Tingkat Partisipasi Pemilih di Tabanan Tertinggi
Angka partisipasi pemilih di Pilgub Bali yang digelar pada 27 Juni 2018 lalu terbilang sedang di angka 70,43 persen.
DENPASAR, NusaBali
Dari seluruh daerah kabupaten/kota di Bali, tingkat partisipasi pemilih tertinggi terdapat di kabupaten Tabanan, yakni mencapai 81,34 persen. Sementara tingkat partisipasi paling rendah di Kabupaten Buleleng mencapai 57,48 persen.
Dari data yang dihimpun NusaBali, Sabtu (30/6) dari daftar pemilih tetap (DPT) sebesar 358.154 orang di Kabupaten Tabanan sebanyak 291.325 orang suaranya sah dan 66.829 tidak sah alias golput. Ini berarti tingkat partisipasi sebesar 81,34 persen. Sementara di Kabupaten Buleleng angka golput paling tinggi sebantaj 236.242 orang dari jumlah DPT sebeesar 555.555 dan suara sah 319.313. Tingkat partisipasi pemilih rendah juga tampak di Kabupaten Karangasem yang hanya 59,35 persen dari jumlah DPT sebesar 376.752 orang.
Terkait tingkat partisipasi pemilih yang paling tinggi untuk Kabupaten Tabanan, Komisioner KPU Tabanan I Putu Weda Subawa mengatakan angka partisipasi pemilih pada Pilgub Bali 2018 ini melampui target. Dari yang ditarget 80 persen, kini mencapai lebih dari 80 persen.
Sementara secara keseluruhan tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih Cagub-Cawagub di Pilgub Bali, 27 Juni 2018 sebesar 70 persenan dinilai masih tergolong tinggi oleh pengamat politik, hukum, pemerintahan dan praktisi pemilu, Dr I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa SH MH. Kepada NusaBali, Jumat (29/6) siang, Lanang Perbawa mengatakan adanya peraturan presiden tentang Hari Libur Nasional pada 27 Juni 2018 dan rangsangan parpol pengusung paslon menjadi mesin penentu tingginya partisipasi di Pilgub Bali 2018.
Lanang Perbawa mengatakan dibandingkan dengan Pilgub Bali Bali 2013 ketika dirinya menjadi Ketua KPU Bali, angka partisipasi saat itu memang lebih tinggi, yakni mencapai 74 persen.
Paslon saat itu juga head to head, yakni antara Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) vs Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta). “Kalau melihat dengan anggaran sosialisasi Pilgub Bali 2018 yang boleh dikatakan terbatas, partisipasi saat ini lumayan tinggi,” ujar Lanang Perbawa.
Kata Lanang Perbawa membeber beberapa hal yang juga menjadi pengaruh tingkat partisipasi pemilih datang ke TPS menggunakan hak suaranya. Pertama data pemilih yang diolah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang sudah cukup jelas, dengan diimbangi pemberian formulir C6 (surat pemberitahuan tempat pemungutan suara). Kedua, syarat untuk memilih juga lebih mudah, yakni dengan membawa e-KTP atau Surat Keterangan (Suket). Ketiga paslon yang tampil memberikan rangsangan kuat sehingga pendukung mereka mau datang ke TPS.
Sedangkan secara nasional KPU RI merilis tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018 sebanyak 73,24 persen. Jumlah tersebut, dikatakan oleh Komisioner KPU Wahyu Setiawan, tergolong cukup tinggi.
"Tingkat partisipasi pemilih Jumlah DPT sebanyak 152.079.997 orang. Total nasional tingkat partisipasi pemilih sebanyak 73,24 persen," kata Wahyu di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (29/6). Namun, dia menuturkan, angka tersebut belum mencakup jumlah pemilih secara keseluruhan. Tak hanya itu, partisipan pada pilkada kali ini pun termasuk tinggi dibandingkan jumlah pemilih pada Pilkada 2017. *sur
Dari seluruh daerah kabupaten/kota di Bali, tingkat partisipasi pemilih tertinggi terdapat di kabupaten Tabanan, yakni mencapai 81,34 persen. Sementara tingkat partisipasi paling rendah di Kabupaten Buleleng mencapai 57,48 persen.
Dari data yang dihimpun NusaBali, Sabtu (30/6) dari daftar pemilih tetap (DPT) sebesar 358.154 orang di Kabupaten Tabanan sebanyak 291.325 orang suaranya sah dan 66.829 tidak sah alias golput. Ini berarti tingkat partisipasi sebesar 81,34 persen. Sementara di Kabupaten Buleleng angka golput paling tinggi sebantaj 236.242 orang dari jumlah DPT sebeesar 555.555 dan suara sah 319.313. Tingkat partisipasi pemilih rendah juga tampak di Kabupaten Karangasem yang hanya 59,35 persen dari jumlah DPT sebesar 376.752 orang.
Terkait tingkat partisipasi pemilih yang paling tinggi untuk Kabupaten Tabanan, Komisioner KPU Tabanan I Putu Weda Subawa mengatakan angka partisipasi pemilih pada Pilgub Bali 2018 ini melampui target. Dari yang ditarget 80 persen, kini mencapai lebih dari 80 persen.
Sementara secara keseluruhan tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih Cagub-Cawagub di Pilgub Bali, 27 Juni 2018 sebesar 70 persenan dinilai masih tergolong tinggi oleh pengamat politik, hukum, pemerintahan dan praktisi pemilu, Dr I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa SH MH. Kepada NusaBali, Jumat (29/6) siang, Lanang Perbawa mengatakan adanya peraturan presiden tentang Hari Libur Nasional pada 27 Juni 2018 dan rangsangan parpol pengusung paslon menjadi mesin penentu tingginya partisipasi di Pilgub Bali 2018.
Lanang Perbawa mengatakan dibandingkan dengan Pilgub Bali Bali 2013 ketika dirinya menjadi Ketua KPU Bali, angka partisipasi saat itu memang lebih tinggi, yakni mencapai 74 persen.
Paslon saat itu juga head to head, yakni antara Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) vs Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta). “Kalau melihat dengan anggaran sosialisasi Pilgub Bali 2018 yang boleh dikatakan terbatas, partisipasi saat ini lumayan tinggi,” ujar Lanang Perbawa.
Kata Lanang Perbawa membeber beberapa hal yang juga menjadi pengaruh tingkat partisipasi pemilih datang ke TPS menggunakan hak suaranya. Pertama data pemilih yang diolah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang sudah cukup jelas, dengan diimbangi pemberian formulir C6 (surat pemberitahuan tempat pemungutan suara). Kedua, syarat untuk memilih juga lebih mudah, yakni dengan membawa e-KTP atau Surat Keterangan (Suket). Ketiga paslon yang tampil memberikan rangsangan kuat sehingga pendukung mereka mau datang ke TPS.
Sedangkan secara nasional KPU RI merilis tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018 sebanyak 73,24 persen. Jumlah tersebut, dikatakan oleh Komisioner KPU Wahyu Setiawan, tergolong cukup tinggi.
"Tingkat partisipasi pemilih Jumlah DPT sebanyak 152.079.997 orang. Total nasional tingkat partisipasi pemilih sebanyak 73,24 persen," kata Wahyu di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (29/6). Namun, dia menuturkan, angka tersebut belum mencakup jumlah pemilih secara keseluruhan. Tak hanya itu, partisipan pada pilkada kali ini pun termasuk tinggi dibandingkan jumlah pemilih pada Pilkada 2017. *sur
Komentar