Kereta Gantung Pelaga Serius Digarap
Kereta gantung akan melintas dari Jembatan Tukad Bangkung menuju ke Air Terjun Nungnung dengan panjang kurang lebih 4 km, sehingga bila dihitung pulang pergi (PP) menjadi 8 km.
Dispar Badung Siapkan Rp 500 Juta untuk FS
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung sedang bekerja merampung studi kelayakan (feasibility study/FS) atas wacana pembangunan kereta gantung/cable car di Desa Pelaga, Kecamatan Petang. Dinas Pariwisata selaku leading sector megaproyek ini pun telah menyiapkan anggaran Rp 500 juta untuk menyelesaikan studi kelayakan sebagaimana dimaksud. Jika tidak ada aral melintang, ditarget pada tahun 2020 mendatang sudah masuk pengerjaan fisik.
“Masih berproses studi kelayakannya. Anggaran penyusunan untuk jasa konsultasi perencanaan studi kelayakan juga sudah kami siapkan Rp 500 juta. Beberapa waktu lalu sempat gagal lelang di ULP, sekarang kami lelang sampai tanggal 9 Juli 2018. Tapi kalau lelang kedua ini gagal, kami ancang-ancang akan melakukan penunjukan rekanan,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, Minggu (1/7) kemarin.
Menurutnya, tahapan studi kelayakan ini akan sangat menentukan langkah berikutnya. Jika studi kelayakan berjalan mulus, lanjut Badra, maka tahap berikutnya akan disiapkan Detail Engineering Design (DED) sebelum melangkah ke tahap pengerjaan fisik yang ditarget mulai tahun 2020. “Kalau studi kelayakan ini selesai, pada tahun 2019 di APBD induk nanti kami siapkan DED. Kalau berjalan sesuai rencana, tahun 2020 sudah kita bisa mulai pengerjaan fisik,” kata pejabat asal Kuta itu.
Karena studi kelayakan belum selesai, Badra tak mau berspekulasi mengenai kebutuhan anggaran untuk pengerjaan fisik. “Tunggu saja kajiannya selesai. Baru nanti kita sampaikan berapa kebutuhan anggarannya,” tandas Badra.
Menurut dia, sesuai dengan wacana awal, pembangunan kereta gantung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang dalam rangka menambah fasilitas penunjang pariwisata, khususnya di Badung Utara. Harapannya tentu agar pariwisata tidak tidak hanya Badung Selatan. “Kami lihat potensi mengembangkan pariwisata Badung Utara sangat besar bila pembangunan kereta gantung terwujud,” kata Badra lagi.
Kereta gantung yang digagas itu dirancang mampu menampung 100 ribu-200 ribu orang. Kereta gantung akan melintas dari Jembatan Tukad Bangkung menuju ke Air Terjun Nungnung dengan panjang kurang lebih 4 km, sehingga bila dihitung pulang pergi (PP) menjadi 8 km.
“Ada tiga station sepanjang rute itu, jadi wisatawan dapat berhenti di setiap station untuk menikmati wahana. Pertunjukan di setiap station sedang kami rancang,” papar Badra yang notabene mantan Kadis Perikanan Badung itu. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung sedang bekerja merampung studi kelayakan (feasibility study/FS) atas wacana pembangunan kereta gantung/cable car di Desa Pelaga, Kecamatan Petang. Dinas Pariwisata selaku leading sector megaproyek ini pun telah menyiapkan anggaran Rp 500 juta untuk menyelesaikan studi kelayakan sebagaimana dimaksud. Jika tidak ada aral melintang, ditarget pada tahun 2020 mendatang sudah masuk pengerjaan fisik.
“Masih berproses studi kelayakannya. Anggaran penyusunan untuk jasa konsultasi perencanaan studi kelayakan juga sudah kami siapkan Rp 500 juta. Beberapa waktu lalu sempat gagal lelang di ULP, sekarang kami lelang sampai tanggal 9 Juli 2018. Tapi kalau lelang kedua ini gagal, kami ancang-ancang akan melakukan penunjukan rekanan,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, Minggu (1/7) kemarin.
Menurutnya, tahapan studi kelayakan ini akan sangat menentukan langkah berikutnya. Jika studi kelayakan berjalan mulus, lanjut Badra, maka tahap berikutnya akan disiapkan Detail Engineering Design (DED) sebelum melangkah ke tahap pengerjaan fisik yang ditarget mulai tahun 2020. “Kalau studi kelayakan ini selesai, pada tahun 2019 di APBD induk nanti kami siapkan DED. Kalau berjalan sesuai rencana, tahun 2020 sudah kita bisa mulai pengerjaan fisik,” kata pejabat asal Kuta itu.
Karena studi kelayakan belum selesai, Badra tak mau berspekulasi mengenai kebutuhan anggaran untuk pengerjaan fisik. “Tunggu saja kajiannya selesai. Baru nanti kita sampaikan berapa kebutuhan anggarannya,” tandas Badra.
Menurut dia, sesuai dengan wacana awal, pembangunan kereta gantung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang dalam rangka menambah fasilitas penunjang pariwisata, khususnya di Badung Utara. Harapannya tentu agar pariwisata tidak tidak hanya Badung Selatan. “Kami lihat potensi mengembangkan pariwisata Badung Utara sangat besar bila pembangunan kereta gantung terwujud,” kata Badra lagi.
Kereta gantung yang digagas itu dirancang mampu menampung 100 ribu-200 ribu orang. Kereta gantung akan melintas dari Jembatan Tukad Bangkung menuju ke Air Terjun Nungnung dengan panjang kurang lebih 4 km, sehingga bila dihitung pulang pergi (PP) menjadi 8 km.
“Ada tiga station sepanjang rute itu, jadi wisatawan dapat berhenti di setiap station untuk menikmati wahana. Pertunjukan di setiap station sedang kami rancang,” papar Badra yang notabene mantan Kadis Perikanan Badung itu. *asa
Komentar