Gadis Tunawicara Duel dengan Pelaku
Hendak Diperkosa
POLEWALI MANDAR, NusaBali
Lantaran berusaha melawan pria mabuk yang hendak memperkosanya, Sabtu dini hari (30/6), seorang gadis tunawicara, MR (30) di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dianiaya oleh pelaku. Korban berusaha mempertahankan kehormatannya hingga berkelahi dengan pelaku. Akibatnya korban mengalami luka memar dan lebam di wajahnya serta giginya rontok akibat dihajar pelaku.
Meski Korban sempat berusaha minta pertolongan ke sanak tetangga, tetapi pelaku bisa kabur dengan melompat pagar sebelum warga berdatangan ke rumahnya. Burhanuddin, salah satu keluarga korban menceritakan, awalnya, korban MR sedang tidur lelap di rumahnya. MR yang selama ini memang hidup mandiri di rumahnya sejak kedua orangtuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu itu tiba-tiba didatangi seorang tamu tak diundang.
Karena pintu pagar dan rumah korban terkunci dari dalam, pelaku diduga menyusup masuk ke rumah korban melalui belakang dengan cara membobol dinding anyaman bambu yang sudah lapuk dan bocor. “Pelaku diduga masuk dengan cara membobol dinding anyaman bambu lewat belakang karena pintu pagar dan rumah korban terkunci dari dalam,” jelas Burhanuddin seperti dilansir kompas.
Pelaku menghampiri dan mencabuli korban saat sedang tertidur pulas. Korban pun melawan dan sempat bergulat dengan pelaku. Pelaku diduga berusaha melumpuhkan korban dengan cara menghajar korban dengan bogem mentah di sekujur tubunya.
“Mungkin pelaku terdesak karena korban berusaha melawan hingga meninju mukanya sampai giginya copot,” jelas Burhanuddin saat mendampingi korban melakukan visum di rumah sakit.
Pelaku diduga bisa kabur lewat pintu depan dan melompati pagar halaman saat MR sudah jatuh tak berdaya akibat dianiaya. Korban yang berlumuran darah sempat berusaha minta tolong ke tetangga yang rumahnya cukup jauh.
Korban MR mengaku sulit mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. Namun ia mengaku bisa mengenali pelaku jika dihadirkan. Korban hanya bisa mencium bau alkohol dari mulut pelaku.
Nasir, kakak MR mendampingi korban divisum dan melaporkan kasusnya ke Polres Polewali Mandar, Sabtu siang (30/6). Ia berharap kasus asusila ini diselidiki dan pelakunya ditangkap agar peristiwa serupa tidak terulang.
Aparat Polres Polewali Mandar yang menerima laporan korban langsung mendatangi lokasi kejadian sebelum menerima laporan korban secara resmi. Pihak kepolisnya juga telah mengarahkan korban untuk divisum ulang secara menyeluruh untuk membuktikan adanya unsur kekerasan yang dialami korban saat kejadian dini hari tersebut. *
Meski Korban sempat berusaha minta pertolongan ke sanak tetangga, tetapi pelaku bisa kabur dengan melompat pagar sebelum warga berdatangan ke rumahnya. Burhanuddin, salah satu keluarga korban menceritakan, awalnya, korban MR sedang tidur lelap di rumahnya. MR yang selama ini memang hidup mandiri di rumahnya sejak kedua orangtuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu itu tiba-tiba didatangi seorang tamu tak diundang.
Karena pintu pagar dan rumah korban terkunci dari dalam, pelaku diduga menyusup masuk ke rumah korban melalui belakang dengan cara membobol dinding anyaman bambu yang sudah lapuk dan bocor. “Pelaku diduga masuk dengan cara membobol dinding anyaman bambu lewat belakang karena pintu pagar dan rumah korban terkunci dari dalam,” jelas Burhanuddin seperti dilansir kompas.
Pelaku menghampiri dan mencabuli korban saat sedang tertidur pulas. Korban pun melawan dan sempat bergulat dengan pelaku. Pelaku diduga berusaha melumpuhkan korban dengan cara menghajar korban dengan bogem mentah di sekujur tubunya.
“Mungkin pelaku terdesak karena korban berusaha melawan hingga meninju mukanya sampai giginya copot,” jelas Burhanuddin saat mendampingi korban melakukan visum di rumah sakit.
Pelaku diduga bisa kabur lewat pintu depan dan melompati pagar halaman saat MR sudah jatuh tak berdaya akibat dianiaya. Korban yang berlumuran darah sempat berusaha minta tolong ke tetangga yang rumahnya cukup jauh.
Korban MR mengaku sulit mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. Namun ia mengaku bisa mengenali pelaku jika dihadirkan. Korban hanya bisa mencium bau alkohol dari mulut pelaku.
Nasir, kakak MR mendampingi korban divisum dan melaporkan kasusnya ke Polres Polewali Mandar, Sabtu siang (30/6). Ia berharap kasus asusila ini diselidiki dan pelakunya ditangkap agar peristiwa serupa tidak terulang.
Aparat Polres Polewali Mandar yang menerima laporan korban langsung mendatangi lokasi kejadian sebelum menerima laporan korban secara resmi. Pihak kepolisnya juga telah mengarahkan korban untuk divisum ulang secara menyeluruh untuk membuktikan adanya unsur kekerasan yang dialami korban saat kejadian dini hari tersebut. *
Komentar