Jatuh, Pemangkas Pohon Beringin Tewas
Korban yang hendak menurunkan dahan yang nyangkut tidak bisa menjaga keseimbangannya saat berada di ketinggian 15 meter.
Di Jaba Pura Rambut Siwi, Banjar Kauh, Getasa, Petang, Badung
MANGUPURA, NusaBali
Seorang tukang pangkas pohon bernama Dulhadi, 42, tewas mengenaskan setelah jatuh dari pohon beringin di Jaba Pura Rambut Siwi, Banjar Kauh, Desa Getasan, Kecamatan Petang, Badung, Senin (2/7) pukul 13.00 Wita. Korban asal Sumbermalang, Situbondo, Jawa Timur ini jatuh dari ketinggian 15 meter saat memangkas ranting pohon beringin di lokasi. Akibatnya, korban mengalami cedera kepala berat (CKB) dan meregang nyawa di lokasi.
Kapolres Badung, AKBP Yudith Satria Hananta menerangkan, insiden tewasnya Dulhadi berawal saat melakukan pemangkasan ranting pohon beringin keramat yang ada di Jaba Pura Rambut Siwi. Korban yang memborong pemangkasan ranting pohon beringin keramat sebesar Rp 8 juta ini mulai bekerja sekitar pukul 09.30 Wita.
Saat melakukan pemangkasan pertama berjalan lancar. Sehingga, ranting pohon beringin dipangkas satu per satu pada sisi timurnya. Setelah 2,5 jam bekerja pada pukul 12.00 Wita korban berhenti untuk istirahat makan. Kemudian, setelah beristirahat selama satu jam, sekitar pukul 13.00 Wita, Dulhadi kembali bekerja.
"Korban ini bekerja seperti biasa. Kalau tahap pertama memang aman-aman saja. Tapi pas mau proses pemotongan tahap kedua itulah dia jatuh," jelas Kapolres AKBP Yudith.
Pada saat naik pohon beringin itu, korban yang bertugas sebagai pemangkas ranting beringin ini langsung menuju ke arah barat. Beberapa ranting yang dianggap mulai rapuh dibabat oleh korban. Namun, apesnya korban yang hendak menurunkan dahan yang nyangkut tidak bisa menjaga keseimbangannya saat berada di atas pohon yang tingginya mencapai 15 meter itu.
Alhasil, korban langsung terjatuh dan mendarat dengan keras di tanah. Menurut Kapolres, korban juga tidak menggunakan tali pengaman saat melakukan pemangkasan dahan. "Korban jatuh dan mendarat dengan keras di tanah. Dia mengalami CKB (cedera kepala berat) dan tewas di TKP, " akunya lagi.
Warga dan pihak desa juga langsung melarikan korban ke Puskesmas Petang untuk mendapatkan penanganan. Tapi, lantaran kondisi CKB dan patah leher, korban dinyatakan tewas. Selanjutnya, jenazah korban dilarikan ke RS Sanglah untuk divisum. Pun sebaliknya, petugas kepolisian mendatangi TKP untuk olah TKP. "Saat ini jenazah korban sudah di RS. Beberapa warga dan juga panitia masih didalami keterangan perihal insiden itu," pungkasnya. *dar
MANGUPURA, NusaBali
Seorang tukang pangkas pohon bernama Dulhadi, 42, tewas mengenaskan setelah jatuh dari pohon beringin di Jaba Pura Rambut Siwi, Banjar Kauh, Desa Getasan, Kecamatan Petang, Badung, Senin (2/7) pukul 13.00 Wita. Korban asal Sumbermalang, Situbondo, Jawa Timur ini jatuh dari ketinggian 15 meter saat memangkas ranting pohon beringin di lokasi. Akibatnya, korban mengalami cedera kepala berat (CKB) dan meregang nyawa di lokasi.
Kapolres Badung, AKBP Yudith Satria Hananta menerangkan, insiden tewasnya Dulhadi berawal saat melakukan pemangkasan ranting pohon beringin keramat yang ada di Jaba Pura Rambut Siwi. Korban yang memborong pemangkasan ranting pohon beringin keramat sebesar Rp 8 juta ini mulai bekerja sekitar pukul 09.30 Wita.
Saat melakukan pemangkasan pertama berjalan lancar. Sehingga, ranting pohon beringin dipangkas satu per satu pada sisi timurnya. Setelah 2,5 jam bekerja pada pukul 12.00 Wita korban berhenti untuk istirahat makan. Kemudian, setelah beristirahat selama satu jam, sekitar pukul 13.00 Wita, Dulhadi kembali bekerja.
"Korban ini bekerja seperti biasa. Kalau tahap pertama memang aman-aman saja. Tapi pas mau proses pemotongan tahap kedua itulah dia jatuh," jelas Kapolres AKBP Yudith.
Pada saat naik pohon beringin itu, korban yang bertugas sebagai pemangkas ranting beringin ini langsung menuju ke arah barat. Beberapa ranting yang dianggap mulai rapuh dibabat oleh korban. Namun, apesnya korban yang hendak menurunkan dahan yang nyangkut tidak bisa menjaga keseimbangannya saat berada di atas pohon yang tingginya mencapai 15 meter itu.
Alhasil, korban langsung terjatuh dan mendarat dengan keras di tanah. Menurut Kapolres, korban juga tidak menggunakan tali pengaman saat melakukan pemangkasan dahan. "Korban jatuh dan mendarat dengan keras di tanah. Dia mengalami CKB (cedera kepala berat) dan tewas di TKP, " akunya lagi.
Warga dan pihak desa juga langsung melarikan korban ke Puskesmas Petang untuk mendapatkan penanganan. Tapi, lantaran kondisi CKB dan patah leher, korban dinyatakan tewas. Selanjutnya, jenazah korban dilarikan ke RS Sanglah untuk divisum. Pun sebaliknya, petugas kepolisian mendatangi TKP untuk olah TKP. "Saat ini jenazah korban sudah di RS. Beberapa warga dan juga panitia masih didalami keterangan perihal insiden itu," pungkasnya. *dar
Komentar