nusabali

KPU Sebut Diganggu Pihak Tak Senang Hasil Pilkada

  • www.nusabali.com-kpu-sebut-diganggu-pihak-tak-senang-hasil-pilkada

Situs hitung cepat infopemilu.kpu.go.id tak bisa diakses dalam tiga hari terakhir. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan ada pihak yang 'mengganggu' website KPU.

JAKARTA, NusaBali
"Memang kita sedang ada yang mengganggu, ada pihak yang ingin mengganggu kita," ujar Komisioner KPU Viryan Aziz, Senin (2/7). Situs hitung cepat ini sendiri tidak bisa diakses sejak, Jumat lalu (29/6). Viryan mengatakan gangguan disebabkan ada pihak yang tidak menyukai hasil pilkada yang tengah berjalan. "Kita diganggu oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan hasil pilkada yang sudah berjalan," kata Viryan.

Menurutnya, gangguan itu sudah diatasi. Saat ini website KPU sedang dalam pemulihan. Ia mengatakan KPU mengupayakan website-nya dapat kembali diakses hari ini. "Sebenarnya memang sudah diatasi, dan ini sedang dalam proses pemulihan, kita upayakan hari ini sudah bisa melayani kebutuhan masyarakat terkait dengan hasil pilkada," tuturnya.

Sementara Bareskrim Polri memantau upaya peretasan situs Komisi Pemilihan Umum (KPU). Polisi menyebut sudah mengantongi data pihak-pihak yang berupaya melakukan peretasan. "Kita dari Dirsiber juga ikut memantau siapa-siapa ini yang main. Kita sudah tahulah," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin kemarin.

Pernyataan tersebut diungkapkan Setyo saat dimintai tanggapan mengenai hasil hitung cepat (quick count) dan hitung riil (real count) yang berbeda. Dalam kegiatan pilkada, Polri memiliki peran mengamankan pelaksanaannya agar tak terjadi kecurangan. "(Hasil quick count dan real count beda) itu tunggu dulu, jangan berasumsi seperti itu dulu," ujar Setyo dilansir detik.com.

Setyo menuturkan pascapilkada, KPU mengaku ada pihak yang berupaya meretas situs mereka. Karena itu, dia meminta masyarakat agar tidak terburu-buru menyikapi hasil penghitungan suara. "Kemarin KPU menyatakan KPU mematikan sistem karena memang ada hacker yang menyerang. Nah, sekarang (situs KPU) sedang diperbaiki," ucap Setyo. *

Komentar