Melawan 'Hantu' Adu Penalti
Inggris selalu dihantui nasib buruk saat adu penalti di Piala Dunia. The Three Lions beberapa kali gagal dalam babak adu kiper.
Laga Kolombia vs Inggris
MOSKOW, NusaBali
Saat melawan Kolombia pada fase 16 besar Piala Dunia, di Spartak Stadium, Moskow, Rabu (4/7) dini hari WITA, Inggris juga mengantisipasi hal itu. Inggris pertama kali gagal dalam adu penalti pada Piala Dunia 1990 melawan Jerman Barat. Piala Dunia 1998, Belgia yang menumbangkan Inggris. Lalu berlanjut pada pada 2002 dan 2006. Sedangkan di Piala Eropa, Inggris selalu kalah saat adu penalti pada 1996, 2004 dan 2012.
Bahkan pelatih Inggris Gareth Southgate punya memori buruk saat adu penalti. Southgate gagal jadi algojo saat adu penalti lawan Jerman di semifinal Piala Eropa 1996 di kandang sendiri.
“Inggris telah berlatih adu penalti. Adu penalti merupakan hal yang sulit, tetapi setiap pemain harus fokus,”kata Jordan Henderson, di situs FIFA.
Menghadapi laga knock out, Inggris tetap mengasah tendangan penalti. Sebab Inggris berambisi berprestasi di Rusia 2018, setelah puasa gelar sejak juara Piala Dunia 1966 di kandang sendiri. Karena itu, melawan Kolombia pada laga hidup atau mati, Inggris harus total fight.
Southgate mengatakan Kolombia yang jadi juara Grup H dipandang sebagai lawan rumit. Ia yakin dapat memenangkan laga tersebut, meski akan menjadi tantangan fantastis. "Kami tim yang semakin membaik. Kami harus menang melawan tim-tim terbaik dunia,”kata Southgate.
Namun Kolombia punya status kuda hitam. Tak banyak tim dapat bangkit dari kekalahan di laga pembuka dalam turnamen sebesar Piala Dunia. Kolombia menunjukkan hal tersebut bukan sebuah kemustahilan.
Kolombia kalah 1-2 lawan Jepang, namun bangkit dan menang pada dua laga grup melawan Polandia (3-0) dan Senegal (0-1). Kolombia pertama kalinya lolos ke babak knock-out Piala Dunia dua kali beruntun. Pada Brasil 2014, mereka melaju hingga delapan besar. Hal ini jadi prestasi tersendiri bagi Kolombia.
Melawan Inggris, Kolombia memastikan James Rodriguez dapat turun lagi, setelah cedera. Rodrigues menjadi pemain penting saat Los Cafeteros menang atas Polandia, meski harus ditarik keluar karena cedera. *
MOSKOW, NusaBali
Saat melawan Kolombia pada fase 16 besar Piala Dunia, di Spartak Stadium, Moskow, Rabu (4/7) dini hari WITA, Inggris juga mengantisipasi hal itu. Inggris pertama kali gagal dalam adu penalti pada Piala Dunia 1990 melawan Jerman Barat. Piala Dunia 1998, Belgia yang menumbangkan Inggris. Lalu berlanjut pada pada 2002 dan 2006. Sedangkan di Piala Eropa, Inggris selalu kalah saat adu penalti pada 1996, 2004 dan 2012.
Bahkan pelatih Inggris Gareth Southgate punya memori buruk saat adu penalti. Southgate gagal jadi algojo saat adu penalti lawan Jerman di semifinal Piala Eropa 1996 di kandang sendiri.
“Inggris telah berlatih adu penalti. Adu penalti merupakan hal yang sulit, tetapi setiap pemain harus fokus,”kata Jordan Henderson, di situs FIFA.
Menghadapi laga knock out, Inggris tetap mengasah tendangan penalti. Sebab Inggris berambisi berprestasi di Rusia 2018, setelah puasa gelar sejak juara Piala Dunia 1966 di kandang sendiri. Karena itu, melawan Kolombia pada laga hidup atau mati, Inggris harus total fight.
Southgate mengatakan Kolombia yang jadi juara Grup H dipandang sebagai lawan rumit. Ia yakin dapat memenangkan laga tersebut, meski akan menjadi tantangan fantastis. "Kami tim yang semakin membaik. Kami harus menang melawan tim-tim terbaik dunia,”kata Southgate.
Namun Kolombia punya status kuda hitam. Tak banyak tim dapat bangkit dari kekalahan di laga pembuka dalam turnamen sebesar Piala Dunia. Kolombia menunjukkan hal tersebut bukan sebuah kemustahilan.
Kolombia kalah 1-2 lawan Jepang, namun bangkit dan menang pada dua laga grup melawan Polandia (3-0) dan Senegal (0-1). Kolombia pertama kalinya lolos ke babak knock-out Piala Dunia dua kali beruntun. Pada Brasil 2014, mereka melaju hingga delapan besar. Hal ini jadi prestasi tersendiri bagi Kolombia.
Melawan Inggris, Kolombia memastikan James Rodriguez dapat turun lagi, setelah cedera. Rodrigues menjadi pemain penting saat Los Cafeteros menang atas Polandia, meski harus ditarik keluar karena cedera. *
1
Komentar