Jenazah TKW asal Pacung Diserahkan ke Keluarga
Jenazah tenaga kerja wanita (TKW), Ni Kadek Pariani, 33, asal Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang meninggal di Turki, akhirnya tiba di rumah duka Banjar Alas Sari, Desa Pacung, Sabtu (30/6) dini hari.
SINGARAJA, NusaBali
Jenazah diserahkan pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) kepada orangtua Pariani, sekitar pukul 02.45 wita. Penyerahan disaksikan pihak aparat Desa Pacung, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng.
Pemulangan jenazah almarhum difasilitasi BP3TKI Bali, dan Konsulat RI di Istanbul, Turki. Pemulangan janazah sempat terkendala karena Bandara Internasional Ngurah Rai, Yuban, Badung ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Agung. Akibat penutupan itu, jenazah sempat beberapa jam berada di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
Jenazah akhirnya bisa diterbangkan ke Bali, setelah bandara dibuka. Jenazah tiba sekitar pukul 12.00 wita, kemudian langsung diberangkatkan menuju rumah duka di Desa Pacung. Dari Denpasar jenazah diantar dengan mobil ambulans. Sampai di Dusun Alassari sekitar pukul 02.45 Wita. Pihak orangtua dan keluarga yang sudah menunggu kedatangan jenazah langsung menurunkan peti jenazah dari ambulans. Peti jenasah kemudian di tempatkan di ruang kamar rumah orangtuanya.
Jenazah almarhum diserahkan secara resmi oleh Kepala Sekai (Kasi) Perlindungan BP3TKI, Atep. Penyerahan jenazah disaksikan Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Perluasan Kerja (Pentaluas) Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Dinakertrans) Wayan Sulia dan aparat Desa Pacung.
Usai menyerahkan, Atep menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhum. Dia juga menyampaikan pesan kepada orangtua dan kerabat agar kalau nantinya kembali ingin bekerja ke luar negeri agar mengikuti prosedur yang sudah diatur.
Dia mengingatkan agar kalau ingin bekerja ke luar negeri jngan memekai jalur mandiri, namun menggunakan perusahaan atau agen resmi, sehingga pengalaman seperti yang dialami almarhum tidak terulang.
Orangtua almarhum Wayan Karidana mengucapkan terimakasih atas bantuan pihak Konsukat Istanbul, BP3TKI Bali, Disnakertrans, dan aparat pemerintah desa. Tanpa bantuan aparat pemerintah dirinya tidak terpikirkan akan bisa memulangkan jenazah anak kedua dari sembilan bersaudara itu. Sementara untuk upacara peguburan, Karidana menyatakan akan menggelar upacara penguburan dengan tingkatan upacara makingsan ring Segara pada 8 Juli 2018 mendatang. “Terimakasih sudah membantu dan kalau tanpa bantuan bapak pemerintah saya tidak tahu apakah bisa jenazah anak kami dipulangkan,” katanya.
TKW Kadek Pariani meninggal dunia Minggu (24/6) lalu karena sakit komplikasi Paru-Paru dan Stroke di sebuah rumah sakit di Turki. Pihak keluarga sempat pasrah karena tidak punya biaya pemulangan. Karena Pariani berangkat secara mandiri, tanpa tercatat di BP3TKI. *k19
Jenazah diserahkan pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) kepada orangtua Pariani, sekitar pukul 02.45 wita. Penyerahan disaksikan pihak aparat Desa Pacung, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng.
Pemulangan jenazah almarhum difasilitasi BP3TKI Bali, dan Konsulat RI di Istanbul, Turki. Pemulangan janazah sempat terkendala karena Bandara Internasional Ngurah Rai, Yuban, Badung ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Agung. Akibat penutupan itu, jenazah sempat beberapa jam berada di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
Jenazah akhirnya bisa diterbangkan ke Bali, setelah bandara dibuka. Jenazah tiba sekitar pukul 12.00 wita, kemudian langsung diberangkatkan menuju rumah duka di Desa Pacung. Dari Denpasar jenazah diantar dengan mobil ambulans. Sampai di Dusun Alassari sekitar pukul 02.45 Wita. Pihak orangtua dan keluarga yang sudah menunggu kedatangan jenazah langsung menurunkan peti jenazah dari ambulans. Peti jenasah kemudian di tempatkan di ruang kamar rumah orangtuanya.
Jenazah almarhum diserahkan secara resmi oleh Kepala Sekai (Kasi) Perlindungan BP3TKI, Atep. Penyerahan jenazah disaksikan Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Perluasan Kerja (Pentaluas) Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Dinakertrans) Wayan Sulia dan aparat Desa Pacung.
Usai menyerahkan, Atep menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhum. Dia juga menyampaikan pesan kepada orangtua dan kerabat agar kalau nantinya kembali ingin bekerja ke luar negeri agar mengikuti prosedur yang sudah diatur.
Dia mengingatkan agar kalau ingin bekerja ke luar negeri jngan memekai jalur mandiri, namun menggunakan perusahaan atau agen resmi, sehingga pengalaman seperti yang dialami almarhum tidak terulang.
Orangtua almarhum Wayan Karidana mengucapkan terimakasih atas bantuan pihak Konsukat Istanbul, BP3TKI Bali, Disnakertrans, dan aparat pemerintah desa. Tanpa bantuan aparat pemerintah dirinya tidak terpikirkan akan bisa memulangkan jenazah anak kedua dari sembilan bersaudara itu. Sementara untuk upacara peguburan, Karidana menyatakan akan menggelar upacara penguburan dengan tingkatan upacara makingsan ring Segara pada 8 Juli 2018 mendatang. “Terimakasih sudah membantu dan kalau tanpa bantuan bapak pemerintah saya tidak tahu apakah bisa jenazah anak kami dipulangkan,” katanya.
TKW Kadek Pariani meninggal dunia Minggu (24/6) lalu karena sakit komplikasi Paru-Paru dan Stroke di sebuah rumah sakit di Turki. Pihak keluarga sempat pasrah karena tidak punya biaya pemulangan. Karena Pariani berangkat secara mandiri, tanpa tercatat di BP3TKI. *k19
Komentar