Kuota PB PON Rugikan PTMSI Bali
Dari delapan atlet lolos kualifikasi, Bali akhirnya hanya dapat jatah empat atlet ke PON 2016. Pengprov PTMSI Bali pun masih menunggu keputusan PB PON terbaru.
DENPASAR, NusaBali
Sekum Pengprov PTMSI Made Sudana mengaku merasa dirugikan atas keputusan KONI Pusat dan PB PON Jabar, yang menyatakan babak kualifikasi PON Jabar XIX, September 2016, khusus cabor Tenis Meja yang dihelat di GOR Lila Bhuana tidak diakui KONI Pusat.
Betapa tidak, dalam proses kualifikasi di Pulau Dewata itu, Bali berhasil meloloskan atlet tenis meja sebanyak delapan orang. Terdiri dari 4 atlet putri dan 4 atlet putra yang berhak mengikuti multi even empat tahunan antar daerah di Jawa Barat.
"Kami memang sangat dirugikan dengan keputusan itu. Karena yang diakui justru kualifikasi yang di gelar di Bandung, Jabar. Dan, Bali memang pilih yang di Bali," ungkap Sudana, di KONI Bali, Senin (14/3).
Menurut Sudana, kerugian yang paling dirasakan itu karena jumlah atlet justru menciut menjadi 4 orang atlet. 2 atlet putri dan 2 atlet putra, sehingga memang tidak bisa turun di kategori beregu. Namun sebelum itu, Pengprov PTMSI Bali, di bawah kepengurusan Bintang Puspayoga, tetap masih menunggu keputusan PB PON terbaru. Karena pihaknya mendengar, KONI Bali masih terus melakukan upaya untuk melobi pusat terkait kuota PON itu.
"Apakah nantinya diseleksi atau tidak, yang jelas kami sangat dirugikan, karena otomatis tidak ikut beregu. Belum lagi menimbulkan permusuhan dan cenderung konflik nantinya. Dan, tetap berharap 4 putra dan 4 putri yang lolos PON itu bertanding di PON Jabar nantinya," terang Sudana.
Mengingat, PTMSI Bali telah menetapkan tim definitif PON, di bagian putri dihuni Kadek Ayu Puspawati, Ica Ayu Risananda, Putu Disa Aprilia, dan Komang Anik Sudarmita. Di bagian putra ada Gede Ardika, Putu Tedja Lajuardi, Komang Sugita, dan Kadek Sumerta.
"Jika memang hanya diberikan 2 putra dan 2 putri, dan babak kualifikasi PON di Bali tidak diakui, nanti akan ada keputusan selanjutnya untuk atlet tenis meja Bali. Dan, kami masih tetap menunggu keputusan yang tidak merugikan Bali," tandas Sudana.
Sementara itu di tempat terpisah Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi, didampingi Binpres Nyoman Yamadhiputra, mengakui kuota untuk tenis meja PON Bali memang hanya 2 putra dan 2 putri. Akan tetapi, KONI Bali telah menyampaikan hasil Pra PON di Bali, bahwa atlet yang lolos PON totalnya 8 orang. "KONI Bali sudah mengirim atlet yang dianggap lolos PON di Tenis Meja. Dan, sementara baru dapat kuota istimewa sebanyak 2 putra dan 2 putri," tegas Suwandi.
Yamadhiputra menambahkan, bagi provinsi yang hanya mengikuti di Bali, diminta melapor hasilnya. Ada 9 provinsi kuota tambahan istimewa, termasuk salah satunya Bali. Dan, soal untung rugi, Yamadhiputra justru menanyakan apa parameternya
Misalnya 8 orang diproyeksikan meraih medali, dan hanya diberikan 4, memang dirugikan dan berkurang. Namun KONI tetap berharap tenis meja bisa bertanding di PON Jabar. Meskipun ada 3 daerah tidak merespons ini, salah satunya Maluku yang tidak mendaftarkarkan atlet di tenis meja, pasca kualifikasi PON Bali tidak diakui KONI Pusat.
"Tiga daerah itu sebelumnya ikut kualifikasi di Bali, dan pilih tidak melapor atletnya yang lolos PON. Dan, akhirnya tidak diberikan kuota istimewa. Untuk Bali sendiri sudah melapor, sehingga dapat kuota istimewa, karena yang diakui kualifikasi PON di Jabar," kata Yamadhiputra.7dek
1
Komentar