nusabali

121 Warga Masih Bertahan di Pengungsian

  • www.nusabali.com-121-warga-masih-bertahan-di-pengungsian

2 Hari Psca Terjadinya Erupsi Gunung Agung

AMLAPURA, NusaBali

Sebagian besar dari 1.104 warga asal Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang sempat mengungsi akibat erupsi Gunung Agung di Karangasem, Kamis (28/6) malam, sudah meninggalkan tempat pengungsian. Hingga Sabtu (30/6), hanya 121 pengungsi yang masih bertahan di pengungsian.

Warga yang masih bertahan di pengungsian berjumlah 121 oang ini semuanya berasatl dari Banjar Bukit Galah, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem. Merela pilih tetap mengungsi di Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, karena jalan menuju kampungnya terputus.

Informasi yang dihimpun NusaBali, pengungsi asal Banjar Bukit Galah, Desa Sebudi ini sebenarnya sudah mengungsi sejak September 2017 lalu. Ketika sudah berada di pengungsian, terjadi hujan lebat dan banjir yang menyebabkan jalan menuju Banjar Bukit Galah sejauh 4 kilometer dari jalan raya rusak berat dan putus.

“Makanya, 121 warga kami masih bertahan di pengungsian, sambil menunggu jalan yang rusak diperbaiki pemerintah,” ungkap Kelian Adat Banjar Bukit, I Putu Suyasa, Sabtu kemarin. Jika warganya ini memaksakan pulang, pihaknya khawatir nantinya petugas sulit melakukan evakuasi kalau Gunung Agung kembali erupsi, mengingat kondisi jalan rusak parah.

Sedangkan Perbekel Amerta Bhuana, I Wayan Suara, mengatakan pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada 121 pengungsi asal Banjar Bukit, Desa Sebudi yang mengungsi di Banjar Tegeh ini. “Kami anggap krama tamiu ini telah menjadi bagian dari keluarga kami di sini. Makanya pelayanannya kami berikan yang optimal,” jelas Wayan Suara.

Sementara, pengungsi lainnya yang tersebar di Desa Duda (Kecamatan Selat), Desa Duda Timur (Kecamatan Selat), Aula Kantor Camat Selat, dan wilayah Kecamatan Kubu, telah pulang ke rumah masing-masing, Minggu kemarin. Mereka pulang setelah sehari semalam mengungsi, karena aktivitas vulkanik Gunung Agung sudah menurun.

“Seluruh pengungsi telah pulang ke rumahnya masing-masing, tadi pagi (kemarin). Sebab, situasi Gunung Agung aman,” ungkap Camat Kubu, I  Made Suartana, saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Sabtu kemarin.

Semula, ada tiga titik pengungsuan di wilayah Kecamatan Kubu, Karangasem, menyusul erupsi Gunung Agung, Kamis malam. Rinciannya, di Aula Kantor Desa Ban (Kecamatan Kubu) sebanyak 202 pengungsi, di Bale Banjar Juntal Kaja (Desa/Kecamatan Kubu) sebanyak 60 pengungsi, dan Aula Kantor Desa Dukuh (Kecamatan Kubu) sebanyak 50 pengungsi.

Selain itu, ada 238 warga yang mengungsi di Banjar Bencingah, Desa Duda, Kecamatan Selat, sejak Jumat (29/6) dinihari. Mereka semuanya berasal dari Banjar Sebudi, Desa Sebudi, Kecamatan Selat. Seluru 238 pengungsi ini sudah pulang ke Desa Sebudi, Sabtu pagi.

“Pagi-pagi tadi (kemarin) pengungsi telah bersih-bersih dan bilang mau pulang ke desanya. Kami persilakan saja. Jika sewaktu-waktu aktivitas Gunung Agung kembali meningkat, mereka juga dipersialan mengungsi lagi ke sini. Kami siap tampung dan berikan pelayanan,” papar Perbekel Duda, I Gusti Agung Ngurah Putra.

Sementara itu, kunjungan wisatawan ke Pura Besakih, Desa Pakraman Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem menurun drastis pasca erupsi Gunung Agung. "Sejak terjadi letusan dan hembusan dari kemarin (Jumat), kunjungan wisatawan ke Pura Besakih sampai sore ini (kemarin) baru 100 orang," ujar Plt Manajer Operasional Objek Wisata Pura Besakih, Wayan Ngawit, dilansir detikcom terpisah, Sabtu kemarin.

Disebutkan, sebelum erupsi Gunung Agung, kunjungan wisatawan baik asing maupun domestik ke Pura Besakih mencapai kisaran 700-800 orang per hari. Menurut Wayan Ngawit, Pura Besakih berada di radius 7 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. Radius ini membuat sebagaian wisatawan merasa khawatir untuk datang. Namun, untuk kegiatan persembahyangan, tetap berjalan seperti biasa. "Krama tangkil sembahyang masih banyak," katanya. *k16

Komentar