus Atspa, dua wartawan lagi juga gugur, yakni I Wayan Suyadnya dan Wayan Supartha. Satu-satunya wartawan yang lolos seleksi CAT adalah Ida Bagus Saskara.
Informasi yang dihimpun NusaBali, dari seleksi melalui CAT, passing grade ditentukan 60 kemarin. Nah, yang mampu melewati passing grade hanya 14 orang. Mereka berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, meliputi tes psikologi, tes kesehatan, dan wawancara.
Termasuk di antara 14 kandidat yang lolos seleksi CAT ini adalah 6 Ketua KPU Kabupaten/Kota se-Bali, yakni Anak Agung Gede Raka Nakula (Ketua KPU Badung), I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya (Ketua KPU Jembrana), I Gede Jhon Darmawan (Ketua KPU Denpasar), I Made Kariada (Ketua KPU Klungkung), I Dewa Agung Gede Lidartawan (Ketua KPU Bangli), dan Luh Darayoni (Ketua KPU Tabanan).
Dua incumbent Komisioner KPU Bali 2018-2023, Ni Kadek Wirathi dan I Wayan Jondra, juga lolos seleksi CAT. Selain itu, ada 4 Komisionber KPU Kabupaten/Kota yang lolos seleksi CAT, masing-masing Putu Ariyanti Suningsih (anggota KPU Bangli), I Gusti Ngurah Agung Darmayuda (anggota KPU Denpasar), I Made Raka Suwarna (Komisioner KPU Denpasar), dan Ni Luh Putu Sri Widiyastini (anggota KPU Buleleng). Hanya 2 orang dari 14 kandidat lolos seleksi CAT berasal dari internal KPU, yakni Nyoman Gede Anggawarsa (wiraswasta) dan Ida Bagus Saskara (wartawan).
Ketua Timsel Calon Komisioner KPU Bali, Luh Riniti Rahayu, mengungkapkan usai pross CAT, hasilnya langsung diumumkan, sehingga tidak ada dugaan-dugaan ada permainan. “Ini CAT merupakan tes berdasarkan kemampuan sendiri. Ada 1.000 soal yang diambil secara acak, kemudian 120 soal yang diambil secara acak diberikan kepada kandidat untuk dikerjakan dalam waktu 100 menit. Dari passing grade nilai 60, yang lolos cuma 14 orang,” ujar Riniti Rahayu kepada NusaBali, Jumat (29/6) malam.
Menurut Riniti, banyak kandidat yang tidak lolos proses CAT, karena memang mengandalkan kemampuan otak. Riniti bersyukur ada 4 perempuan yang lolos proses CAT ini, yakni Kadek Wirathi, Luh Putu Sri Widiastini, Putu Ariyanti Suningsih, dan Luh Darayoni. “Ada 4 perempuan yang bisa lolos, sehingga otomatis sudah memenuhi kuota minimal 30 persen. Mereka juga bisa diandalkan urusan otak. Ini prosesnya fair,” ujar aktivis dan akademisi dari Universitas Ngurah Rai Denpasar ini.
Riniti menyebutkan, usai CAT, tahapan tes psikologi bagi 14 kandidat yang lolos akan dilaksanakan 2-3 Juli 2018 nanti, di Hotel Santhi Denpasar. Setelah itu, lanjut dengan tes kesehatan dan jasmani pada 11 Juli 2018. “Sedangkan tes wawancara akan kami laksanakan 18 Juli 2018,” beber Ketua Bali Sruti yang notabene mantan Komisioner KPU Bali ini.
Dari 14 kandidat ini, kata Riniti, nantinya akan dijaring menjadi 10 besar untuk berproses di KPU RI. Selanjutnya, 5 orang dari 10 besar tersebut akan dipilih dan ditetapkan KPU RI sebagai Komisioner KPU Bali 2018-2023. Penetapan dilakukan 26 Juli 2018 mendatang. “Proses seleksi ini sesuai dengan aturan yang berlaku dan transparan pelaksanaannya, sehingga menghasilkan penyelenggara Pemilu yang berkualitas,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Denpasar I Gede Jhon Darmawan mengaku bersyukur bisa lolos CAT dalam seleksi calon Komisioner KPU Bali. Namun, dirinya harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa terpilih menjadi Komisioner KPU Bali, karena semua pesaingnya rata-rata berat. “Kalau melihat yang lolos CAT ini, saya kira berat semua. Nggak ada yang ringan,” papar Jhon Darmawan saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Jhon Darmawan mengaku akan memanfaatkan peluang dan kesempatan. Bagi dia, semua kandidat punya peluang dan kesempatan, karena rata-rata punya kemampuan dalam dunia kepemiluan. “Sekarang bagaimana memanfaatkan peluang dan kesempatan itu. Saya akan ikuti proses ini sebaik-baiknya untuk merebut peluang dan kesempatan itu. Mohon doa restunya, karena ini juga tidak lepas dari garis tangan,” tandas pria asal Sesetan, Denpasar Selatan yang sudah dua periode duduk di KPU Denpasar ini.
Jhan Darmawan sendiri lolos proses CAT bersama dua rekannya sesama anggota KPU Denpasar, yakni Made Raka Suwarna dan I Gusti Agung Darmayudha. Jhon Darmawan mengatakan siap berkompetisi secara sehat dengan kedua rekannya itu. Siapa pun nanti terpilih, merekalah yang terbaik. “Semuanya punya kualitas, hasil CATnya nggak beda-beda jauh nilainya.”
Dikonfirmasi terpisah, incumbent Ni Kadek Wirathi juga mengaku bersyukur bisa lolos proses CAT. Dia berharap bisa melanjutkan pengabdiannya sebagai Komisioner KPU Bali 2018-2023. “Syukur-syukur nanti bisa lolos melanjutkan tugas di kepemiluan,” ujar perempuan asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang sudah malang melintang di dunia kepemiluan mulai dari sebagai Panwaslu Denpasar ini.
Menurut Kadek Wirathi, dirinya harus optimistis dalam berjuang memperebutkan posisi 5 besar. Wirathi tidak hanya ingin lolos semata, tapi memenuhi perjuangan kaum perempuan. “Dari 8 perempuan yang bertarung dalam seleksi ini, 4 orang telah lolos termasuk saya. Selanjutnya, saya target lolos 5 besar dan kembali jadi Komisioner KPU Bali,” katanya. *nat
Komentar