Balitjestro Dukung Ekspor Buah
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kementerian Pertanian siap mendukung upaya petani untuk mengekspor buah-buahan hasil produksi mereka.
MALANG, NusaBali
Sekjen Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro di Malang, Jawa Timur Sabtu (30/6) mengatakan, untuk itu Balitjestro akan dikembangkan menjadi pusat peningkatan kemampuan petani dalam budidaya, pengemasan, pengolahan hingga pemasaran hasil pertanian. "Selain itu Balitjestro juga akan dimanfaatkan sebagai tempat mempertemukan petani dengan pemodal atau perbankan maupun pemasar," katanya saat melakukan kunjungan ke Balitjestro.
Menurut Syukur, salah satu upaya peningkatan kemampuan petani yakni dengan mendatangkan para ahli di bidang budidaya buah-buahan atau ahli pengolahan maupun pemasaran produk pertanian. Untuk itu, pihaknya meminta kalangan petani hortikultura khusunya buah-buahan tidak kuatir akan kesulitan permodalan maupun akses pasar bagi usaha taninya. "Dalam lima tahun ke depan kita targetkan produk hortikultura mampu mengejar produk perkebunan dalam menghasilkan devisa dari ekspor," katanya.
Mantan Kepala Badan Karantina Pertanian itu mengungkapkan, saat ini sudah ada salah satu perusahaan yang siap menampung serta mengekspor hasil produksi petani dari Malang, yakni Lulu Supermarket.
Sementara itu Dinesh Kumar dari PT Lulu Grup menyatakan, pihaknya siap menampung buah-buahan hasil produksi petani untuk dipasarkan ke dalam negeri maupun tujuan ekspor. Menurut pengelola Lulu Supermarket itu, saat ini komoditas buah-buahan yang banyak permintaan yakni jeruk dan apel, untuk memenuhi kebutuhan pasar Asia Tenggara maupun Timur Tengah.
Dia mengakui, kualitas apel dari Indonesia sangat bagus, karena memliki kandungan vitamin yang tinggi dan lebih lengkap dibandingkan buah yang sama dari negara lain. Namun demikian, lanjutnya, kendala yang dihadapi untuk memenuhi pasar ekspor yakni persoalan jaminan pasokan yang kontinyu sepanjang tahun.
Menanggapi hal itu, peneliti utama Balitjestro Arry Supriyanto mengungkapkan, pihaknya telah mengembangkan teknologi ‘Bujangseta’ yang mampu menjamin ketersediaan buah sepanjang tahun. Menurut dia, dengan teknologi Pembuahan Berjenjang Sepanjang Tahun yang dikembangkan untuk tanaman jeruk ini maka panen yang awalnya hanya dua kali setahun bisa menjadi tiga hingga empat kali. "Dengan demikian pasokan buah jeruk bisa terjamin sepanjang tahun sehingga kebutuhan pasar selalu terpenuhi," ujarnya.*ant
Sekjen Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro di Malang, Jawa Timur Sabtu (30/6) mengatakan, untuk itu Balitjestro akan dikembangkan menjadi pusat peningkatan kemampuan petani dalam budidaya, pengemasan, pengolahan hingga pemasaran hasil pertanian. "Selain itu Balitjestro juga akan dimanfaatkan sebagai tempat mempertemukan petani dengan pemodal atau perbankan maupun pemasar," katanya saat melakukan kunjungan ke Balitjestro.
Menurut Syukur, salah satu upaya peningkatan kemampuan petani yakni dengan mendatangkan para ahli di bidang budidaya buah-buahan atau ahli pengolahan maupun pemasaran produk pertanian. Untuk itu, pihaknya meminta kalangan petani hortikultura khusunya buah-buahan tidak kuatir akan kesulitan permodalan maupun akses pasar bagi usaha taninya. "Dalam lima tahun ke depan kita targetkan produk hortikultura mampu mengejar produk perkebunan dalam menghasilkan devisa dari ekspor," katanya.
Mantan Kepala Badan Karantina Pertanian itu mengungkapkan, saat ini sudah ada salah satu perusahaan yang siap menampung serta mengekspor hasil produksi petani dari Malang, yakni Lulu Supermarket.
Sementara itu Dinesh Kumar dari PT Lulu Grup menyatakan, pihaknya siap menampung buah-buahan hasil produksi petani untuk dipasarkan ke dalam negeri maupun tujuan ekspor. Menurut pengelola Lulu Supermarket itu, saat ini komoditas buah-buahan yang banyak permintaan yakni jeruk dan apel, untuk memenuhi kebutuhan pasar Asia Tenggara maupun Timur Tengah.
Dia mengakui, kualitas apel dari Indonesia sangat bagus, karena memliki kandungan vitamin yang tinggi dan lebih lengkap dibandingkan buah yang sama dari negara lain. Namun demikian, lanjutnya, kendala yang dihadapi untuk memenuhi pasar ekspor yakni persoalan jaminan pasokan yang kontinyu sepanjang tahun.
Menanggapi hal itu, peneliti utama Balitjestro Arry Supriyanto mengungkapkan, pihaknya telah mengembangkan teknologi ‘Bujangseta’ yang mampu menjamin ketersediaan buah sepanjang tahun. Menurut dia, dengan teknologi Pembuahan Berjenjang Sepanjang Tahun yang dikembangkan untuk tanaman jeruk ini maka panen yang awalnya hanya dua kali setahun bisa menjadi tiga hingga empat kali. "Dengan demikian pasokan buah jeruk bisa terjamin sepanjang tahun sehingga kebutuhan pasar selalu terpenuhi," ujarnya.*ant
Komentar