Depak Meksiko, Tim Samba Tembus Perempat Final
Meksiko Perpanjang Masa Kutukan Perdelapan Final Piala Dunia
SAMARA, NusaBali
Favorit juara Brasil melenggang mulus ke babak perempat final Piuala Dunia 2018, setelah sukses medepak Meksiko 2-0 dalam tarung 16 besar di Samara Arena, Rusia, Senin (2/7) malam. Tim Samba pun kian dekat pada ambisinya untuk mempertajam rekor menjadi 6 kali kali jawara dunia. Sebaliknya, Meksiko memperpanjang kutukan selalu remuk di perdelapan final Piala Dunia.
Kemenangan bagi Brasil dalam duel babak peredelapan final di Samara Arena tadi malam, masing-masing dipersembahkan Neymar pada menit ke-51 dan Ro-berto Firmino menit ke-88. Sebelum Neymar membuka gol kemenangan, serang-an-serangan Brasil selalu kandas. Cemerlangnya penampilan kiper Meksiko, Gu-illemrmo Ochoa, juga banyak menggagalkan serangan Neymar cs. Sampai turun minum, skor masih bertahan imbang 0-0.
Memasuki babak kedua, Tim Samba asuhan pelatih Tite kembali mengambil kendali permainan. Diawali tembakan jarak dekat Pellipe Coutinho yang masih bisa ditepis kiper Ochoa. Kebuntuan Brasil akhirnya pecah di menit ke-51, ketika Neymar berhasil merobek jala gawang Meksiko. Gol Neymar berawal dari penetrasi Willian ke sisi kiri kotak penalti Meksiko. Kemudian, umpan silang mendatar Willian berhasil disambar Neymar untuk merobek jala gawang Meksiko.
Setelah tertinggal 0-1, Meksiko asuhan pelatih Juan Carlos Osorio berusaha membalas. Namun, Meksiko gagal memanfaatkan sejumlah peluangnya, termasuk tembakan Carlos Vela di menit ke-60 yang berhasil ditepis kiper Brasil, Alisson Becker.
Justru Brasil yang kembali mampu menambah gol 2 menit menjelang pertanding-an bubar, melalui Roberto Firmino untuk mengubah skor menjadi 2-0. Gol ini berawal dari serangan balik Neymar ke sisi kiri kotak penalti Meksiko. Kemudi-an, mahabintang asal Paris St Germain ini mengirim umpan siang yang berhasil dioptimalkan Roberto Firmino menjadi gol. Tim Samba pun lolos ke perempat final, untuk menghadapi pemenang antara Belgia vs Jepang.
Bagi Brasil, ini kesempatan untuk memempertajam rekor merengkuh gelar jawara buat keenam kalinya dalam sejarah Piala Dunia. Saat ini, Tim Samba pegang rekor sebagai satu-satunya negara yang pernah 5 kali menjuarai Piala Dunia, yakni saat pesta akbar 1958 di Swedia, 1962 di Chili, 1970 di Meksiko, 1994 di Amerika Serikat, dan 2002 di Korsel-Jepang. Prestasi Brasil hanya didekati Jerman dan Italia, yang masing-masing telah merengkuh 4 kali juara Piala Dunia.
Brasil sebetulnya punya peluang mempertajam rekor pada Piala Dunia 2014 lalu di depan publik sendiri. Namun, skuad asuhan Luis Felippe Scolari saat itu justru disapu prahara. Tim Samba secara mengejutkan Panser Jerman 7-1 dalam tarung semifinal di Estadio Mineirao, 8 Juli 2014.
Kala itu, Brasil luluhlantak oleh gol Thomas Muller di menit ke-11, Miroslav Klose menit ke-23, Toni Kross menit ke-24 dan 26, Sami Khedira menit ke-29, serta Abdre Schurrle menit ke-69 dan 79. Satu-satunya gol balasan bagi tuan ru-mah dipersembahkan Oscar saat pertandingan memasuki injury-time.
Tragedi bagi Tim Samba tidak berhenti sampai di situ. Saat tarung play-off pere-butan posisi III-IV Piala Dunia 2018, Brasil kembali dibantai Belanda tiga gol ta-npa balas. Dalam laga play-of yang digelar di di Estádio Nacional Mané Garrin-cha, Brasília, 12 Juli 2018, Tim Samba porakporanda oleh gol penalti Robin van Persie pada menit ke-2, Daley Blind menit ke-17, dan Georginio Wijnaldum saat pertandingan memasuki injury-time.
Sebaliknya bagi Meksiko, kekalahan ini memperpanjang rekornya tak pernah menang melawan Brasil di pesta akbar Piala Dunia. Sebelumnya, Meksiko sudahj 6 kali bertemu Brasil di ajang Piala Dunia. Dari situ, Meksiko hanya sekali mencatat hasil seri 0-0 di penyisihan grup Piala Dunia 2014. Selebihnya, Meksiko selalu menelan kekalahan, yakni dibantai Brasil 5-0 pada babak pe-nyisihan Piala Dunia 1958 dan kalah lagi 0-2 di penyisihan Piala Dunia 1962.
Dan, kekalahan dari Brasil tadi malam memperpanjang derita Meksiko yang se-lalu kena kutukan babak perdelapan final Piala Dunia. Bayangkan, dalam 7 kali pesta akbar sejak Piala Duna 1994, Meksiko selalu kandas dio babak perdelapan final.
Pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, Meksiko diepak Bulgaria 3-1 melalui drama adu penalti, setelah skor imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu 2x15 menit. Pada Piala Dunia 1998, Meksiko digasak Jerman 2-1 di babak perdelapan final. Demikian pula pada Piala Dunia 2002, Meksiko dihakar Argentina 2-1 di perdelapan final.
Sementara pada Piala Dunia 2010 di Afsel, Meksiko lagi-lagi dipecundangi Arge-ntina 3-1 di babak perdelapan final. Kala itu, Meksiko remuk oleh gol borongan Carlos Tevez pada menit ke-26 dan 52, serta Gonzalo Higuaín menit ke-33. Satu-satunya gol balasan bagi Meksiko dicetak Luis Hernández pada menit ke-71.
Terakhir, pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Meksiko sekali lagi remuk di babak perdelapan final. Kala itu, 19 Juni 2014, Tim Sombrero asuhan pelatih Miguel Herrera dihajar Belanda 2-1. Meksiko remuk oleh gol Wisley Sneijder pada menit ke-88 dan eksekusi penalti Jan Huntelaar saat injury-time. Padahal, Meksiko awalnya seolah akan menang karena sempat memimpin dulu 1-0 melalui gol Giovani Dos Santos pada menit ke-48. *nar
Favorit juara Brasil melenggang mulus ke babak perempat final Piuala Dunia 2018, setelah sukses medepak Meksiko 2-0 dalam tarung 16 besar di Samara Arena, Rusia, Senin (2/7) malam. Tim Samba pun kian dekat pada ambisinya untuk mempertajam rekor menjadi 6 kali kali jawara dunia. Sebaliknya, Meksiko memperpanjang kutukan selalu remuk di perdelapan final Piala Dunia.
Kemenangan bagi Brasil dalam duel babak peredelapan final di Samara Arena tadi malam, masing-masing dipersembahkan Neymar pada menit ke-51 dan Ro-berto Firmino menit ke-88. Sebelum Neymar membuka gol kemenangan, serang-an-serangan Brasil selalu kandas. Cemerlangnya penampilan kiper Meksiko, Gu-illemrmo Ochoa, juga banyak menggagalkan serangan Neymar cs. Sampai turun minum, skor masih bertahan imbang 0-0.
Memasuki babak kedua, Tim Samba asuhan pelatih Tite kembali mengambil kendali permainan. Diawali tembakan jarak dekat Pellipe Coutinho yang masih bisa ditepis kiper Ochoa. Kebuntuan Brasil akhirnya pecah di menit ke-51, ketika Neymar berhasil merobek jala gawang Meksiko. Gol Neymar berawal dari penetrasi Willian ke sisi kiri kotak penalti Meksiko. Kemudian, umpan silang mendatar Willian berhasil disambar Neymar untuk merobek jala gawang Meksiko.
Setelah tertinggal 0-1, Meksiko asuhan pelatih Juan Carlos Osorio berusaha membalas. Namun, Meksiko gagal memanfaatkan sejumlah peluangnya, termasuk tembakan Carlos Vela di menit ke-60 yang berhasil ditepis kiper Brasil, Alisson Becker.
Justru Brasil yang kembali mampu menambah gol 2 menit menjelang pertanding-an bubar, melalui Roberto Firmino untuk mengubah skor menjadi 2-0. Gol ini berawal dari serangan balik Neymar ke sisi kiri kotak penalti Meksiko. Kemudi-an, mahabintang asal Paris St Germain ini mengirim umpan siang yang berhasil dioptimalkan Roberto Firmino menjadi gol. Tim Samba pun lolos ke perempat final, untuk menghadapi pemenang antara Belgia vs Jepang.
Bagi Brasil, ini kesempatan untuk memempertajam rekor merengkuh gelar jawara buat keenam kalinya dalam sejarah Piala Dunia. Saat ini, Tim Samba pegang rekor sebagai satu-satunya negara yang pernah 5 kali menjuarai Piala Dunia, yakni saat pesta akbar 1958 di Swedia, 1962 di Chili, 1970 di Meksiko, 1994 di Amerika Serikat, dan 2002 di Korsel-Jepang. Prestasi Brasil hanya didekati Jerman dan Italia, yang masing-masing telah merengkuh 4 kali juara Piala Dunia.
Brasil sebetulnya punya peluang mempertajam rekor pada Piala Dunia 2014 lalu di depan publik sendiri. Namun, skuad asuhan Luis Felippe Scolari saat itu justru disapu prahara. Tim Samba secara mengejutkan Panser Jerman 7-1 dalam tarung semifinal di Estadio Mineirao, 8 Juli 2014.
Kala itu, Brasil luluhlantak oleh gol Thomas Muller di menit ke-11, Miroslav Klose menit ke-23, Toni Kross menit ke-24 dan 26, Sami Khedira menit ke-29, serta Abdre Schurrle menit ke-69 dan 79. Satu-satunya gol balasan bagi tuan ru-mah dipersembahkan Oscar saat pertandingan memasuki injury-time.
Tragedi bagi Tim Samba tidak berhenti sampai di situ. Saat tarung play-off pere-butan posisi III-IV Piala Dunia 2018, Brasil kembali dibantai Belanda tiga gol ta-npa balas. Dalam laga play-of yang digelar di di Estádio Nacional Mané Garrin-cha, Brasília, 12 Juli 2018, Tim Samba porakporanda oleh gol penalti Robin van Persie pada menit ke-2, Daley Blind menit ke-17, dan Georginio Wijnaldum saat pertandingan memasuki injury-time.
Sebaliknya bagi Meksiko, kekalahan ini memperpanjang rekornya tak pernah menang melawan Brasil di pesta akbar Piala Dunia. Sebelumnya, Meksiko sudahj 6 kali bertemu Brasil di ajang Piala Dunia. Dari situ, Meksiko hanya sekali mencatat hasil seri 0-0 di penyisihan grup Piala Dunia 2014. Selebihnya, Meksiko selalu menelan kekalahan, yakni dibantai Brasil 5-0 pada babak pe-nyisihan Piala Dunia 1958 dan kalah lagi 0-2 di penyisihan Piala Dunia 1962.
Dan, kekalahan dari Brasil tadi malam memperpanjang derita Meksiko yang se-lalu kena kutukan babak perdelapan final Piala Dunia. Bayangkan, dalam 7 kali pesta akbar sejak Piala Duna 1994, Meksiko selalu kandas dio babak perdelapan final.
Pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, Meksiko diepak Bulgaria 3-1 melalui drama adu penalti, setelah skor imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu 2x15 menit. Pada Piala Dunia 1998, Meksiko digasak Jerman 2-1 di babak perdelapan final. Demikian pula pada Piala Dunia 2002, Meksiko dihakar Argentina 2-1 di perdelapan final.
Sementara pada Piala Dunia 2010 di Afsel, Meksiko lagi-lagi dipecundangi Arge-ntina 3-1 di babak perdelapan final. Kala itu, Meksiko remuk oleh gol borongan Carlos Tevez pada menit ke-26 dan 52, serta Gonzalo Higuaín menit ke-33. Satu-satunya gol balasan bagi Meksiko dicetak Luis Hernández pada menit ke-71.
Terakhir, pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Meksiko sekali lagi remuk di babak perdelapan final. Kala itu, 19 Juni 2014, Tim Sombrero asuhan pelatih Miguel Herrera dihajar Belanda 2-1. Meksiko remuk oleh gol Wisley Sneijder pada menit ke-88 dan eksekusi penalti Jan Huntelaar saat injury-time. Padahal, Meksiko awalnya seolah akan menang karena sempat memimpin dulu 1-0 melalui gol Giovani Dos Santos pada menit ke-48. *nar
1
Komentar